Part 21

12 3 0
                                    

"Bahkan gunjingan orang diluar sana terdengar jauh lebih baik daripada yang keluar dari mulut orang tua saya."

~•●•~

Happy Reading...

Di sebuah kamar bernuansa abu-abu, terdapat gadis remaja yang tengah mengingat kejadian tadi pagi.

Flashback On

"Ngapain lu di situ?" Tanya Afdal saat melihat Eri tengah memasak mie, namun Eri tak menyahut sedikitpun.

"Lu punya kuping kan? lu punya mulut ga?" Tanyanya lagi

"Hm."

"Kalau ditanya tuh jawab, bukan diam. Bisu lu?"

"Ck, ribet."

"Lu mau durhaka sama gua hah?"

"Ga capek berbuat dosa ke gua?" Timpal Eri yang langsung membuat Afdal bungkam.

Eri langsung duduk dan langsung memakan mienya. Setelah habis iapun langsung membersihkannya, lalu beranjak dari sana. Meninggalkan Afdal yang entah sedang memikirkan apa.

"Kalau boleh jujur, gua sebenarnya suka sama lu. Gua gatau sejak kapan, gua pengen berjuang, tapi setelah tau kalau lu ngejalin hubungan dengan Deren, gua ga bisa terima. Gua mutusin buat ngikut apa kata kakek, apapun itu, karena gua gamau dia ngebunuh bokap gua, yang jelas-jelas anaknya sendiri____" tutur Afdal

"Dan gua gamau kalau sampai dia nyakitin lu___"

"Nyakitinnya harus bersama gitu?" Potong Eri, dengan muka datarnya

"Bukan gitu___"

"I don't believe!"

"Sorry, gua janji bakal bantuin lu keluar dari masalah ini. Gua juga udah capek kayak gini, dosa mulu' yang gua lakuin."

"Gua ga butuh srigala berbulu domba." Ucap Eri sambil menepuk bahu Afdal

Flashback Off

"Huftt i don't event know my self." Ucap Eri

Drtttt drttt

Eri langsung meraih hpnya yang tergeletak fi kasur.

"Ngapain nih anak?" Beonya lalu menggeser tombol hijau itu.

"Ri? lu bisa ke taman dekat sekolah ga? katanya bang Deren mau ngomong?"

"Kok lu?"

"Aaa i itu, gua tadi habis dari sekolah rapat sanggar, trus di jalan pulang ketemu sama bang Deren. Jadi dia minta tolong ke gua buat hubungin lu."

"Rapat sanggar?"

"Iya Ri."

"Ini hari minggu, rapat sanggar bukannya kamis?"

"Iya, tapi ya gitudeh ketuanya nyuruh rapat sekarang, jadi mau ga mau harus datang."

'Klasik banget' ucap Eri dalam hati

"Ok."

"Makasih Ri."

Tutttt

Eri langsung menaruh hpnya lalu masuk ke kamar mandi.

~•●•~

Sesampai di taman, Eri menghentikan langkahnya saat melihat Deren pelukan dengan perempuan. Ia langsung bersembunyi di balik pohon yang tak jauh dari taman itu.

TIRED (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang