08

354 35 6
                                    

😊 Happy Reading~ 😊
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

1 Tahun Kemudian...

"Happy Graduation, Eonni~"

"Selamat atas kelulusan kalian."

"Selamat atas kelulusanmu."

"Ayo foto bareng!"

"Sini, aku fotoin."

Hiruk-pikuk suasana saat ini terlihat bahagia di seluruh wajah para wisudawan dan wisudawati yang resmi memperoleh gelar sarjananya hari ini. Tak ketinggalan dengan Aara Anatari yang menjadi salah satu kandidat wisudawati yang memperoleh nilai sangat memuaskan dalam kurung waktu kurang lebih 4 tahun. Pas, sesuai dengan target beasiswa yang diberikan.

Banyak teman-teman Tari yang datang, bahkan junior pun turut mengucapkan selamat kepada Tari. Berpelukan, saling memberi semangat, bahkan berfoto bersama, Tari lakukan semuanya. Senyumnya tak pernah pudar.

Para member BTS? Sampai hari ini mereka masih saling bertukar pesan dan ia juga mendapat ucapan selamat dari mereka melalui pesan teks. Tari bahagia dengan hal itu, mengingat kesibukan mereka semakin padat seiring berjalannya waktu. Bahkan, mereka masih menyempatkan waktu untuk memberikan Tari sebuah album comeback mereka tahun ini melalui jasa pengiriman barang.

Kringgg...

Bunyi dan getar ponselnya membuat Tari meraih ponselnya yang terletak di saku bajunya. Tertera nama salah satu dosen pembimbingnya yang memiliki andil yang sangat besar dalam membantu menyelesaikan studi Tari hingga saat ini.

"Halo, pak." Sapa Tari sopan.

"Tari-ssi. Maaf mengganggu waktumu di hari bahagiamu ini." Ucap dosen pembimbingnya di seberang telepon, pak Chung-ho.

"Tidak masalah, pak. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Tari.

"Jika kamu sedikit senggang hari ini, silahkan ke ruangan saya sebentar. Ada yang ingin saya bicarakan denganmu." Jawab pak Chung-ho.

"Baik, pak. Saya akan segera ke sana."

"Jika kamu memiliki waktu senggang yah. Saya tidak mau merusak hari kebahagianmu hari ini."

"Tidak masalah, pak. Terima kasih."

Dan telepon pun dimatikan sepihak oleh dosennya.

Mengikuti kata dosennya, Tari masih menyempatkan diri untuk bertemu dengan beberapa temannya yang belum sempat ia sapa, bahkan ikut berfoto. Setelah dirasa cukup, Tari segera pamit. Membawa beberapa bunga dan bingkisan yang sebelumnya dikasih oleh teman-temannya ke lokernya terlebih dahulu. Tidak mungkin 'kan ia menemui dosennya sambil membawa seluruh barangnya? Hanya satu bucket bunga yang ia bawa, yang terlebih dahulu ia beli untuk diberikan ke dosen pembimbingnya itu.

Kini, Tari menyusuri koridor kampus menuju ke ruangan dosennya berada. Sedikit pelan, sambil mengenang masa-masa kuliahnya yang cukup seru bagi Tari. Kampus ini benar-benar menjadi saksi selama perjalanan 4 tahunnya di Korea Selatan. Sesekali ia menemui orang-orang yang mengucapkan selamat kepadanya, bahkan ada beberapa dosen yang Tari sapa dan memberinya ucapan selamat. Tidak lupa pula, Tari yang selalu membalasnya dengan kata terima kasih.

Hingga, Tari telah sampai di depan ruangan dosennya, pak Chung-ho. Pintu pun ia ketuk, membukanya, dan masuk ke ruangan itu. Terlihat, seorang dosen yang baru saja berdiri dari kursinya.

"Selamat siang, pak." Sapa Tari sambil membungkukkan badannya.

"Tari-ssi, silahkan duduk." Ucap pak Chung-ho, mempersilahkan Tari untuk duduk.

[✓] 'Special' ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang