I Will

10 1 0
                                    


"Sial!"

Do Kyungsoo mengerang seraya memukul stir mobilnya yang malang dengan keras. Ia tak menyangka akan terjebak di tengah kemacetan siang itu. Entah apa yang terjadi di ujung sana. Tidak biasanya jalanan macet seperti ini, gerutunya dalam hati.

Ponselnya berdering ketika Kyungsoo baru saja memejamkan mata. Ia mendengus kecil saat menatap layar ponsel. Sebenarnya ia sedang tidak ingin berbicara dengan siapa pun sekarang. Tapi mengingat teman se-profesi-nya itu tidak salah apa-apa, jadi ia tetap menjawab teleponnya.

"Ya, Jeongmin-ah," sapanya dengan malas.

Kyungsoo diam selama beberapa detik, lalu berkata "Ada urusan yang harus kuselesaikan sekarang." Masih dengan nada yang sama.

"Tidak. Aku tidak tertarik dengan tawarannya." sahut Kyungsoo agak ketus.

Pertanyaan Jeongmin barusan membuat raut wajah Kyungsoo semakin kusut. Suasana hatinya semakin memburuk setelah Jeongmin menyebut nama Jung Eunji.

Ki Jeongmin, seorang fotografer yang namanya cukup terkenal di dunia hiburan Korea karena bakatnya yang luar biasa. Jeongmin sudah banyak bekerja sama dengan proyek hiburan yang dibintangi oleh artis-artis ternama, salah satunya Jung Eunji. Dan wanita itu berhasil menghubungi Kyungsoo beberapa waktu lalu berkat bantuan Jeongmin. Jung Eunji berkata bahwa dirinya ingin menawarkan pekerjaan pada Kyungsoo. Namun kenyataannya, wanita itu mengajaknya untuk bekerja sama menghancurkan hubungan Park Chanyeol dan Moon Gayoung.

Kyungsoo ingin segera mengakhiri teleponnya dengan Jeongmin, mengingat suasana hatinya yang begitu buruk saat itu. Tapi ucapan terakhir sahabatnya itu membuat Kyungsoo langsung membatalkan niatnya.

"Tunggu. Katakan di mana kau sekarang."


***


"Kau punya waktu kosong selama satu jam. Jadi, beristirahatlah. Setelah ini jadwalmu akan sangat padat."

Jung Eunji melirik manajernya dengan tatapan tak acuh. Lalu ia mengangguk pelan seraya mengalihkan pandangannya ke arah sebuah cermin besar. "Hm." sahutnya singkat sambil melepas anting-antingnya.

Pria berusia pertengahan tiga puluh tahun itu pun keluar dari ruangan.

Kini dirinya hanya seorang diri di ruang ganti. Eunji menjatuhkan diri di atas sofa sambil menatap layar ponsel. Senyum semeringai terukir di wajahnya saat melihat nama Park Chanyeol berada di urutan pertama dalam Trending Topic di sosial media. Ia tertawa kecil saat membaca setiap berita yang muncul.

"Ini benar-benar menyenangkan." gumamnya penuh kemenangan.

Namun pandangannya segera beralih ke arah pintu. Terlihat seorang lelaki berdiri di ambang pintu dengan nafas menderu. Tatapan matanya yang tajam tertuju ke arah Eunji, seperti seekor binatang buas yang hendak menyerang mangsanya.

"Apa yang kaulakukan di sini?" sergah Eunji dengan nada tak acuh sambil membenarkan posisi duduknya.

Lelaki itu menutup pintu dengan keras dan berjalan ke arah Eunji. "Kau benar-benar sudah keterlaluan, Jung Eunji."

Eunji mengangkat alis sambil menyilangkan kaki. "Apa maksudmu, Do Kyungsoo-ssi?" tanyanya pura-pura bodoh.

Kyungsoo mendengus. Amarah terlihat jelas di wajahnya, tapi ia tetap berusaha menjaga sikapnya. "Aku akan melaporkan perbuatanmu ke pihak berwajib."

"Apa?" Eunji kemudian tertawa. "Kau ingin melaporkanku? Apa kau punya bukti?" Kali ini ia berhenti bersikap bodoh. Ia tidak ingin berlama-lama dengan lelaki itu. Dan sepertinya lelaki itu pun juga tidak ingin berlama-lama dengannya.

Kyungsoo terdiam. Rahangnya tampak mengeras. Eunji dapat merasakan kemarahannya yang semakin besar saat Eunji melemparkan seulas senyum tak berdosa ke arahnya. Melihat kemarahan yang terukir jelas di wajah lelaki itu membuat Eunji semakin ingin menyakitinya.

Suasana tegang di antara mereka seketika hilang ketika pintu di belakang Kyungsoo kembali terbuka. Kedua mata Eunji melebar saat melihat sosok yang muncul di balik pintu.

"Park Chanyeol.." gumamnya kaget.

"Kau tidak perlu khawatir karena aku sudah mendapatkan bukti-buktinya, Jung Eunji." ujar Chanyeol dingin. Meskipun begitu, sorot matanya yang gelap berhasil membuat nafas Eunji tercekat selama beberapa detik. Ia belum pernah melihat sorot mata itu sebelumnya.

"K-kalian..." Eunji mengerang dengan suara bergetar.

"Sebaiknya kita segera pergi. Bicara dengannya hanya buang-buang waktu." ujar Chanyeol lagi, kali ini pada Kyungsoo yang sempat mematung menatapnya.

Kyungsoo menghela nafas pelan. Kali ini ia tidak menolak ajakan Chanyeol, seperti yang biasanya ia lakukan. Ia mengangguk pelan dan membalikkan badan mengikuti Chanyeol yang langsung meninggalkan tempat itu.

Bertepatan ketika kedua lelaki itu berbalik pergi, Eunji berseru, "Aku tidak akan membiarkan kalian begitu saja! Aku akan menghabisi perempuan itu!" Namun kedua lelaki itu tidak menggubris ucapannya. Mereka tetap berjalan pergi meninggalkannya, tanpa sedikit pun menoleh ke belakang.

Dengan tangan gemetaran, Eunji langsung menyambar ponselnya yang tergeletak di sebelahnya. Setelah beberapa detik, ia menempelkan benda itu ke telinganya. Kali ini kilatan api kemarahan terlihat di sorot matanya.

"Batalkan semua jadwalku hari ini." ucapnya dengan nafas menderu. "Kubilang BATALKAN semuanya! Jangan banyak tanya!" Ia memekik sembari melempar ponselnya ke arah pintu. Benda malang itu membentur pintu dan mengeluarkan suara yang cukup keras.

Nafasnya mulai tidak beraturan. Eunji mendekap kedua tangan di depan dada dengan sekujur tubuh bergetar. "Semua ini gara-gara perempuan itu. Aku akan menghabisinya!"


***


to be continued...

[TAMAT] The First MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang