3

1K 123 0
                                    

Kasih tau aku kalau ada typo ya..

________

“Karina.. Tolong kesini sebentar!” panggil seorang pria tua bernama Beval.

Wanita yang bernama Karina itu langsung menghampiri Beval.

“Ya, paman. Ada apa?” tanyanya.

“Tolong antarkan roti pesanan dari keluarga Aldebaron. Kau tahu rumahnya kan?” ucap Beval sambil menyerahkan sebuah kantong berisi roti tawar pesanan pelangganya.

“Ah. Aku tahu paman. Baiklah akan aku antarkan sekarang.” balas Karina kemudian mengambil roti tersebut.

“Berhati-hatilah.” ucap paman Beval ketika Karina melangkah keluar dari toko roti.

Karina Bella, seorang wanita berambut hitam panjang dan berkulit putih. Ayahnya meninggal sejak ia berusia lima tahun karena terserang penyakit mematikan. Sedangkan ibunya, meninggalkan Karina yang saat itu berusia sepuluh tahun dan memilih untuk hidup bersama pria lain.

Sejak saat itu Karina diasuh oleh pamannya yang merupakan kakak dari mendiang ayahnya bernama Beval.

Beval memiliki sebuah toko roti kecil namun cukup terkanal. Karina pun membantu usaha pamannya tersebut, sebagai balas budi karena telah merawatnya hingga tumbuh dewasa.

Dan disinilah Karina sekarang. Duduk sendirian di sebuah danau. Usai mengantarkan pesanan roti milik keluarga Aldebaron, Karina pergi ke danau yang berada tak jauh dari kota tempat ia tinggal.

Danau ini merupakan tempat favorit Karina. Ia sering kesini ketika merasa rindu dengan keluarganya.

Karina menghembuskan nafas beratnya ketika mengingat kenangan masa kecilnya bersama dengan kedua orangtuanya.

Air mata Karina mulai jatuh membasahi pipinya ketika ingatan tentang ayahnya muncul. Karina sangat merindukan ayahnya. Umurnya masih kecil waktu itu, ketika ayahnya meninggal. Dan ditambah lagi dengan ibunya memilih untuk meninggalkannya demi pria lain.

Sungguh menyedihkan nasib Karina.

Karina kemudian menghapus air matanya dan berjalan pulang menuju rumahnya.

Saat ditengah jalan, tiba-tiba saja Karina dicegat oleh dua pria. Satunya berbadan kekar dan satunya lagi berkulit coklat.

“Mau kemana cantik?” tanya pria berkulit coklat dengan nada menggoda kepada Karina.

“Siapa kalian?!” tanya Karina.

Pria berbadan kekar tersebut berjalan menghampiri Karina dan menyentuh wajah Karina. Karina pun menghempas tangan pria tersebut.

“Jangan menyentuhku!” tegas Karina.

“Wah.. Berani sekali dia.” ucap pria yang tadi menyentuh wajah Karina.

Sebenarnya Karina tengah ketakutan. Tapi dikondisi seperti ini, Karina tidak boleh menunjukkan rasa takutnya. Karena itu akan membuat kedua pria ini semakin berani melancarkan aksinya.

“Ayo ikut kami.” kata pria tadi kemudian menarik paksa Karina ke suatu tempat.

“Tidak mau! Lepaskan aku!”

Karina berusaha mengehentikan tarikan kedua pria tersebut namun usahanya sia-sia. Bagaimana mungkin Karina sanggup melawan tenaga dua pria berbadan besar itu, sedangkan Karina sendiri hanyalah perempuan lemah.

“Ah! Tolong..!” teriak Karina saat ia ditarik ke semak-semak.

“TOLONG... TOLONG...” teriakan Karina semakin kencang.

THE EXODIYUS || Jeno - KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang