Seorang putra mahkota yang dijodohkan dengan wanita yang tidak ia cintai.
Putra Mahkota tersebut bernama Jeno Beldiq Cyndryn. Jeno merupakan satu-satunya calon penerus tahta kerajaan Alphanus. Jeno dijodohkan oleh seorang wanita keturunan Duke, namu...
"Lama sekali." Winter menghembuskan nafas beratnya, dari tadi ia dan Jaemin duduk menunggu acara pelepasan lampion dimulai. Padahal Winter tidak sabar untuk melihat lampion itu diterbangkan.
"Kau tunggu disini." Jaemin baru saja ingin bangkit dari duduknya menoleh kearah Winter yang memegang tangannya.
"Kau mau kemana?" Tanya Winter.
"Tunggu saja. Jangan kemana-mana!" Perintah Jaemin dan setelahnya pergi entah kemana.
Winter sebenarnya takut ditinggal sendiri, apalagi keluar istana tanpa penjagaan seperti ini. Meskipun ia keluar dengan penampilan menyamar, namun tetap saja Winter sedikit takut. Bagaimana jika ada bandit yang datang dan mengganggunya? Winter bisa saja melawan, tapikan dia tetap seorang perempuan.
Tak lama kemudian Jaemin datang dengan membawa dua buah jagung bakar.
"Jagung bakar?" Tanya Winter pada Jaemin.
"Tidak ada makanan lain yang dijual selain ini. Setidaknya makanlah ini dulu sambil menunggu acara dimulai." Jelas Jaemin.
Winter menatap jagung tersebut tanpa ada niatan mengambilnya dari Jaemin. Mengetahui hal itu Jaemin menghembuskan nafasnya pelan. "Kau tidak suka?" Tanyanya.
"Tidak. Aku menyukainya."
"Kalau begitu ambil dan makanlah. Tanganku pegal!"
Winter mendecak kesal, mengambil jagung tersebut dan mulai memakannya.
"Tunggu! Itu bukannya Jeno?" Jaemin menunjuk kearah seorang pria yang tengah berbicada dengan seorang wanita. Sudah dipastikan itu Jeno, karena Jaemin sempat melihat Jeno dengan penampilan menyamarnya tadi sebelum keluar istana. Hanya saja Jaemin tidak mengenal perempuan yang tengah berbicara dengan Jeno karena perempuan tersebut berdiri membelakanginya.
Winter mengikuti arah yang ditunjuk Jaemin. Matanya membulat sempurna saat ia tahu siapa wanita yang tengah berbicara dengan Jeno.
"Sepertinya itu Giselle? Ah tapi itu tidak mungkin. Rambut Giselle coklat, sedangkan rambut wanita itu hitam." Jaemin bermonolog.
"Apa jangan-jangan itu wanita yang dimaksud Jeno sebagai kekasihnya? Wah tidak mungkin! Tapi sepertinya mereka sedang bertengkar. Coba kau lihat, Jeno sedang membujuk wanita itu." Jaemin mode gibah
Winter mengabaikan perkataan Jaemin. Pandangannya masih berfokus pada Jeno dan Karina.
Disisi lain..
Jeno yang niatnya igin menemui Karina di rumahnya, berniat untuk menjelaskan semuanya kepada kekasihnya itu. Namun kata Beval, Karina tidak ada dirumah karena pergi menonton pelepasan lampion dipusat kota.
"Karina." Panggil Jeno.
Karina menoleh dan mendapati Jeno berdiri tak jauh belakangnya.
"Karina, tunggu! Dengarkan penjelasan aku dulu!" Tahan Jeno saat Karina bersiap untuk pergi
Karina menatap tangan Jeno yang memegang tanganya. "Lepaskan!"
"Tidak akan sebelum kau mau mendengarkan penjelasanku."
Karina berusaha melepaskan tangan Jeno namun tidak bisa. Jeno memegang tangan Karina dengan kuat.
"Aku bilang lepaskan!"
"Tidak akan." Cekalan Jeno semakin kuat bahkan pergelangan tangan Karina memerah.
Karina meringis kesakitan. "Tolong lepas." Pinta Karina melemah.
Jeno melepaskan cekalannya. "Maafkan aku." Jeno merasa bersalah.
"Soal hubungan kita dan soal perjodohan ku dengan Giselle, aku ingin kau mendengarkan penjelasanku." Lanjut Jeno.
"Apa yang harus diperjelas lagi, Jeno? Hubungan kita sudah berakhir dan kau sudah bertunangan dengan Giselle. Lalu apa lagi?"
"Tapi aku tidak ingin hubungan kita berakhir."
"Lalu kau mau apa? Melanjutkan hubungan kita? Percuma. Mau dilanjutkanpun ujungnya kita tetap akan berpisah. Banyak yang menentang hubungan kita. Seharusnya kau tau itu." Jelas Karina.
"Lebih baik kau fokus pada kehidupanmu sekarang." Usai mengatakan itu, Karina pergi meninggalkan Jeno yang menatapnya dengan tatapan yang sulit dibaca.
Lagi-lagi Karina pergi tanpa mendengarkan penjelasan dari Jeno.
13er54m13un9
BérSāmBúñG
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.