6

794 80 3
                                    

Aku datang~~~

Seperti biasa..
Typo, bilang ya...

___________

Keesokan harinya di Istana. Para keluarga kerajaan sedang berkumpul di aula istana untuk menunggu kedatangan dari keluarga Hamilton.

"Dimana Jeno?" Tanya Raja Dixon kepada Winter karena sedari tadi ia tidak melihat keberadaan putranya.

"Kakak? Mungkin dia sedang berada di ruang kerjanya, ayah. Aku akan pergi menemuinya." Ucap Winter.

Winter kemudian pergi menuju ruang kerja Jeno.

-
-
-

Sesampainya di depan ruangan Jeno, Winter lalu mengetuk pintu ruangan tersebut namun tidak ada jawaban dari dalam.

Tok

Tok

Tok

"Jeno.. Jeno.." Panggil Winter.

"Jeno. Kau didalam?" Panggil Winter lagi. Namun tidak ada jawaban dari dalam ruangan.

Winter kemudian berinisiatif untuk masuk kedalam. Namun tidak ada siapapun didalam.

"Ck. Kemana dia?" Winter lalu berbalik badan untuk pergi dari rungan itu.

Winter kemudian keluar dari ruang kerja Jeno dan pergi ke tempat latihan pedang yang ada di belakang istana. Kemungkinan besar Jeno ada disana.

Setibanya ditempat latihan, Winter lagi-lagi tidak menemukan Jeno. Yang ia lihat hanyalah seorang pria yang paling tidak ingin ia temui saat ini. Siapa lagi kalau bukan Jaemin.

Jaemin yang mengetahui kedatangan Winter langsung tersenyum senang.

"Winter? Kenapa kau datang kesini? Kau ingin bertemu denganku?" Tanya Jaemin kelewat geer.

"Jeno. Aku ingin bertemu Jeno. Dimana dia?"

"Ah Jeno. Ku kira kau mencariku." Ucap Jaemin.
"Jeno pergi keluar istana." Lanjut Jaemin.

"Pergi keluar istana? Untuk apa?" Tanya Winter.

"Entahlah, katanya ia harus bertemu dengan seseorang." Jawab Jaemin.

"Siapa?"

"Aku tidak tahu." Ucap Jaemin sambil menggelengkan kepalanya.

"Ck, dasar. Apa dia tahu jika hari ini keluarga Hamilton akan datang?"

"Tahu. Aku sudah memberitahunya kemarin."

"Lalu kenapa kau tidak mencegahnya pergi, Jaemin?!" Tanya Winter.

Winter sudah kesal sekarang.

"Winterku sayang. Aku sudah memberitahu Jeno tentang kedatangan keluarga Hamilton. Dau kau tau sendiri Jeno, dia tidak ingin mendengarkan perkataanku." Jelas Jaemin.

"Ck. Kalian berdua sama saja." Ucap Winter kemudian pergi meninggalkan Jaemin.

-
-
-

Sesampainya Winter di aula istana, Raja Dixon kembali menanyakan keberadaan Jeno kepadanya.

"Mana Jeno?"

"Kakak sedang pergi keluar istana, ayah." Jawab Winter sedikit takut. Takut jika ayahnya marah.

"Apa? Pergi keluar istana?!" Ucap Dixon sedikit menaikkan suaranya.

"I-iya ayah." Balas karina

"Apakah dia tau bahwa hari ini keluarga Hamilton akan datang?" Tanya Dixon.

"Sudah, ayah. Tapi kakak tetap kekeh untuk pergi." Ucap Winter.

"Ck. Dasar anak itu!" Kesal Dixon.

"Sudahlah, suamiku. Mungkin Jeno memiliki urusan penting diluar istana." Ucap Rose, menenangkan suaminya.

Tak lama setelah sedikit keributan itu, datang seorang dayang istang.

"Salam Yang Mulia. Keluarga Hamilton sudah tiba di istana." Ucapnya.

"Baiklah. Ayo."

Merekapun pergi menuju area luar istana, tempat dimana para tamu turun dari kereta kuda miliknya.

"Selamat datang, Tuan Edward. Apakah perjalanan anda menyenangkan?" Raja Dixon.

"Terimakasih Raja Dixon. Tentu saja perjalananku begitu menyenangkan." Balas Edward.

Keduanyapun berjabat tangan. Mereka berdua terlihat akrab layaknya teman lama. Ya mereka memang sudah berteman sejak lama :)

"Perkenalkan, dia Giselle, putriku" Edward memperkenalkan Giselle yang kini tengah berdiri disampingnya.

"Salam Yang Mulia." Ucap Giselle sambil menunduk hormat.

"Cantik sekali." Puji Rose.

"Ah, terimakasih." Balas Giselle. Pipinya memerah karena barusan di puji.

Sedari tadi mata Winter tidak lepas dari objek pendangannya, Giselle.

Winter menatap Giselle dengan tatapan menilai. Seolah sekarang ia tengah menilai sikap dan gaya pakaian dari wanita yang akan menjadi kakak iparnya nanti.

Saat ini Giselle menggunakan gaun panjang berwarna hijau dengan sedikit hiasan motif di bagian bawah gaun. Ditambah dengan rambut hitam yang diurai indah dengan hiasan headpiece simple di kepalanya membuat penampilannya simple namun tetap terlihat mewah.

"Tidak terlalu buruk." Ucap Winter dalam hati.

"Perkenalkan ini putriku, Winter." Kata Rose.

"Salam Tuan Edward. Salam kenal untukmu Giselle. Kuharap kita akan segera akrab" Ucap Winter ramah.

"Salam kenal juga Winter. Ku harap juga sama." Balas Giselle dengan ramah.

"Baiklah kalau begitu. Ayo, silahkan masuk. Kita makan siang bersama." Ucap Rose mengajak semuanya masuk.

Mereka kemudian masuk kedalam istana menuju ruang makan.

Sesampainya di ruang makan, mereka duduk dikursi yang telah disediakan.

"Sedari tadi aku tidak melihat Pangeran Beldiq. Dimana dia?" Tanya Edward.

"Saat ini Beldiq sedang tidak berada di istana. Ada hal penting yang terjadi di luar istana. Jadi, dia pergi untuk menyelesaikannya. Mungkin dia akan pulang nanti malam." Jelas Raja Dixon.

"Oh, begitu." Balas Edward.

Makananpun datang. Mereka langsung menyantap makanan dengan tanang. Sesekali membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan istana dan perjodohan kedua anaknya.


#tbc


Mingyu as Edward Jorell Hamilton

Mingyu as Edward Jorell Hamilton

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ganteng banget😯)




Terimakasih buat kalian yang masih setia sama cerita aku yang membosankan ini.



Lope lope buat kalian.
❤❤❤❤❤❤❤

THE EXODIYUS || Jeno - KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang