🐨 Happy Reading~ 🐨
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨"Harus ada satu di antara kami yang mengawasi nuna."
Tari hanya bisa menelan ludah susah payah dan menundukkan wajahnya. Ia sangat merasa bersalah mendengar pernyataan tersebut di situasi seperti ini.
Saat ini, mereka berada di dorm milik Bangtan. Mau tidak mau, Tari harus menginap, karena ia ketinggalan kereta terakhir. Harusnya, ia bisa tiba di stasiun tepat waktu dan tidur nyenyak di kamar sewa miliknya. Tapi, karena ada masalah yang tidak terduga, mau tidak mau Tari harus menginap semalam.
Tentang aturan, agensi membolehkan manager untuk menginap semalam atau lebih dari semalam dan bukan tiga hari berturut-turut di dorm milik artis. Karena Tari masih menjadi bagian dari staf dan belum menjadi manager secara resmi, Tari hanya diperbolehkan menginap semalam di dorm milik Bangtan.
"Dan rata-rata makhluk yang selalu mendatangi nuna adalah makhluk yang mampu menjebak nuna dalam ilusi yang mereka buat sebelum benar-benar hancur." Tambah Namjoon.
"M-maaf."
"Itu bukan salahmu." Ucap Suga dingin. Menyisir rambutnya ke belakang, kemudian menghela nafas berat. Tari semakin menundukkan kepala, merasa bersalah karena kehadirannya benar-benar merepotkan mereka semua.
Suga bukan memarahi Tari. Tapi, ia benar-benar kesal dengan makhluk yang mendekat dan membuat masalah dengan mereka. Ia tidak habis pikir, kenapa makhluk-makhluk yang mereka hadapi tidak biasa? Sebelum Tari datang dan masuk ke lingkungan mereka, jarang mereka dapatkan makhluk yang seperti ini.
'Sangat aneh. Apa benar cerita Taehyung?' Batin Suga.
"Sekarang, kita tahu kelemahan nuna selain alergi. Dan sepertinya, nuna harus memperkuat kekuatan, menahan aura, dan kecepatan dalam melihat." Jelas Namjoon.
"Juga dalam pengobatan, walau dasarnya saja. Sekarang, obati Namjoon." Suruh Suga.
"Hyung..." Protes Namjoon.
Seluruh perhatian mengarah ke arah Namjoon, tak terkecuali Tari yang langsung mengangkat wajahnya, melihat ke arah Namjoon dan Suga bergantian dengan ekspresi bingung.
"N-Namjoon? Kena-"
Ucapan Tari terpotong saat Taehyung menarik tangan Namjoon ke hadapan mereka, menunjukkan lebam yang cukup lebar di sekitar tangannya. Taehyung tahu tentang kekurangan Namjoon, tapi orang-orang selain Taehyung dan Suga sangat kaget dengan kondisi tangan Namjoon. Bahkan, Jhope sampai menutup mulut tidak percaya.
"K-kenapa?" Tanya Tari.
"Namjoon-ah..." Ucap Jhope meminta penjelasan.
"Ini tid-"
"Salah satu kekurangan Namjoon-hyung." Ucap Taehyung yang membuat mereka sekali lagi kaget dengan pernyataan Taehyung.
Tentu saja mereka kaget, karena Namjoon yang jarang mengeluh tentang kondisinya.
"Kekurangan yang paling fatal. Semakin dalam seseorang masuk ke dalam ilusi yang makhluk itu perbuat, maka tugas pemilik mata berwarna biru untuk menarik orang tersebut akan semakin berat dan menyebabkan lebam di sekitar tangan yang bersentuhan dengan orang tersebut. Bisa juga menyebabkan kelumpuhan sementara." Jelas Suga.
Sekali lagi, Tari menelan ludahnya susah payah. Ia tidak pernah tahu tentang kekurangan Namjoon. Yan ia hanya tahu sejauh ini, kekurangan Taehyung, Suga, dan dirinya.
"Jangan bilang, waktu kamu tidak bisa memegang hp sementara karena tanganmu terluka?" Tanya Jhope.
"Ah, aku ingat. Karena, aku menelpon Namjoon-hyung, tapi yang angkat Taehyung. Kejadiannya juga tepat setelah Tari pingsang 'kan?" Tambah Jimin.
Karena pernyataan yang keluar dari Jhope dan Jimin, membuat Tari meringis dan tertohok tepat di hatinya. Benar-benar semakin merasa bersalah. Langsung saja ia mendekat ke arah Namjoon.
"Namjoon-ah, berikan tanganmu." Pinta Tari.
"Nu-"
"Berikan!"
Namjoon hanya bisa pasrah, mengulurkan tangannya ke arah Tari untuk diobati.
"Jangan memaksakan dirimu, nuna." Peringat Namjoon, tapi tidak digubris oleh Tari.
Namjoon menatap Suga dan hanya dibalas anggukan oleh Suga.
Sebenarnya, ada sesuatu yang ingin mereka pastikan tentang Tari dari cerita Taehyung. Mereka tidak menyangka jika ini saatnya untuk mengetahui kebenarannya. Mereka sedikit berterima kasih atas kejadian tadi yang membuat Tari mau tidak mau untuk menginap semalam di dorm mereka. Walau, Suga juga merasa kesal dengan makhluk yang mereka tangani tidak main-main yang membuat tangan Namjoon terluka.
Tari mulai memfokuskan dirinya. Mengulurkan tangannya ke tangan Namjoon yang terluka, kemudian memejamkan mata untuk fokus. Bagi Tari, kekuatan pengobatanlah yang paling sulit ia latih, karena membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi dan tenaga yang menguras hampir setengahnya.
Dan keadaan Tari belum pulih sepenuhnya.
Namjoon dan Taehyung cukup terpukau melihat cahaya biru yang terpancar dari tangan Tari, termasuk orang-orang yang tidak bisa melihat cahaya tersebut.
Jika dibandingkan kekuatan lain yang dimiliki oleh manusia spesial, justru kekuatan pengobatan yang paling bisa dirasakan efeknya. Walau, orang-orang tersebut tidak memiliki kemampuan khusus.
Cukup lama untuk memudarkan lebam tersebut. Namjoon mulai merasa khawatir dengan Tari yang mulai memperlihatkan kerutan dan keringat di keningnya. Sepertinya, Tari sudah mencapai batasnya.
"Nuna, cukup sampai di sini." Ucap Namjoon, tapi tidak digubris oleh Tari.
'Sedikit lagi...' Batin Tari.
Karena tidak ada respon, Namjoon ingin menyentuh tangan Tari, tapi ditahan oleh Suga. Ia menatap Suga, tapi Suga hanya menganggukkan kepala. Berusaha meyakinkan Namjoon dan tetap meneruskan rencana mendadak mereka untuk mengecek kebenaran pernyataan Taehyung sebelum Tari menyelesaikan masa magangnya. Namjoon hanya bisa pasrah.
Lebam yang dimiliki Namjoon sudah hilang, tapi Tari masih merasakan bahwa masih ada luka di dalamnya.
Bruk
"Tari!"
"Nuna!"
Teriak orang-orang yang melihat Tari terjatuh dan untungnya ditangkap Jungkook yang berada tepat di belakangnya. Tari pingsan.
"Bagaimana?"
"Benar-benar pulih. Tapi..."
Suga mendekat ke arah Tari yang tidak sadarkan diri. Semua orang menatap Suga yang mendekat ke arah Tari. Tangan Suga perlahan mendekat ke wajah Tari, mengelus pipinya perlahan, hingga membawa tangannya ke leher Tari dan menyibakkan rambutnya. Ia memiringkan sedikit wajah Tari, membuat Namjoon dan Taehyung yang melihatnya terkejut.
Benar cerita Taehyung, tapi Taehyung tetap saja kaget.
Jhope, Seokjin, Jimin, dan Jungkook hanya melihat mereka dengan pandangan bertanya.
"A-ada apa?"
"H-hyung..."
"Ya, tanda ini asli dan benar-benar hampir tidak ditemukan lagi keturunannya."
'Pantas saja makhluk-makhluk yang dihadapi kemarin hingga saat ini tidak main-main.' Batin Suga.
853 kata, part 13 done~
Tumben yah akunya cepat update :D Mumpung ada waktu luang, jadinya aku langsung update part berikutnya. Setelah ini, kemungkinan aku menghilang sedikit lama. Dan, jika benar perkiraanku, cerita ini akan berakhir di sekitaran part 30? Berarti, masih ada 17+ part lagi.
Jangan lupa vote and comment. Jika dirasa cerita ini menarik, jangan lupa share ke teman-teman kalian.
💜 감사합니다 💜
![](https://img.wattpad.com/cover/276891712-288-k164855.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 'Special' Manager
FanfictionSeperti sebuah takdir, Tari yang merupakan mahasiswi beasiswa di salah satu universitas di Korea Selatan bertemu dengan idol grup rokie Korea Selatan, Bangtan Sonyeondan. Awalnya, idol tersebut hanya mengenal Tari sebagai staf magang di agensi merek...