||8|| Terbongkar

328 21 0
                                    

sabar yaa sayang pelan-pelan bacanya
Part spoiler di Tiktok masih jauh dan belum kU update jadi kalau rame nanti langsung update karna udah dari lama aku tulisnya:)
Semangat ya syang bacanya🥺

Siapa yang tunggu kisah kita?

Suka gaa?

Kalau gak suka sama kisah kita komen yaa

***

Jam sudah menunjuk pukul setengah sebelas malam, Mobil yang dikendarai bryan berhenti di perkarangan rumah Aqilla, keduanya masih berdiam dimobil tidak ada yang berniat keluar.

"Yakin Engga perlu aku antarin kedalam?" tanya Bryan memastikan

Aqilla menagnggukkan kepalanya "hum Udah malam" jawab Aqilla "katanya kamu besok mau pigi"

"Padahal aku udah janji sama tante Engga bawain kamu pulang malam ini" Aqilla terkekeh mendengarnya

"Kamu masi punya waktu lain kali bry"

Bryan tidak menjawab lelaki itu menyandarkan kepalanya di kursi kemudi, memandang Aqilla dengan lekat, Aqilla pun memandang balik iris warna cokelat milik bryan.

Bryan bergerak maju memegang pigi Aqilla mata bryan memperhatikan bibir dan mata Aqilla bergantian seolah meminta izin menciumi wanita itu.

Aqilla tidak mengehindar sedikitpun, seolah mendapat persetujuan wajah bryan mendekat kearah Aqilla, bibir keduanya bertemu"

"bry" panggil Aqilla lirih

"Ssst" bryan membungkam bibir Aqilla dengan bibirnya.

Lama terdiam Bryan mulai menggerakkan bibirnya perlahan-lahan. tidak mendapatkan balasan dari Aqilla bryan mulai menggigiti bibir bawah wanita itu.

"Sttthh" Mulut Aqilla terbuka gadis itu mendesah lirih saat tangan bryan mengusap lehernya, tidak tahan Aqilla mulai membalas ciuman Bryan, melumat bergantian bibirnya.

Tangan bryan tidak tinggal diam. Tangan kiri lelaki itu ikut mengusap pinggang Aqilla sensual perlahan naik ke punggung wanita itu

"Bry" bryan tidak menanggapi panggilan Aqilla

Tanggan kanan bryan digunakan untuk menahan tengguk Aqilla saat bryan memperdalam ciumannya , semakin intes mereka saling menukar saliva, bibir Aqilla sudah membengkak.

Nafasnya mulai memburu, tidak ini salah apa yang dilakukannya sekarang tidaklah benar.

Aqilla melepaskan tautan bibir mereka nafas keduanya terengah engah, Aqilla menyandarkan dahinya mata mereka saling menatap satu sama lain.

Bryan menatap Aqilla dengan pandangan sayunya, bryan benar-benar sudah dikuasai oleh nafsunya.

Benar-benar sialan

"Sekali lagi, boleh?" Pinta Bryan dengan suara seraknya lelaki itu masih tidak rela melepaskan ciumannya tadi

Aqilla lama terdiam, masih mengatur nafasnya. Gelengan yang diberikan Aqilla membuat bryan menarik dirinya menjauh dari Aqilla.

"Qilla please would you be my wife?" Pinta bryan dengan suara lirih Pikiran bryan kalut bisakah ia berharap waktu berhenti, agar bryan bisa menikmati hari-harinya bersama Aqilla.

"Qilla" bryan kembali memanggilnya

Aqilla menoleh menatap manik mata Bryan yang menatapnya penuh harap wanita itu menggeleng samar.

Bryan kecewa Aqilla tidak pernah menjawab jika ia meminta aqila menjadi miliknya, pernah Sekai Bryan melamar Aqilla di restoran dengan romantis. Tetap saja Aqilla tidak menjawabnya.

Kisah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang