Part 14

11 3 0
                                    

"Jangan sampai ayam jantan lebih pandai darimu! Ia sudah berkokok saat subuh,
sedangkan engkau masih tertidur."

~•●•~

Happy Reading...

Sekarang Eri tengah duduk di depan ruang osim sambil membaca novel berjudul 'Layla Majnun'.

Tiba-tiba Reza datang dengan pakaian serba hitam dengan warna merah di pinggiran bajunya dan lambang yang bertuliskan dipunggungnya 'Marga Luyu'.

Hari ini semua yang masuk organisasi harus tinggal di sekolah.

"Ri?" Panggil Reza

"Hm?"

"Kira-kira lu bakal nampilin apa aja untuk mencerminkan organisasi lu?" Tanyanya

"Ada."

"Gua kok bingung sendiri ya?"

"Why?"

"Lu kan masuk 4 organisasi Ri, emang lu ga bingung?"

"Ga."

"Hah serius? Gini, coba lu bayangin deh! ROHIS, nah ini gampang, tinggal ada yang tilawah, ngaji, adzan udah. IPSI, mungkin bakalan ada antraksi seru tuh kan Ri?"

"Mungkin."

"Sanggar, tinggal nyanyi, nari atau apalah itu. Pasti dah masuk. Lah OSIM gimana Eri? Mau baru Poco-Poco gitu?" Tanya Reza geram dan langsung di hadiahi jitakan dari Eri

Pletak

"Awshh sakit Ri, KDRT lu." Gerutu Reza

"Dih!"

"Liat aja pas gladi kotor!"

"Gladi bersih Erisha Febrianti. AR!" Ralat Reza

"Hm."

"Ri? Lu suka banget baca novel? Ga di kelas, di ruang osis, lapangan, taman, perpus. Kalau bukan novel, paling aplikasi orange apatuh namanya?"

"Wattpad."

"Nah itu, coba deh lu bayangin Ri! Kalau misalnya penglihatan lu burem gimana?"

"Gampang."

"Gampang apanya?" Sahut Reza gregetan

"Berhenti ngebayangin!"

"Yeee si gula." Sahut Reza terkekeh, lalu mengeluarkan hp dari sakunya. Lalu, memencet apk kamera "Ri?"

"Hm?"

"Foto yuk? Terakhir kali kita foto tuh pas TK tau ga? Mau ya?"

"Ga."

"Ayolah Ri, ya ya ya?" Bujuk Reza sambil memperkikis jarak.

"Mau ya? Satu kali aja."

"Gua gamau foto sama bule kesasar." Ucap Eri sinis

"Yee ini tuh atas perintah dari Pak Wayang Ri. Nanti pulang sekolah gua hitamin nih rambut. Janji deh gua, mau ya?"

"Hm."

"Nah gitu dong. Lihat sini!"

"Hm."

"Gaya gini Ri! Kayak jurus seribu bayangan hahaha."

"Iya."

"Senyum ngapa?"

"Banyak maunya." Cibir Eri

"Senyum doang RI, dikit aja" bujuk Reza

"Hm."

"Nah gitu dong gula."

TIRED (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang