Park Chanyeol mematung menatap selembar kertas di tangannya yang berisi ancaman yang ditulis dengan tinta merah itu.
KAU AKAN MENYESAL.
Ia tidak habis pikir. Siapa yang tega berbuat seperti ini pada Moon Gayoung? Rahangnya mengeras dan tangannya mengepal meremuk kertas itu.
Manajer Lee yang duduk di samping Moon Gayoung berdiri dan menghampirinya. Wajahnya terlihat cemas. Ia mengambil kertas yang telah remuk itu dari tangan Chanyeol.
"Berikan padaku. Kita harus menyimpannya sebagai barang bukti jika seandainya terjadi sesuatu setelah ini." gumam Manajer Lee. Ia menatap Chanyeol yang tidak berkata apa-apa, lalu menoleh ke arah Moon Gayoung yang terduduk lemas di sofa di ruang ganti Chanyeol. Gadis itu terlihat ketakutan, membuatnya merasa prihatin.
Park Chanyeol langsung berlari menuju toilet setelah tahu bahwa gadis itu berada di sana. Bertepatan saat itu Manajer Lee baru saja mendatanginya. Melihat raut wajah Park Chanyeol berubah pucat, ia pun segera mengikuti Park Chanyeol. Untung saja tidak ada satu orang kru pun yang melihat mereka. Jadi masalah ini tidak heboh hingga ke luar sana.
Tidak ada seorang pun yang terlihat di sepanjang lorong menuju toilet saat Park Chanyeol dan manajernya tiba di sana. Mereka baru saja akan mengetuk pintu toilet ketika Moon Gayoung muncul dari balik pintu dengan wajah pucat. Sebelum Park Chanyeol sempat bertanya padanya, gadis itu kembali menangis terisak-isak. Tanpa pikir panjang Park Chanyeol langsung mendekap gadis itu untuk menenangkannya. Sementara Manajer Lee mengambil secarik kertas dari tangan Moon Gayoung. Ia langsung terkesiap melihat tulisan di lembaran itu. Dan sebelum ada orang lain yang melihat mereka di sana, ia menyuruh kedua orang itu untuk pergi ke tempat yang aman. Mereka pun memutuskan untuk pergi ke ruang ganti Park Chanyeol, karena tidak sembarang orang yang boleh masuk ke ruangan itu.
"Aku akan mengusut masalah ini. Kalian tidak perlu khawatir." ujar Manajer Lee sambil menoleh ke arah Park Chanyeol dan Moon Gayoung bergantian. "Kau sebaiknya menenangkan pikiranmu. Jangan sampai hal ini mengacaukan konsermu. Kau tidak ingin kita mendapatkan masalah baru lagi, kan?" gumamnya lagi pada Chanyeol.
Park Chanyeol tidak berkata apa-apa. Ia berjalan menuju sofa, lalu duduk di samping Moon Gayoung yang masih diam membatu.
Tatapan gadis itu tampak kosong. Ketakutan masih terlihat jelas di wajahnya yang pucat. Chanyeol ingin memeluknya. Melihatnya seperti itu membuat Chanyeol terluka. Tapi ia tidak punya keberanian untuk melakukannya. Semua ini karenanya. Jika seandainya hari itu ia lebih berhati-hati, ia tidak akan menabrak Moon Gayoung. Mereka tidak akan mengenal satu sama lain. Dan gadis ini tidak akan mengalami hal-hal seperti ini. Moon Gayoung tidak akan...
"Kalau begitu aku akan keluar sebentar membeli makanan. Kalian tunggu di sini." ujar Manajer Lee setelah menyadari saat itu sudah memasuki jam makan siang setelah melihat jam tangannya. Kemudian pria itu keluar dari ruangan meninggalkan mereka.
"Semua ini salahku." gumam Chanyeol pelan. Kepalanya tertunduk.
Gayoung menoleh dan menatapnya tak mengerti, tanpa mengatakan sepatah kata pun. Ia hanya menatap pria di sampingnya itu dengan alis tertekuk samar.
"Karena kecerobohanku kau harus mengalami hal-hal buruk seperti ini. Aku..."
Sebelum ia sempat menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja Chanyeol merasakan kehangatan di punggung tangannya. Tangan kurus gadis itu menggenggam tangannya dengan erat. Chanyeol mengangkat wajahnya. Sepasang mata bulat Gayoung menatapnya dengan putus asa.
"Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri." ujar gadis itu lirih.
Tanpa pikir panjang, Chanyeol menarik tubuh gadis itu ke dalam dekapannya dan memeluknya dengan erat. Ia tak peduli jika gadis itu harus mendengar detak jantungnya yang berkali lipat lebih keras dari biasanya. Yang jelas saat itu yang ingin dilakukannya hanya memeluk gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] The First Met
RomanceBerawal dari sebuah ketidak-sengajaan yang dilakukan oleh Park Chanyeol, salah satu artis kelas atas di Korea Selatan yang membuatnya merasa harus bertanggung jawab atas hari-hari sulit yang akan dihadapi oleh Moon Gayoung, seorang desainer yang bar...