||7|| Pilihan

290 16 0
                                    

Kalian absen nomor berapa di sekolah?

Aku 24:)

Semanagt ya buat nomor absen pertama😂

****


"Banta, makan dulu. Nak"

Yang disuruh menggeleng tidak mau "sudah seminggu lebih kamu begini, beritahu mama. Kamu kenapa"

Bu Ani mengusap puncak kepala anaknya yang terlihat lemah duduk diruang tamu, bu Ani prihatin melihat keadaan anaknya, apapun yang dimakan Banta selalu dikeluarkan.

Disuruh pergi ke Puskesmas pun Banta tidak mau, bu Ani bingung sebenarnya apa kemauan putranya.

"Nanti, kalau sudah lapar kamu makan ya, sedikit saja" pinta bu Ani

"Jeut ma*" sahut Banta
(Iya ma)

"Ya sudah mama ke sawah dulu anterin makanan keu bapak"

Keu = untuk

Banta mengangguk sebagai jawaban setelah kepergian Bu Ani, Banta kembali memejamkan matanya, bawaannya akhir akhir ini hanya ingin keluar jalan-jalan.

Banyak hal yang bercamuk dikepala Banta saat ini, apa yang sudah terjadi dengan Aqilla.

Kenapa wanita itu belum menghubunginya. Banta tidak tidur tenang setelah kepulangannya dari Jakarta, Rasa bersalah selalu membayanginya kemanapun Banta pergi.

Gimana nasip wanita itu nanti. Banta sangat merasa bersalah, dalam keadaannya yang sedang sakit ia merenung berapa banyak kesalahan yang sudah dibuatnya.

Seberapa kecewa saat orang tuanya tahu nanti bahwa Banta sudah meniduri anak gadis orang. Banta takut membuat kedua orang tuanya kecewa, tapi ia lebih takut lagi jika Aqilla benar-benar hamil anaknya.

Bagaimana kehidupan gadis itu nanti?

Banta merasa janggal dengan perasaannya beberapa minggu belakang, ditambah lagi Banta yang selalu mual entah itu pagi tau pun malam hari. Hal itu semakin membuat kecurigaan Banta meningkat, sebisa mungkin Banta tahan tidak menghubungi Aqilla. Saat ini Banta hanya berharap satu hal, Aqilla segera menghubunginya.

"Assalamualaikum"

Banta enggan membuka mata saat mendengar suara seorang gadis yang mengucapkan salam. Banta terlalu malas ia sudah tahu yang datang pasti Ramulah.

Gadis itu tidak absen sehari pun mengunjunginya, padahal Banta sangat tidak ingin melihat wajah Ramulah setelah kejadian di hotel Tempo hari. Tapi apa boleh buat mengusir pun tidak membuat Ramulah mundur

Tidak berselang Lama Ramulah datang menghampiri Banta, gadis itu datang membawa buah tangan niatnya menjenguk banta yang sakit.

"Ini aku bawain soup buat kamu"

Banta bergeming tidakkah gadis didepannya ini tahu, apa yang akan tetangganya bicarakan tentang mereka, setiap hari Mengunjungi rumahnya.

Walaupun sering kali Ramula menggunakan Aulina sebagian tameng saat orang-orang bertanya untuk apa dia setiap hari kerumah Banta.

Banta usir pun percuma gadis yang duduk didepannya terlalu keras kepala "engga perlu repot"

"Aku engga repot, malahan aku senang bisa masain buat kamu Bant" Ramulah mengeluarkan isi Rantang menatanya didepan Banta

Banta memilih tidak menjawab ujung-ujungnya percuma

"Makan dulu, dijalan tadi aku ketemu mamamu. Katanya kamu belum makan" rantang sudah tertata didepan Banta ada beberapa lauk yang sangat mengunggah selera

Kisah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang