"Ketika kamu disinggung oleh seseorang yang membuat kamu marah, lebih baik kamu diam. Percayalah, ketika kamu bersuara itu sudah bukan dirimu."
~•●•~
Hari ini adalah tes shalat jenazah untuk kelas 11 MIPA 1 dan kelas 12 MIPA 1 ditunjuk untuk mengawasinya.
"Rizal cepetan ke masjidnya." Pekik Reza saat melihat Rizal masih sibuk berkutat dengan bukunya.
"Sabar ngapasi." sarkas Rizal
"Cepetan mujidin. Tinggal kita doang yang di kelas. Noh liat, Eri sama yang lain udah ke sana." jelas Ogi
"Yaudah ayok."
"Tuh buku simpan aja ngapa Zal. Tiap gua liat, lu megang buku itu mulu." ucap Kenzo
"Gamau. Ayok!"
Akhirnya mereka memutuskan untuk ke masjid.
Sesampai di masjid mereka pun langsung masuk. Dan ternyata kelas 11 MIPA 1 sudah ada di sana dan teman sekelasnya pun sudah di sana.
"Ehmm ustadz, Kenzi ijin ke toilet dulu boleh? Kenzi kebelet hehe."
Teman-temannya yang mendengarnya hanya terkekeh.
"Silahkan. Cepat ya!" Ucap ustadz Ridwan, kenzi membalasnya dengan anggukan.
Tak berselang lama, Kenzi pun keluar dari toilet dan lantas memasuki masjid. Namun kemunculan seseorang membuatnya kaget.
"Aaaaaaaaa." Pekiknya langsung berjongkok dan menutup mata.
Sontak membuat semuanya menuju sumber suara.
Saat sampai di sana, yang Eri lihat Kenzi yang sedang berjongkok ketakutan. Chika pun langsung menghampirinya
"Kamu kenapa Zi?" Tanyanya
Kenzi pun langsung menunjuk ke satu arah dan sontak membuat Chika terpekik juga. Tanpa berpikir panjang pun ia langsung menarik Kenzi dan berlindung di belakang Eri.
"Kalian kenapa?" Tanya Eri
"Itu di balik pintu Ri."
"Iya apa?"
"Ada pocong Ri." Adu keduanya kompak.
Sontak membuat Eri kaget dan langsung mengeceknya. Sebelum sampai orang itu langsung menyembulkan kepalanya di balik pintu.
"Astagfirullah al'azim, Ya Allah." Ucap Eri yang langsung memundurkan kepalanya. Pasalnya jarak ia dengan orang itu tinggal beberapa senti.
"Jangan takut kak. Aku Heru, hehehe maaf ya kak Risya. Sumpah, Heru ga ada niat buat nakit-nakutin kok. Tadi, cuman nyoba-nyoba pakai kafan ini, trus pas mau aku lepas, ada kak Kenzi yang lewat. Aku aja kaget denger suara kak Kenzi. Trus aku berusaha buat lepas lagi, ehh ada suara kak Chika lagi yang teriak. Mungkin aku ngikatnya kekencangan kali ya kak?" Jelas Heru, salah satu anggota bidang ibadah di OSIM.
"Kamu ngapain nyoba-nyoba? Udah mau dipanggil sama Allah?" Tanya Rizal
"Kalau amal aku udah pasti ke terima, pasti mau kak. Tapi ini mah, aku belum tau hehe." Jawab Heru
"Yaudah cepet lepas kain kafannya. Atau mau kamu yang saya shalatin?" Tanya ustadz Ridwan
"Astagfirullah ustadz, ya gamau lah ustadz. Heru masih hidup astagfirullah." Jawab Heru dan yang lain hanya tertawa melihat wajah memelas Heru. Lalu menoleh ke Eri yang masih sibuk beristighfar dari tadi. Pasalnya dia memiliki penyakit asma, makanya kalau kaget harus diam dulu. Untuk ga kambuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRED (END)
Teen FictionHati : "Aku g kuat" Otak : "Aku hampir pecah" Tubuh : "Aku lelah" Mulut : "DIAM KALIAN." Note : Up sesuai mood:)