Part 31 (END)

36 3 0
                                    

"Bahagia bagia gua tuh sederhana.
Cukup melihat keluarga gua bahagia, walaupun tampa gua di dalamnya."

Erisha Febrianti

~•●•~

BRUKHHHH

BUGHHH

"JANGAN PERNAH MENYENTUH MAMA GUA SIALAN!" Pekik Eri murka

Muka yang merah padam dan nafas yang tak beraturan.

"BERANI-BERANINYA ANDA INGIN MELECEHKAN ORANG YANG SAYA SAYANG HA?"

BUGHHH

BUGHHH

BUGHHH

"ANDA GA PUAS MELECEHKAN OMAH SAYA? MEMBUNUH KEDUA PAHLAWAN SAYA HAH?" Tak terasa air mata Eri luruh dengan mata tajamnya memancarkan kemurkaan.

Eri membabi buta menyerang Galih yang masih dalam keadaan tersungkur.

Sedangkan teman-temannya bergegas melepaskan Maria dan Nilam.

"Ayo tante."

"Tante sama bibi keluar aja ya, ditemenin sama Chika dan yang lain."

"Ga, saya mau di sini."

Sedangkan Rizal dkk sudah bertarung dengan Galih.

Eri pun melangkah ke mamanya.

"Mama keluar dulu ya. Serahin semuanya ke Eri."

Grep

"Anakku." Runtuh sudah air mata Maria.

"Ma, Eri memang merindukan pelukan mama. Tapi sekarang mama keluar dulu ya." Maria pun mengangguk.

Bughh

Bughh

Rizal hampir kualahan menghadapi Galih, dapat ia akui Galih hanya tua dari segi usia bukan kekuatan.

Saaf Eri menyerang kembali, ia langsung menendang bokongnya hingga membuat Galih tersungkur.

Galih pun bangkit dan mengeluarkan pisaunya tadi.

"TANGAN KOSONG KALAU BERANI!" Teriak Ogi, Dewa dan Kenzo

Galih pun langsung menyerang Eri dengan pisaunya saat melihat Eri mengatur nafas.

Bughh

Galih tersungkur lagi akibat tendangan tiba-tiba dari Afdal.

Seketika Rizal berlari ke arah Eri

"Kamu gapapa Ri?" Tanya Rizal

"Hm. Maka____" Mata Eri melotot saat melihat Galih melangkah mendekati Afdal sambil menyeringai dan mengayungkan pisaunya.

Dan____

"ERIIIII__"

"NON__"

"ARGHHH__" Pekik Eri, seketika badannya luruh ke lantai sambil memegang perutnya.

Seketika mereka terdiam. Syok.

Rizal langsung berlari ke arah Eri dan menidurkan Eri di pangkuannya.

"Bertahan Ri hiks."

"ANGKAT TANGAN!" Perintah polisi.

Seketika membuat Galih panik dan lari dari sana.

DORR

Dengan sigap, polisi memembak kaki kiri Galih.

"Arghhh sialan."

TIRED (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang