22

663 62 7
                                    

Haiiii

Sebagai permintaan maaf, aku double update✌🏻 (bener nggak sih tulisannya double update?)

Hati-hati ada typo.
_______

"Tunggu!" Jeno memegang erat tangan Karina. Menahannya untuk pergi.

"Apapun yang di katakan Winter, itu semua tidak benar. Aku tulus mencintaimu Karina. Aku.. ak.." Karina melepaskan tangan Jeno.

"Apapun alasannya hubungan kita tidak bisa dilanjutkan. Aku dan kamu, perbedaan kita begitu jauh. Dipaksa bersamapun tidak akan pernah bisa." Potong Karina.

"Karina ak-"

"Jeno, aku mohon. Tolong. Sekali ini saja. Untuk terakhir kalinya aku mengatakan ini. Hubungan kita cukup sampai disini! Kita akhiri semuanya."

.
.
.

Brak!

Jeno membuka pintu kamar Winter dengan keras dan mengagetkan si pemilik kamar.

"Jeno?! Apa-apaan ini kau ini?!" Winter yang sedang asik membaca buku di balkon kamarnya tersontak kaget mendengar suara keras milik Jeno.

"Kau!" Jeno menunjuk Wajah Winter dengan telunjuknya "Harus berapa kali aku katakan untuk berhenti ikut campur ursanku?!" Kata Jeno dengan penuh amarah, wajahnya memerah.

"Apa maksudmu?"

"Berhenti berpura-pura tidak tau Winter! Apa maksudmu mengatakan semuanya kepada Karina?!"

"Oh. Kau kesini karena membahas masalah sepele itu?" Balas Winter sambil tertawa remeh.

"Apa katamu? sepele? Gara-gara kau, hubunganku dengan Karina hancur. Dia membenciku!"

"Baguslah kalau begitu. Jika hubunganmu dengan Karina hancur dan kalian berpisah, itu berarti pernikahanmu dengan Giselle akan berjalan lancar. Lagipula aku tidak melakukan apapun. Aku hanya pergi membeli roti dan berbicara sebentar dengan Karina. Justru menurutku yang salah ini adalah kau." Winter menutup bukunya dan berjalan kearah Jeno yang berdiri di pintu pembatas kamar dan balkon.

"Coba kau pikirkan lagi. Andai saja sejak awal kau tidak berbohong kepada Karina soal identitasmu, maka hal seperti ini tidak akan terjadi." Lanjut Winter.

"Aku hanya membantumu mengatakan semuanya kepada Karina. Seharusnya kau berterimakasih kepadaku." Winter menepuk pelan pundak Jeno.

"Berterimakasih kepadamu?" Jeno terkekeh pelan. "Aku bodoh jika harus berterimakasih kepadamu. Dan asalkan kau tau, apapun yang terjadi sekarang, aku tidak akan membiarkan hubunganku dengan Karina hancur."

"Benarkah? Baiklah, berusaha semampumu. Aku yakin, meskipun nanti kalian berdua hidup bersama, hubungan kalian tidak akan bertahan lama."

Jeno mengepal tangannya erat hingga urat-urat ditangannya tercetak jelas.

"Dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi!"

"Akan aku tunggu kabar bahagianya." Tantang Winter.

Jeno kemudian keluar dari kamar Winter dan pergi menuju kamarnya. Jeno terlihat sangat marah.

Sesampainya di kamar, Jeno melempar semua barang yang tersusun rapih diatas meja. Pecahan vas bunga berceceran di lantai, lukisan yang melekat di didinding sudah tidak lagi berada ditempatnya bakhan beberapa diantaranya dirobek oleh Jeno.

Jeno marah. Amarah telah menguasai dirinya. Dan inilah kelemahan Jeno. Jika marah, ia akan melalukan apapun tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

"Aku akan menikahinya." Gumam Jeno.

Tbc.......

Menikahi siapa tuh~~~




Btw, aku sebenarnya udah spoilerin sedikit alur cerita ini dibeberapa capter.. semoga kalian nggak peka yah..




Btw lagi, udah nonton mv baru NCT Dream?

THE EXODIYUS || Jeno - KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang