"Moon Gayoung!"
Gayoung langsung membalikkan badan, menoleh ke arah suara yang baru saja menyerukan namanya. Ternyata Kang Seolmi.Kang Seolmi melompat ke sampingnya, lalu melirik ke kiri dan ke kanan, seperti sedang mencari sesuatu. "Dia sudah pergi?" tanyanya.
"Dia?" balas Gayoung sambil menatapnya heran. "Siapa?" Ia berpura-pura bodoh.
Seolmi menyipitkan mata dan menatapnya curiga. "Dia yang baru saja mengantarmu kemari." sahutnya. Mereka kemudian berjalan bersama menuju lift dan menunggu sejenak di depan pintu lift.
Gayoung tak menyahut. Ia tidak ingin Seolmi tahu bahwa yang mengantarnya tadi adalah Park Chanyeol.
"Apa dia masih sering menghubungimu?" tanya Seolmi lagi setelah mereka berada di dalam lift. Tidak ada orang lain selain mereka.
Gayoung tergelak hambar. "Aku benar-benar tidak tahu siapa yang sedang kaubicarakan sejak tadi," sahutnya. Ia masih berpura-pura bodoh di hadapan Seolmi dan tentu saja hal itu membuat rekan kerjanya itu sebal.
Seolmi memutar bola mata dan mendengus. Ia tidak mengatakan apa-apa hingga pintu lift terbuka di lantai lima.
"Oh ya, apa kau sudah mempersiapkan kostum untuk konser Park Chanyeol? Konsernya diundur hingga dua minggu, sebaiknya kau segera menyelesaikannya."
Alis Gayoung terangkat, lalu ia mengangguk. "Oke, akan segera kukerjakan."
***
Do Kyungsoo menyeruput kopinya perlahan. Setelah meletakkan gelasnya ke meja, ia kembali melirik ke arah pintu masuk.
Seseorang yang tidak dikenalnya menghubunginya satu jam lalu dan mengajaknya untuk bertemu di salah satu kafe yang tak jauh dari rumahnya. Awalnya ia menolak. Namun setelah mendengar orang itu menyebut nama Gayoung, ia pun setuju untuk bertemu dengan orang itu.
Sudah lima belas menit ia berada di kafe itu. Ia datang tepat waktu, seperti yang dikatakan orang yang meneleponnya itu. Namun sosok misterius itu belum juga muncul di sana.
Oke, Kyungsoo memutuskan untuk menunggu. Tapi jika setelah setengah jam orang itu tidak muncul juga, maka ia akan pergi.
Kyungsoo menengok ke luar jendela kafe. Dan ketika ia mendengar dentingan pelan yang berbunyi ketika pintu dibuka, ia langsung menoleh ke arah itu.
Seorang wanita bertubuh kurus tinggi mengenakan kacamata hitam masuk ke dalam kafe dan melihat ke sekitarnya. Pandangannya berhenti pada Kyungsoo yang saat itu juga tengah menatapnya. Wanita itu pun berjalan ke arahnya.
Siapa wanita ini?, batin Kyungsoo penasaran. Rasanya ia tidak mengenali wanita ini.
"Sudah menunggu lama?" tanya wanita itu seraya duduk di bangku kosong di hadapan Kyungsoo.
"Tidak terlalu lama," sahut Kyungsoo. Ia memperhatikan wanita itu lekat-lekat, namun kacamata hitam yang masih membingkai di wajahnya itu menyulitkan Kyungsoo untuk mengenali sosok itu. "maaf, tapi sepertinya kita tidak saling mengenal. Apa yang kau inginkan?" Kyungsoo memberanikan diri untuk bertanya.
Wanita itu tidak langsung menjawab. Ia memanggil pelayan kafe dan memesan minuman. Setelah si pelayan mencatat pesanan dan pergi, wanita itu melipat kedua tangannya di depan dada sambil tersenyum. Sepertinya ia enggan melepas kacamata hitamnya.
"Siapa aku, itu bukan hal penting. Yang terpenting sekarang, aku membutuhkan bantuanmu." ujar wanita itu.
"Bantuanku?"
Wanita itu mengangguk. "Ini tentang Park Chanyeol dan sahabatmu, Moon Gayoung."
Alis Kyungsoo seketika terangkat. Wanita misterius ini mengenal Gayoung dan Park Chanyeol? "Apa yang kau inginkan?" tanya Kyungsoo curiga.
"Aku ingin agar sahabatmu itu menjauhi Park Chanyeol."
"Apa?" Kening Kyungsoo berkerut mendengar ucapan wanita itu.
"Dunia mereka berbeda. Dia tidak akan bisa mendapatkan Park Chanyeol."
Kyungsoo setengah tergelak setengah mendengus. "Nona, sepertinya kau salah. Gayoung tak pernah mendekati Park Chanyeol. Tapi Park Chanyeol-lah yang terus mendekatinya." tukasnya penuh penekanan.
"Aku tahu kau menyukainya," ucap wanita itu lagi dengan seulas senyuman.
Kyungsoo tidak menjawab. Wanita yang duduk di hadapannya itu membuatnya semakin penasaran. Siapa dia sebenarnya?
Si pelayan kafe datang ke meja mereka untuk mengantarkan secangkir teh. Setelah meletakkannya di atas meja, si pelayan pun pergi.
Wanita itu pelan-pelan meniup tehnya yang masih panas, lalu menyeruputnya perlahan.
"Begini saja," gumannya sembari meletakkan cangkirnya di atas meja. "aku akan membantumu mendapatkan gadis yang kau sukai itu,"
Kyungsoo masih tak menyahut. Ia masih menatap wanita itu dengan tatapan curiga.
"kau hanya perlu mengikuti perintahku. Bagaimana? Mau bekerja sama?"
"Apa yang ingin kaulakukan?"
Senyuman di wajah wanita itu mengambang. "Cara termudah adalah membuat mereka bertengkar dan membenci satu sama lain."
Ucapan wanita itu cukup membuat Kyungsoo terkejut. Meskipun ia tidak senang melihat Gayoung dekat dengan Park Chanyeol, tapi ia tidak pernah berpikir untuk melakukan hal rendahan semacam itu.
"Nona, sepertinya kau sangat terobsesi dengan Park Chanyeol." ujar Kyungsoo blak-blakan.
Wanita itu hanya diam. Senyuman di wajahnya seketika lenyap.
"Aku tidak tahu siapa kau, dan apa hubunganmu dengan Park Chanyeol." gumam Kyungsoo. "Tapi untuk melakukan hal semacam itu, aku tidak bisa melakukannya."
Wanita itu membuka mulut, lalu tergelak tak percaya tanpa mengatakan apa-apa.
"Dengan caramu itu, pasti akan ada salah satu dari mereka yang tersakiti. Dan aku tidak ingin menyakiti siapa pun." tegas Kyungsoo. "Jadi jika kau mengajakku untuk melakukan hal kotor seperti itu, aku tidak bisa."
"Kau terlalu naif," balas wanita itu. "Kau tidak tahu, akan ada banyak hal buruk yang menanti sahabatmu itu jika dia terus-menerus mendekati Chanyeol."
Kyungsoo langsung melemparkan tatapan tajam ke arah wanita itu. "Jika kau berani menyakiti Gayoung, aku tidak akan tinggal diam." balasnya mendesis.
Tanpa menunggu jawaban dari wanita itu, Kyungsoo langsung berdiri dan meninggalkan tempat itu dengan perasaan panas.
Kedua tangan wanita yang baru saja ditinggal pergi oleh Kyungsoo begitu saja itu mengepal hingga buku-buku jarinya memutih. Sepasang mata di sebalik kacamata hitam itu melirik tajam ke arah Kyungsoo yang sedang menyeberangi jalan dari jendela kafe. "Tunggu saja." gumamnya.
***
to be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] The First Met
RomanceBerawal dari sebuah ketidak-sengajaan yang dilakukan oleh Park Chanyeol, salah satu artis kelas atas di Korea Selatan yang membuatnya merasa harus bertanggung jawab atas hari-hari sulit yang akan dihadapi oleh Moon Gayoung, seorang desainer yang bar...