Gayoung terkesiap melihat apa yang baru saja dilakukan Seolmi pada Jung Eunji, artis kelas atas yang duduk di hadapan mereka.
Seolmi menyiram minumannya ke wajah cantik Eunji yang sejak tadi berusaha menggunjing Gayoung secara terang-terangan. Wajah perempuan itu kini basah dan memerah menahan rasa malu. Kedua matanya melotot ke arah mereka.
Gayoung mulai panik. Ia tak berpikir jika Seolmi akan berbuat senekat itu. Ia berusaha menarik tangan Seolmi untuk segera pergi dari tempat itu. Ia merasa tak aman ketika seluruh mata mulai tertuju pada mereka. Ada pula yang mulai mengarahkan ponsel ke arah mereka.
"Tak sedikit juga artis kelas atas yang berkelakuan rendahan sepertimu!" seru Seolmi sebelum meninggalkan tempat itu. Gayoung buru-buru menariknya pergi sebelum keadaan semakin runyam.
Nafas Seolmi menderu-deru saat mereka sudah berada di dalam taksi. Gayoung dapat melihatnya. Tak hentinya juga ia mengutuk Eunji di sepanjang perjalanan. "Perempuan itu benar-benar keterlaluan! Ingin sekali rasanya aku menarik rambutnya itu!"
Gayoung menepuk-nepuk pundak Seolmi, berusaha menenangkannya. Jika diingat kembali, ucapan Eunji memang sangat keterlaluan. Bagaimana bisa perempuan itu berpikir bahwa dirinya hanya menginginkan Park Chanyeol? Apa semua perempuan di dunia begitu menginginkannya? Sayangnya tidak untuk Moon Gayoung. Ia bahkan tak mengenal siapa Park Chanyeol sebelumnya. Ia tak begitu tertarik pada dunia hiburan di negerinya. Jika saja yang menabraknya waktu itu adalah Nick Bateman, tak menutup kemungkinan ia akan langsung mengenalinya dan berharap akan kembali bertemu dengannya.
Ponselnya tiba-tiba berdering. Gayoung seketika tersadar dari lamunannya. Nomor itu tak asing baginya, tapi ia tak menyimpannya. Cukup lama ia memandangi layar ponselnya hingga panggilan itu terputus.
Seolmi menatapnya dengan alis bertekuk. "Kenapa kau tak menjawabnya? Siapa yang menghubungimu itu?"
Gayoung tak menjawab pertanyaan Seolmi ketika nomor yang sama kembali menghubunginya. Ia terdiam sejenak dan mulai berpikir, apakah ia harus menjawab panggilan itu? Bagaimana pun juga, ucapan Eunji tadi masih mengiang jelas di kepalanya. Tentu saja ia tak ingin terlihat seperti apa yang dikatakan perempuan itu, bahwa ia mencari kesempatan atas pria itu.
Setelah berdering beberapa saat, panggilan itu pun terputus. Gayoung tak menjawabnya. Akan lebih baik jika ia tak lagi berhubungan dengan Park Chanyeol.
***
"Ada apa? Kau tampak cemas."
Ibunya duduk di sampingnya setelah meletakkan secangkir teh di atas meja ruang tengah. Chanyeol menghela nafas berat. Gadis itu tak menjawab telepon darinya, juga tak membalas pesannya. Ia merasa khawatir, apakah gadis itu baik-baik saja di luar sana?
"Tidak. Bukan apa-apa, eomma." sahut Chanyeol yang kemudian bersandar di sandaran sofa.
Sejujurnya bukan pers-lah yang benar-benar membuatnya cemas. Namun Jung Eunji. Mengingat perempuan itu sangat terobsesi untuk bersamanya, ia nekat melakukan apa saja untuk mendapatkan keinginannya.
Di balik senyumannya yang terkenal dengan julukam 'Senyuman Malaikat' di mata penggemar, Eunji punya sikap yang buruk. Siapa pun mungkin tak akan mempercayainya melihat kelihaiannya bersikap di depan kamera. Tapi Chanyeol telah melihatnya sendiri dan ia sangat membenci senyuman itu.
"Lalu, bagaimana dengan gadis yang kau katakan itu? Apa pers masih mengejarnya?" tanya Ibunya lagi.
Chanyeol mengangkat bahu. Ia tak tahu apa-apa mengenai gadis itu hari ini, tepat setelah dirinya pulang ke apartemennya.
Pikirannya seketika buyar saat ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk. Buru-buru ia meraih benda itu, berharap Gayoung membalas pesannya. Namun wajahnya berubah muram ketika mendapati bahwa pesan tersebut dikirim oleh Eunji.
Aku berada di parkiran apartemenmu sekarang. Aku ingin menemuimu. Aku merasa khawatir.
Ia mendesah keras. Apa lagi yang diinginkan perempuan ini?
***
to be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] The First Met
RomanceBerawal dari sebuah ketidak-sengajaan yang dilakukan oleh Park Chanyeol, salah satu artis kelas atas di Korea Selatan yang membuatnya merasa harus bertanggung jawab atas hari-hari sulit yang akan dihadapi oleh Moon Gayoung, seorang desainer yang bar...