||3|| Pertemuan

431 24 0
                                    


Halo ladies

Yuk absen nama kalian disini😊

***

Banta merebahkan tubuhnya dikasur hotel terlalu lelah, sebenarnya perjalanan dari Aceh ke Jakarta tidak memakan waktu berjam-jam. Tapi emang dasarnya Banta yang norak ia terlalu lelah maka memutuskan untuk tidur di hotel yang sudah ditentukan oleh kepala desa.

Bukan hanya badan Banta yang lelah tapi Banta juga tekanan batin. Banta baru tahu jika Ramulah ikut pergi bersama mereka ke Jakarta, selama di pesawat tidak sedikitpun wanita itu berhenti mengajaknya bicara.

Walupun hanya diam tidak merespon segala tingkah laku Ramulah tapi, ada saja cerita wanita itu membicarakan hal yang tidak berfaedah membuatnya sedikit sakit kuping.

"Engga mau keluar ban" tanya Agam

Mereka satu kamar di hotel beberapa desa mereka terpilih empat orang untuk mewakili dua perempuan dan dua lelaki, entah untuk apa mereka menghadiri acara penyambutan jauh-jauh ke Jakarta

Agam sibuk mengeluarkan bajunya di koper menyusunnya dilemari, karena Banta terlalu malas membongkar koper maka ia membiarkan saja karena lusa pun mereka sudah balik lagi ke Aceh.

"Anak-anak pada sibuk dibawah, Ko engga niat turun"

Banta kembali menggeleng walaupun agam tidak melihatnya "ada apa dibawah?"

"Entah" Agam mengendikkan bahu lantas lelaki itu membuka ponselnya mengecek pemberitahuan di grup chat

"Katanya dibawah ada Deandra baw" beritahu agam lelaki itu masih saja sibuk menscrol ponselnya tidak menyadari Banta sudah duduk tegak dibelakangnya

"Barusan apa?"

"Dibawah ada Deandra baw duta shampo pujaan ko"

"Oh" gumam Banta kembali merebahkan tubuhnya dikasur

"Kata orangni dia nginap disini " Banta tidak merespon lelaki itu masih diatas kasur tanpa bergerak sedikitpun

Agam mengerjab benarkah itu Banta?

Pasalnya lelaki itu sangat antusias saat agam membahas Deandra dan kali ini lelaki itu tidak tertarik deabak.

Banta telentang diatas kasur memandang langit-langit kamar niatnya turun kebawah setelah diberitahu agam jika Deandra di hotel yang sama dengan tempat mereka menginap, hanya untuk meminta foto tidak jadi

Baru saja tadi ia mencoba duduk dikasur pening sudah menyerangnya Banta tidak sanggup memaksakan tubuhnya, mungkin ini bukan kesempatannya bertemu dengan Deandra.

Mungkin lain kali- batinnya

Agam yang merasa aneh dengan Banta pun berjalan menghampirinya tidak biasanya Banta tidak merespon tentang Deandra

"sakit Ko bant?"Banta bergumam pelan

Agam mendekatinya menempelkan tangannya dikenang Banta dugannya benar Banta demam "yaelah Bant baru ke Jakarta udah teler aja Ko"

Banta berdecak "jam berapa Ntar acaranya"

"Sekitaran jam delapan lah, kalau engga sanggup tidur aja"

"Ku usahain, engga lucu gam jauh-jauh dari Aceh cuman buat tidur disini"

Agam tergelak mendengar suara Banta rupanya lelaki itu masih punya kesadaran penuh

"Gam" panggil Banta dengan pelan

Yang dipanggil bergumam agam kembali sibuk menscrol layar ponselnya

Kisah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang