TIRED (END)

Part 18

"Karena, tidak akan bergeser kaki seorang hamba di hari kiamat kelak, sampai ia ditanya tentang masa mudanya ia habiskan untuk apa."

(HR. Tirmidzi)

~•●•~

Happy Reading...

"Saya tunjuk aja ya? Biar lebih cepat, lebih ngena gitu ya?" Ujar ustadz Razaq

"Asal bukan saya ustadz." Ucap Kenzi

"Kamu bakal kebagian Kenzi, kan sekarang tinggal kamu sama Ogi yang belum tampil. Yang lain udah di luar noh." Tutur ustadz Razaq.

Ya, sekarang kelas 12. MIPA 1 tengah mengadakan stor hafalan tentang hadits melestarikan alam dan yang selesai boleh keluar kelas.

"Ok kalian berdua langsung maju aja!"

"Berdua ustadz?" Tanya mereka

"Iya, cepet! Hampir jam pulang ini."

Mereka pun melangkah maju.

"Selang seling atau gimana ustadz?" Tanya Ogi

"Lafadznya bersama, yang arti dan penjelasan selang seling."

Mereka mengangguk paham.

~•●•~

Sesuai janji ustadz Irham, malam ini dia akan kembali bercerita tentang nabi Muhammad.

"Ri? lu ga usah ikut ya? Takutnya lu nangis lagi. Tuh lihat mata lu masih bengkak gitu." Ucap Chika khawatir.

"Aku mau." Rengek Eri

Chika terdiam, jika Eri sudah menggunakan logat aku-kamu berarti dia sangat memohon.

"Baiklah ayok." Ajak Chika

"Jangan nangis, tahan ya?" Titah Chika

"Hm, insya allah."

"Yaudah ayok."

Sesampai di masjid, ternyata semua sudah berkumpul.

"Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh." Ucap mereka berdua

"Wa'alaikumsalam Warahmatullah Wabarakatuh."

"Duduk sini Ri." Ucap Elisa

"Sini aja." Tukas Kenzi

"Sama gua ih." Sarkas Elma

"Gua."

"Gua."

"Pokoknya gua."

"Woylah masjid ini. Gua yang bakal di deket Eri. Salah satu dari kalian ngalah! "

"Gua aja ya? Please." Ucap Elisa

"Yaudah deh."

"Tapi nanti kalau lagi shalat tahajjud, gua yang di deket Eri lagi." Titah Elma

"Gua pas shalat subuh." Ujar Kenzi

"Iya iya. Haduh sahabat gua udah dijadiin piala kayak gini astaga." Ucap Chika

Chika pun duduk bersama Eri.

"Kalian ada ada saja ya." Ucap ustadz Irham

"Ga tau aja sih kak, di kelas lebih parah lagi. Bukan hanya kita yang bakal cekcok, tapi satu kelas."

"Astagfirullah Kenzi." Ucap mereka bersamaan sambil menatap Kenzi

"Ampun."

"Hhh yaudah saya sudah bisa cerita?"