Kasih tahu aku jam berapa kalian baca Kisah kita?
Happy readings pemirsa
***Sudah dua bulan sejak pertemuan Aqilla dan Banta di hotel tidak ada yang berubah dengan Aqilla. Wanita itu semakin sibuk kesana kemari mengisi beberapa seminar dikota-kota besar hari ini digunakan Aqilla untuk istirahat sebelum dua hari lagi ia harus terbang ke Aceh untuk mengisi seminar disalah satu kampus terkenal di Banda Aceh.
Tubuh Aqilla terasa lelah beberapa hari lalu mengkin akibat jadwalnya yang padat tidak sempat istirahat. Aqilla memakluminya ia sudah pernah mengalaminya beberapa bulan yang lalu.
Aqilla memejamkan matanya di kasur empuk yang ada di kamar kediaman keluarga Bawazier, rumah kedua orang tuanya. Bianca sibuk menata perlengkapan Aqilla didalam koper gadis itu tidak mau Aqilla membantunya.
Bianca merasa kasihan dengan Aqilla sudah beberapa hari ini gadis itu seperti tidak ada gairah hidup mungkin karena lelah tidak sempat beristirahat selama dua minggu ini. Sehari pun Aqilla tidak sempat istirahat gadis itu dari satu kota harus ke kota lain untuk mengisi seminar. Kadang dalam satu hari ia harus mengisi acara seminar sebanyak tiga kali pagi, siang malam tanpa henti. Memberi motivasi bagi pemuda-pemudi,
Bianca heran sebenarnya sekuat apa tubuh Aqilla hingga membuat gadis itu mempu bertahan selama dua minggu tanpa istirahat
"Apa yang perlu lo bawa udah gue beresin semua, sekarang lo istirahat jaga-jaga jangan sampe lo drob" peringat Bianca ia berjalan mendekati Aqilla yang sudah memejamkan matanya
"Qilla lo denger gue" Aqilla bergumam pelan
Bianca ikut merebahkan dirinya disamping Aqilla "Maaf gue engga bisa ikut dengan lo ke Aceh"
"Engga papa gue bisa" bola mata Aqilla terbuka memandang langit-langit kamarnya
"Harusnya gue yang temenin, lo belum pernah kesana"
"Udah gue engga papa Bie. Banyak orang yang jadi pemandu gue nanti disana. Lo engga usah khawatir." Aqilla membalikkan badannya tersenyum melihat Bianca "gue terlalu banyak ngerepotin lo bie. Gue maklumin lo ada acara keluarga, lo juga capek temenin gue pergi kemana-mana"
Bianca menggeleng "engga gue ga ngerasa lo ngerepotin gue. Udah Jadi tugas gue bie ikut kemanapun lo pergi"
Menghela nafas lelah Aqilla bangkit dari tidurnya duduk bersila di tepat tidur "Lo bisa tenang ada Megan yang bisa jagain gue disana"
"Huhuhu gue nya engga rela kalau lo sama Megan" rengek Bianca menggoyang goyangkan badannya Aqilla
"Udah kek mau ditinggal pigi jauh aja" cibir Aqilla melihat tingkah Bianca
"Ya lord emang jauh woy, sadar lo mau ke Aceh, bukan Tangerang"
"habis dari Aceh Gue ada jadwal kemana lagi?" Tanya Aqilla "biar langsung terbang gue kasi tahu Megan"
Bianca menggelang "lo free empat hari. Gunakan itu untuk lo istirahat"
"Baguslah gue engga usah buru-buru balik ke Jakarta"
"Gak bisa. Masa lo tega biarin gue kerja sendiri. Engga adil" Bibir Bianca mayun saat mengatakannya membuat Aqilla terkekeh
Dasar betina
"Lo bisa urus cuti Bianca sayang. Samperin gue ke Aceh. Sesekali gue pengen jalan-jalan disana"
"Halah ga asik, Ke Bali kek. Di Aceh engga bisa pake bikini"
"Yang mau pakai bikini siapa Maimunah" sunggut Aqilla kesal ia mengambil ponselnya melihat tanggal
Aqilla menghitung hari dalam hati, tumben tamu bulanannya belum datang biasanya ia hanya telat satu minggu bahkan ini hampir masuk awal bulan tamu bulanannya belum juga datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah kita
General FictionKISAH KITA: Harta, Tahta, Suka & Duka Dua Latar Belakang yang Berbeda Meet Teuku Banta Hendrik, seorang lelaki sederhana yang setiap hari bergulat dengan tanah dan keringat. Ia hidup di desa terpencil, mengais rupiah dari bekerja di ladang orang lai...