Sorry

23 3 2
                                    


"Wah, melelahkan sekali hari ini." gumam Moon Gayoung setelah dirinya jatuh di atas kasur hotel yang empuk.

Setelah seharian menghabiskan waktu di luar, akhirnya mereka kembali ke hotel. Saat itu sudah hampir pukul 1 pagi waktu setempat. Gayoung hanya mencuci muka dan berganti pakaian. Tubuhnya terasa lelah meskipun tidak melakukan apa-apa, dan sekarang rasanya ia ingin langsung tidur.

Namun ia membatalkan niatnya ketika mendengar denting pelan ponselnya yang tergeletak di sampingnya. Ia mengambil benda itu dan melihat sebuah pesan masuk dari Do Kyungsoo.

Moon Gayoung ssi. Bagaimana kabarmu di sana? Apa semuanya berjalan lancar?

Gayoung tersenyum. Lalu dengan lincah mengetik, Kabarku baik. Semuanya berjalan lancar, termasuk konsernya. Di sini sangat menyenangkan.

Setelah menekan pilihan 'kirim', ia menutup ponselnya dan meletakkan benda itu di sampingnya. Ia tidak memberitahu Kyungsoo apa yang dialaminya hari ini. Ya, sebaiknya ia tidak mengatakannya karena ia yakin itu akan membuat Kyungsoo semakin cemas. Dan lagi, Kyungsoo pasti akan menyalahkan Park Chanyeol lagi. Gayoung tidak ingin hubungan kedua orang itu semakin memburuk, apalagi sejak pertikaian kedua laki-laki itu di rumahnya.

Gayoung mengembuskan nafas panjang. Tatapannya sejenak terpaku ke arah langit-langit kamarnya. Tiba-tiba saja ia teringat pada ucapan Park Chanyeol tadi di ruangannya. Aku menyanyikan lagu itu untukmu, Moon Gayoung. Dan saat kalimat itu mengiang di telinganya, wajahnya terasa hangat dan memerah.

"Astaga!" Gayoung bangkit dari tidurnya secepat kilat, lalu duduk di tepi tempat tidur sambil menepuk-nepuk wajahnya. "Ada apa denganku?" gumamnya. Kemudian ia kembali menjatuhkan dirinya ke atas kasur dan termenung lagi.

Seusai mengatakan hal itu, Manajer Lee masuk ke dalam ruangan dengan tergesa-gesa dan meminta mereka untuk segera bersiap-siap karena sebentar lagi mobil van yang biasanya membawa mereka akan segera tiba di depan pintu basement. Para fans sudah berkerumunan di depan pintu utama, jadi mereka tidak akan melewati pintu masuk utama. "Terlalu berbahaya." kata Manajer Lee saat Chanyeol menanyakan alasannya.

Suasana di dalam mobil hening di sepanjang perjalanan kembali ke hotel. Park Chanyeol terlelap, sampai-sampai Gayoung harus membangunkannya saat mereka sudah tiba. Saat bangun, ia terlihat biasa saja seolah tidak ada yang terjadi sebelumnya. Mereka kembali ke kamar masing-masing tanpa sedikit pun menyinggung tentang ucapan Chanyeol tadi.

"Mungkin dia hanya bercanda." gumam Gayoung lagi seraya memejamkan mata. "Jangan dipikirkan, Moon Gayoung." katanya lagi pada diri sendiri, sebelum ia benar-benar terlelap.


***


Suara pintu yang diketuk berulang kali membangunkan Gayoung dari tidurnya. Ia membuka kedua matanya yang berat dengan susah payah ketika pintu kamarnya kembali diketuk. Ia buru-buru bangkit dari kasur dan berjalan ke arah pintu. Dengan kesadaran yang masih setengah, ia langsung membuka pintu.

"Park Chanyeol," gumamnya dengan alis terangkat saat melihat laki-laki itu berdiri di depan pintu kamarnya.

"Sepertinya aku sudah mengganggu tidurmu." kata Chanyeol dengan seulas senyum pendek.

"Tidak, tidak." sahut Gayoung. "Ada apa kau mencariku?"

Chanyeol mengancungkan jempolnya ke arah kiri, kamarnya. "Aku hanya ingin mengajakmu sarapan. Hidangannya sudah diantar ke kamarku. Kau bisa langsung sarapan jika kau mau."

"Oh," gumam Gayoung. "Oke, aku akan ke kamarmu sebentar lagi."

Chanyeol mengangguk dengan seulas senyum manis, lalu pergi dari hadapannya. Setelah menutup pintu, Gayoung langsung bersandar di balik pintu sembari memegang dadanya yang berdegup cepat. Ya ampun! Bagaimana bisa dia tersenyum semanis itu?!

[TAMAT] The First MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang