4

958 112 0
                                        

Kasih tau aku kalo ada typo ya..

____________________

Mereka berdua telah sampai di depan toko roti milik paman Karina, Beval.

Karina pun turun dari kuda dengan bantuan Jeno.

Tak lupa Karina mengucapkan terimakasih yang dibalas oleh Jeno dengan anggukan kepala.

"Ayo masuk." ucap Karina kepada Jeno.

Merekapun berjalan memasuki toko roti yang juga tempat tinggal Karina.

"Aku pulang." ucap Karina sedikit berteriak saat memasuki toko roti tersebut.

"Karina? Kenapa kau lama sekali?" tanya Beval dengan nada khawatir.

"Maaf, Paman. Tadi aku pergi sebentar ke danau. Saat aku ingin pulang, aku dicegat oleh dua orang pria dan mereka hampir melecehkanku." ucap Karina sambil menunduk sedih.

Paman Beval terkejut mendengar jawaban dari Karina.

"Astaga! Kau tidak apa-apa, kan?" tanya Beval sambil memeriksa keadaan Karina.

"Aku baik-baik saja, Paman." ucap Karina meyakinkan Beval.

Beval menghembuskan nafasnya.
"Syukurlah kalau begitu." ucap Beval. Matanya tak sengaja melihat seorang pria berdiri dibelakang Karina.

"Dia siapa?" tanya Beval pada Karina.

Oh tidak. Karina melupakan Jeno.

Karina pun langsung memperkenalkan Jeno kepada pamannya.

"Paman, perkenalkan dia Ken. Dia yang menyelamatkanku tadi." ucap Karina.

Jeno mengulurkan tangannya kepada paman Beval

"Ken." ucap Jeno sambil menjabat tangan paman Beval.

"Aku Beval. Paman dari Karina." ucap Beval
"Terimakasih karena telah menyelamatkan keponakanku." lanjut Beval

"Sama-sama, paman. Sesama manusia sudah seharusnya untuk saling tolong-menolong." Jawab Jeno bijak.

Usai memperkenalkan dirinya, Beval pun pergi meninggalkan mereka berdua untuk melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

-
-

Setelah kepergian Beval, tinggalah mereka berdua yang saat ini sedang berdiri canggung.

"Kau duduk dulu dikursi itu. Aku ingin pergi mengganti pakaian." Ucap Karina sambil menunjuk kearah kursi kosong disudut toko.

Jeno pun pergi menuju kursi yang ditunjuk Karina tadi.

Setelahnya, Karina pergi masuk kedalam toko roti itu.

Didalam toko tersebut terdapat dua ruang tidur yang memang digunakan oleh Karina dan Paman Beval sebagai tempat untuk beristirahat.

Bisa dibilang bahwa toko roti itu juga merupakan rumah bagi keduanya.

Sesekali Jeno memperhatikan keadaan toko roti itu. Dengan interior yang klasik namun terkesan sederhana. Aroma roti yang baru saja keluar dari panggangan tercium begitu nikmat.

Toko roti tersebut nampak sepi. Mungkin karena hari sudah malam.

Karina pun keluar setelah mengganti pakaiannya dan pergi menghampiri Jeno.

Sesampainya Karina, Jeno lalu bangkit dari duduknya.

"Sekali lagi, terimakasih karena telah menolongku tadi." uacap Karina berterimakasih.

"Dan untuk mantelmu, aku ingin mencucinya terlebih dahulu sebelum mengembalikannya padamu." Lanjut Karina.

"Tidak masalah. Dan berhentilah mengucapkan terimakasih kepadaku." Ucap Jeno.

"Maafkan aku." Balas Karina.

"Sudah malam, aku harus pulang." kata Jeno kemudian melangkah pergi keluar toko.

"Kapan aku bisa mengembalikan mantelmu?" Tanya Karina saat tangan Jeno menyentuh gagang pintu.

Jeno menoleh kearah Karina dan nampak berfikir sejenak.

"Lusa. Aku akan datang kesini lusa." Jawab Jeno.

Jeno pun berjalan menuju kudanya dan pergi meninggalkan toko roti milik Karina untuk pulang ke istana.

#tbc


Part 4 sudah selesai...

Akhirnya...


Terimakasih karena masih tetap membaca ceritaku yg sedikit ngawur ini..


Seperti biasa..
Jgn lupa komen untuk kritik dan sarannya..


Kasih aku bintang juga ya..


Terimakasih..


Salam hangat dari aku, pacarnya Haechan..


THE EXODIYUS || Jeno - KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang