1

2K 177 6
                                    

Kasih tau aku kalo ada typo ya..


Prang

Prang

Sreet

Sreet

Bunyi pedang ketika berhasil menyayat kulit seorang prajurit kerajaan yang saat ini sedang melawan seorang pemuda tampan bermata biru. Pemuda tersebut menghabisi lawannya tanpa rasa ampun dan membabibuta.

Hingga pada akhirnya pedang yang dipegangnya menusuk tepat dijantung prajurit tersebut dan mengakibatkan prajurit itu meninggal ditempat.

Darah ada dimana-mana, mayat tergeletak menyebar diseluruh arah, suara rintihan kesakitan terdengar jelas ditempat yang saat ini dijadikan sebagai arena perang bagi dua kerajaan.

Kedua kerajaan tersebut yaitu kerajaan Aestiopal yang berasal dari wilayah Barat dan kerajaan Exodiyus yang bersal dari wilayah Selatan. Kedua kerajaan itu berada disebuh pulau bernama Paradis. Pulau Paradis sendiri memiliki lima wilayah, wilayah Timur, Tengah, Barat, Utara dan Selatan.

Penyebab terjadinya perang antara Barat dan Selatan karena memperebutkan sebuah daerah bernama Caesya. Caesya merupakan sebuah daerah yang subur, hasil panennya melimpah setiap tahun. Caesya terletak diantara dua wilayah, sebelah baratnya berada diwilayah kerajaan Aestiopal dan disebelah selatannya berada diwilayah kerajaan Exodiyus. Kedua kerajaan tersebut berperang memperebutkan seluruh wilayah dari Caesya.

"Bagaimana? Apakah semuanya sudah terbunuh?" tanya pemuda tersebut kepada salah satu prajurit sambil membersihkan pedang miliknya yang penuh dengan darah menggunakan jubahnya.

"Sudah Yang Mulia. Semua pasukan dari kerajaan Aestiopal sudah kami bunuh. Tapi.."

"Tapi apa?" pemuda tersebut mengangkat sebelah alisnya.

"Pemimpin pasukannya berhasil melarikan diri. Saat kami mencoba mengejarnya, dia menghilang dengan begitu cepat." jawabnya sambil menunduk takut.

"Bodoh! Kenapa kau membiarkannya kabur?!" pemuda tersebut marah. Karena ia merasa percuma saja menghabisi prajuritnya jika si pemimpin pasukan tidak berhasil dihabisi.

"Maaf yang mulia." ucapnya sambil masih terus menunduk.

Pemuda tersebut mendecak kesal.

"Ck. Pergilah! Dan siapkan kepulanganku ke istana!"

"Baik yang mulia." ucapnya kemudian melangkah pergi sambil masih terus menunduk kaku karena masih merasa takut.

Pemuda tersebut adalah Jeno Beldiq Cynderyn anak dari seorang raja bernama Jaehyun Dixon Cynderyn pemimpin kerajaan wilayah Selatan bernama Exodiyus. Jeno merupakan seorang yang dingin, petarung yang hebat dan satu-satunya calon pewaris kerajaan.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya seorang pria bernama Jaemin kepada Jeno.

"Aku baik-baik saja." balas Jeno dengan nada dingin sambil masih terus menggosok noda darah yang telah mengering di pedangnya.

"Aku dengar raja akan menjodohkanmu dengan anak seorang Duke? Apakah itu benar?" tanya Jaemin pada Jeno.

"Ya dan aku tidak menginginkannya." jawab jeno yang kini tengah membersihkan tangannya yang sudah berubah menjadi warna merah akibat darah dari lawan perangnya.

"Kenapa? Kudengar wanita yang akan dijodohkan dengan mu memiliki wajah yang cantik." tanya Jaemin.

"Aku tidak ingin menikahi seorang wanita yang tidak aku cintai, Jaemin." jawab Jeno.

"Tapi Jeno, kau harus segera menikah. Kau adalah penerus kerajaan dan kau akan menjadi seorang raja. Lihatlah usiamu sekarang. Sudah saatnya kau harus menikah, Jeno." jelas Jaemin panjang lebar.

THE EXODIYUS || Jeno - KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang