Seorang putra mahkota yang dijodohkan dengan wanita yang tidak ia cintai.
Putra Mahkota tersebut bernama Jeno Beldiq Cyndryn. Jeno merupakan satu-satunya calon penerus tahta kerajaan Alphanus. Jeno dijodohkan oleh seorang wanita keturunan Duke, namu...
Usai perdebatannya dengan sang ayah, Jeno memilih untuk keluar sebentar dari istana. Awalnya Jeno tidak tau ia harus kemana. Namun tiba-tiba ia memikirkan Karina dan langusung memutuskan untuk menemuinya.
Jeno berjalan masuk kedalam toko roti milik Paman Beval.
"Ken? Mencari Karina?" Tanya pria yang sering di sapa Beval itu.
"Iya, Paman."
"Sayang sekali. Karina sedang tidak berada disini."
"Dimana dia sekarang?"
"Tadi aku menyuruhnya mengantarkan pesanan roti, seharusnya dia sudah pulang sekarang. Oh, atau mungkin dia sekarang sedang berada di danau?"
"Danau?"
"Iya. Danau yang sering Karina kunjungi. Aku rasa dia sekarang berada disana."
"Ah, baiklah Paman." Ucap Jeno kemudian berniat untuk pergi.
"Kau akan pergi ke danau?" Tanya Beval.
"Ya, ada yang ingin aku bicarakan dengannya."
"Baiklah. Hati-hati." Ucap Paman Beval yang dibalas Jeno dengan anggukan pelan.
Jeno lalu pergi menemui Karina yang kemungkinan sekarang sedang berada di danau. Danau yang waktu itu menjadi tempat pertemuan pertama Jeno dan Karina. Kalian ingat?
Sesampainya di danau, Jeno langsung mencari keberadaan Karina. Ia kemudian berjalan ke arah timur danau dan menemukan Karina yang sedang duduk diatas rumput sambil memperhatikan dua ekor angsa putih berenang di danau.
Karina saat ini mengenakan dress putih bermotif bunga warna biru dengan rambut hitam panjang yang terurai kebelakang membuat ia nampak sangat cantik.
Karina tertawa saat salah satu angsa yang dilihatnya terjatuh saat mencoba terbang. Melihat itu, tanpa sadar Jeno tersenyum. Ia sedari tadi tidak melepaskan pendangannya dari Karina.
Tersadar akan tingkah konyolnya yang senyum-senyum sendiri Jeno lantas menghampiri Karina. Ia lalu duduk di sebelah kiri Karina.
Merasa seperti ada yang mendekatinya membuat Karina menoleh. Dilihatnya Jeno yang kini duduk disebelahnya.
"Aku mencarimu di toko, rupanya kau ada disini." Jeno memulai pembicaraan.
"Ada apa?"
"Ada yang ingin aku katakan."
"Apa itu?"
Entah apa yang ingin Jeno katakan, ia terlihat sangat gugup. Ia belum pernah gugup seperti ini sebelumnya.
Bahkan saat peperangan pertamanya, ia tidak pernah segugup ini.
"Emm a-aku..." Jeno menjeda perkataanya.
"Aku apa?"
"Aku.. aku meny-"
"Aaaa"
Jeno menghentikan perkataanya saat melihat seekor angsa terbang kearah mereka dan membuat Karina menjerit ketakutan.
Jeno dengan sigap memposisikan badannya didepan Karina dengan tubuh bagian belakangnya ia gunakan untuk melindungi Karina dan menempatkan Karina kedalam rengkuhannya.
Dengan erat Karina memegang ujung mantel Jeno. Ia senang melihat angsa, tapi takut jika angsa itu terbang. Apalagi terbang kearahnya.
Jeno melepaskan rengkuhannya.
"Kau tidak apa-apakan? Apakah angsa tadi melukai punggungmu?" Tanya Karina sambil memeriksa keadaan punggung Jeno.
"Aku baik-baik saja. Angsa tadi tidak melukai ku sama sekali."
Karina menghembuskan nafas legannya. Ia khawatir jika terjadi apa-apa dengan Jeno.
"Syukurlah kalau begitu."
"Sebentar lagi malam. Ayo, ku antar kau pulang." Kata Jeno kemudian memegang pergelangan tangan kanan karina.
"Tunggu. Tadi kau ingin mengatakan sesuatu. Apa itu?"
"Ah, tidak jadi. Lupakan saja."
"Kenapa? Ayo katakan, aku ingin mengetahuinya."
"Kau yakin?" Tanya Jeno.
Karina mengernyitkan alisnya lalu mengangguk.
"Yakin. Memangnya apa yang ingin kamu katakan?"
Jeno melepaskan tangannya yang sedari tadi masih memegang pergelangan tangan Karina dan menghembuskan nafas berat.
"Karina, aku.." Jeno sedikit menunda perkataanya membuat Karina jengkel.
"Ck! Ayo cepat katakan. Jangan membuat aku tambah penasaran, Ken."
Jeno menghela nafas lagi untuk menghilangkan gugupnya.
"Mengapa dia terlihat begitu gugup?" Batin Karina.
"Aku menyukaimu, Karina."
Bersambung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baju yang dipakai Karina
. .
Aku mau ngucapin makasih buat yg udah setia baca cerita aku..
Maaf banget minggu kemarin aku nggak update lagi krna suatu alasan.. padahal part ini selesai nulisnya 2 minggu yg lalu🤭