Yang datang kesini karena tiktok sabar yaa🥺
Part ya masih sedikit jauhPelan-pelan aku update sebenarnya udah aku ketik jauh-jauh hari aku tunggu rame dulu baru nanti aku update:)
Semangat yaa baca kisah kitaKasih tahu aku jam berapa Kalian baca Kisah Kita:)
Yuk absen nama kalian disini👉🏻
Happy reading sayangnya akuuuuu🥰🥰🥰
***Jalan menuju rumah Banta tidak semulus yang Aqilla kira, dalam bayangan Aqilla jalannya jalan aspal yang diapit kanan dan kiri oleh sawah.
Tapi nyatanya itu hanya ekspektasi Aqilla saja, jalan ryang yang dilewatinya saat ini adalah jalan bebatuan yang sedikit kasar dan air bekas hujan yang menggenang di jalan berlubang.
Aqilla tidak mengajak Megan ikut, biarlah lelaki itu menikmati waktunya sendiri. Aqilla mengendarai mobil sendiri, Mobil yang dikendarai Aqilla adalah mobil Fortuner hasil pinjaman mengan. Satu jam Setengah sudah mereka melewati hamparan sawah.
Motor bara pun berhenti saat memasuki perkarangan rumahnya. Lelaki itu turun dari motor menghampiri Aqilla yang masih terdiam didalam mobil
Banta mengetuk pelan kaca mobil "ini rumah aku"
Aqilla bergegas turun setelah menyampirkan kembali selendang yang menggantung dilehernya, Aqilla berusaha menutupi sebagian wajahnya agar tidak terlalu terlihat oleh tetangga Banta yang memandang penasaran kearah mereka berdua.
"Itu" tunjuk Aqilla kearah beberapa tetangga yang berdiri didepan rumah yang ada diseberang jalan
Itu temannya nak Banta mungkin
Banta bawa perempuan
Untung si Ramulah engga liat ya bu
Saat mendengar beberapa suara seakan membicarakan mereka, Banta menghiraukannya Sudah biasa jika tinggal dikampung apalagi rumah Banta tidak pernah kedatangan satupun mobil selama ini, Aqilla adalah satu-satunya orang yang datang dengan mobil kerumahnya.
Keluarga besar Banta pun bukan dari kalangan orang kaya, hidup mereka sudah sangat bercukupan karena penghasilan sehari-hari dikebun dan sawah
"Hiraukan aja" ujar Banta
Aqilla mengikuti langkah Banta, Mata Aqilla mengerjab memandang rumah panggung kayu yang ada didepannya, rumah Banta benar-benar kecil jika dibandingkan dengan rumahnya .
"Assalamualaikum" Banta mengucapkan salam saat menaiki tangga
Aqila tidak bertanya apa pun pada Banta saat lelaki itu membawanya memasuki rumah , wanita itu masih tidak percaya jika ia sekarang berdiri dirumah Banta.
"Duduk dulu" Perintah Banta yang langsung dituruti oleh Aqilla "aku cari ibu sama bapak bentar" pamit Banta lelaki itu pergi meninggalkan Aqilla yang masih memperhatikan ruangan yang ditempatinya
Boleh Aqilla jujur
Jika selama hidupnya Duapuluh tiga tahun ini Aqilla belum pernah duduk dilantai, dan barusan Banta menyuruhnya duduk dilantai yang dilapisi tikar, Aqilla sama sekali tidak keberatan.
Ruang tamu yang Aqilla tempati tidak ada apa-apa selain dua jendela yang terbuka, tidak ada hiasan dinding ataupun sofa, ruang tamunya benar-benar polos.
Sibuk mengamati sekitar Aqilla tidak sadar jika Banta dan kedua ibunya sudah duduk dihadapan Aqilla bahkan sudah ada air dan beberapa kue kering Dihadapannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah kita
General FictionKISAH KITA: Harta, Tahta, Suka & Duka Dua Latar Belakang yang Berbeda Meet Teuku Banta Hendrik, seorang lelaki sederhana yang setiap hari bergulat dengan tanah dan keringat. Ia hidup di desa terpencil, mengais rupiah dari bekerja di ladang orang lai...