Sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam kilat sudah berdiri di depan pintu masuk perusahaan ketika Gayoung turun ke lantai dasar. Ia turun setelah membaca pesan yang diterimanya beberapa menit lalu. Di dalam mobil, seorang pria berkacamata hitam memberi aba-aba padanya untuk naik ke mobil. Sambil mendengus keras, Gayoung pun menurutinya.
"Apa lagi yang kau inginkan dariku?" tanyanya ketus.
Pria itu langsung meluncurkan mobilnya keluar dari area perusahaan dan hal itu membuat Gayoung seketika panik.
Dengan kedua mata melotot, ia meneriaki pria di sampingnya itu. "Kau gila?! Kita mau kemana? Ini masih jam kerjaku!"
"Tinggal 15 menit lagi sebelum jam pulang. Bukan masalah besar." jawab pria itu dengan raut wajah datar.
"Tetap saja ini.."
Gayoung menutup wajahnya ketika pria itu membelokkan mobilnya dengan tajam di antara keramaian jalan raya. Ia mengintip dari sela-sela jarinya dengan ngeri. Ada apa dengan pria ini? Dia sudah gila? Dia ingin membunuhku?
"Katakan padaku jika atasanmu memarahimu. Aku akan bicara padanya."
Ia membuka wajahnya setelah mobil yang ditumpanginya itu melaju dengan kecepatan normal. Gayoung menoleh ke arah pria itu dan menatapnya dengan tatapan geram. Jawaban pria itu barusan benar-benar menjengkelkan.
"Apa yang ingin kau lakukan jika atasanku memarahiku? Balik memarahinya?"
"Aku punya saham di perusahaan itu."
Seketika mata gadis itu membelalak. "Apa katamu?"
"Aku, Park Chanyeol, punya saham di perusahaan tempatmu bekerja." ulang pria itu lagi.
"J-jadi, kau juga termasuk atasanku?" ucap gadis itu dengan nada tak percaya.
Pria itu menoleh sekilas ke arah Gayoung yang melongo menatapnya, sebelum ia kembali melihat ke depan. Lalu ia tergelak.
"Aku berbohong."
Gayoung menutup rapat mulutnya dengan jengkel. Ia sungguh tak mengerti dengan pria ini. Bagaimana bisa pria itu bercanda dengannya dalam kondisi seperti ini? Penuh ketidakjelasan.
"Ke mana kau akan membawaku pergi?" tanya gadis itu sekali lagi.
"Ke tempat yang aman."
"Katakan padaku apa sebenarnya maumu?"
Mobil yang dikemudinya berhenti ketika lampu merah lalu lintas menyala. Chanyeol berdeham pelan, lalu menjawab "Melindungimu."
Gayoung diam tak bergeming. Rasa kesalnya pada pria itu hilang dan berganti rasa lucu setelah mendengar jawaban singkat pria itu. Pria itu baru saja mengatakan bahwa ia ingin melindunginya? Yang benar saja. Untuk pertama kalinya Gayoung mendengar hal semacam ini dari seorang pria. Dan lagi, dari seorang pria yang baru dikenalnya dalam waktu yang tak lama. Apa pria ini baik-baik saja?, batinnya. Ia ingin menertawakannya. Tapi ia berusaha keras menahannya.
"Jung Eunji mencarimu tadi, apa itu benar?" tanya pria itu setelah keheningan melanda mereka sejenak.
"Dia mengatakannya padamu?"
Chanyeol mengangguk. Lampu lalu lintas berganti hijau dan ia kembali melajukan mobilnya. Ia berbelok ke jalan yang membawa mereka ke Gangnam.
"Katakan padanya, aku minta maaf untuk kejadian pagi tadi."
Tanpa sedikit pun rasa kaget, Chanyeol kembali bertanya "Apa yang terjadi? Kau melakukan sesuatu padanya?"
Gayoung melipat kedua tangannya di depan dada dan raut wajahnya kembali gelisah. "Seolmi, seniorku. Dia menyiram aminumnya ke muka wanita itu."
"Ah.. Tindakan yang berani sekali." Pria itu tampak tercengang, namun dalam hatinya ia tertawa keras. Wanita itu memang pantas mendapatkannya, begitu kutuknya dalam hati. "Lalu apa yang kau lakukan setelah itu?"
Gadis itu menggeleng dengan raut penuh rasa bersalah. "Seolmi langsung menarikku pergi. Jadi kami meninggalkannya begitu saja di sana."
Kali ini Chanyeol tak dapat menahan ledakan tawanya. Ia tertawa terbahak-bahak hingga air matanya terlihat di setiap sudut matanya.
Melihat hal itu, Gayoung menjadi terheran-heran. Tapi kali ini ia tak menanyakan alasan pria itu bersikap seperti itu. Ia hanya diam duduk di bangku penumpang sambil memperhatikan langit sore.
***
to be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] The First Met
RomanceBerawal dari sebuah ketidak-sengajaan yang dilakukan oleh Park Chanyeol, salah satu artis kelas atas di Korea Selatan yang membuatnya merasa harus bertanggung jawab atas hari-hari sulit yang akan dihadapi oleh Moon Gayoung, seorang desainer yang bar...