"Jadi, dia menolak menandatangani kontraknya karena perempuan ini?"
Jung Eunji menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa sambil menghela nafas pendek. Raut wajahnya tak terlihat menyenangkan. Ia kemudian melempar ponselnya ke samping dan melipat kedua tangannya di depan dada.
"B-bukan seperti itu, Nona Jung." ucap Manajer Lee kebingungan. Saat hendak mengembalikan surat kontraknya ke perusahaan bersangkutan, ia bertemu dengan Jung Eunji.
Gadis itu mengibaskan tangannya. Ia tak ingin mendengarkan penjelasan apa pun dari pria itu. Yang diinginkannya sekarang hanya penjelasan dari Park Chanyeol. Bagaimana bisa lelaki itu terus-terusan menolaknya seperti ini hanya karena gadis biasa yang entah seperti apa wujudnya itu? Ia kemudian berdiri dan meninggalkan ruangan itu tanpa mengatakan apa pun.
Eunji mengeluarkan ponsel dan kunci mobilnya dari dalam tas. Sambil berjalan menuju parkiran, gadis itu berusaha menghubungi Park Chanyeol. Ia harus menemuinya sekarang. Ia butuh penjelasan untuk hal ini. Ia sungguh tak bisa menerima kenyataan jika seandainya gadis yang tengah menjadi pembicaraan heboh di media itu sungguh adalah kekasih Park Chanyeol yang selama ini dirahasiakannya dari publik. Tidak!
Beberapa kali ia menghubungi pria itu namun tak ada jawaban darinya. Setelah berada di dalam mobil Eunji langsung melempar tas dan ponselnya ke jok belakang.
"Arghh!!" Gadis itu berteriak dan memukul setir mobilnya dengan keras. "Kenapa?! Kenapa kau tak pernah memberiku kesempatan?!"
***
Dengan mengandalkan cahaya senter, Gayoung turun ke lantai bawah dengan ponselnya yang diletakkannya di dalam saku celana olahraganya yang berwarna merah hati. Ia tak tahu, apa Park Chanyeol masih mendengarkan teleponnya atau tidak. Yang ia tahu saat itu hanyalah segera memeriksa sambungan listrik di rumahnya.
Tinggal seorang diri di rumah dengan kondisi gelap seperti saat itu sebenarnya membuatnya merinding. Film-film horor yang pernah ditontonnya seolah kembali memenuhi benaknya.
Sebelum keluar dari rumahnya, Gayoung mengintip dari jendela, memastikan tidak ada siapa pun di luar sana. Ia merogoh saku celananya, mengeluarkan ponselnya dan mendapati panggilan dari Park Chanyeol yang masih tersambung.
"Hei, Park Chanyeol-ssi. Kau masih di sana? Jika tidak aku akan memutus panggilanmu." kata Gayoung memastikan.
"Aku masih di sini. Jangan tutup teleponnya."
"Baiklah."
Ternyata lelaki itu masih mendengarkannya. Gayoung tersenyum geli. Namun ia buru-buru memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.
Merasa keadaan di sekitarnya aman, ia pun keluar ke pekarangan rumah. Ia memasang mata dan telinganya baik-baik.
Namun sebelum tangannya sempat meraih saklar, kehadiran dua sosok bertopeng di depan pagar rumahnya membuatnya terperanjak kaget.
Kedua orang itu segera membuka pagar rumahnya dan menerobos masuk ke pekarangan. Gayoung yang panik langsung mengarahkan senternya ke aeah kedua orang itu sambil memekik.
Namun salah seorang dari mereka berhasil merebut senter darinya dan salah seorangnya lagi segera menangkapnya dan menutup mulutnya. Di saat bersamaan, Gayoung merasakan kehadiran seseorang lagi di belakangnya yang kemudian mengikat kedua tangannya ke belakang.
***
Chanyeol menambah laju mobilnya menuju ke rumah Gayoung setelah mendengar suara gaduh dari ponselnya sebelum panggilannya dengan gadis itu akhirnya terputus. Ia sangat yakin para sasaeng yang selama ini mengganggunya pasti akan mengincar Moon Gayoung. Untungnya ia telah menghubungi petugas keamanan melalui telepon apartemennya, meminta mereka untuk segera meluncur ke kediaman gadis itu, tanpa menyebarkan hal ini ke publik. Chanyeol tidak ingin perkara ini terumbar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] The First Met
RomanceBerawal dari sebuah ketidak-sengajaan yang dilakukan oleh Park Chanyeol, salah satu artis kelas atas di Korea Selatan yang membuatnya merasa harus bertanggung jawab atas hari-hari sulit yang akan dihadapi oleh Moon Gayoung, seorang desainer yang bar...