26

134 13 2
                                    

🐿 Happy Reading~ 🐿
✨️✨️✨️✨️✨️✨️✨️✨️✨️✨️

"Bagaimana? Apakah eonni senang berada di divisi tersebut?"

Tari sedikit kaget dengan suara dan sosok Ara yang tiba-tiba muncul di sebelahnya. Sekarang memasuki waktu makan siang dan Tari baru saja keluar dari ruangan tempat ia bekerja mulai hari ini.

"Kau mengagetkanku, Ara-ssi." Tegur Tari yang hanya dibalas cengiran oleh Ara.

"Biasa saja. Bekerja memang sangat melelahkan dan aku suka berada di divisi tersebut. Bagaimana denganmu?" Lanjut Tari.

"Eonni tahu 'kan mimpiku adalah menjadi seorang koreografer? Dan ini sangat, sangat, sangat menyenangkan. Terlebih, hari ini aku menemui beberapa trainee di perusahaan ini. Wah, aku tidak menyangka bahwa BigHit telah sebesar ini. Para traineenya juga sangat-sangat tampan." Jelas Ara.

Tari mengerutkan alisnya. Kemudian mengambil ponsel di saku celananya. Ia merasa ada sesuatu yang mengganjal.

"Ara, ini... Tahun berapa?" Tanya Tari tiba-tiba.

Ara mengerutkan alisnya, bingung.

"Masa eonni tidak tahu. Sekarang tahun ***. Eonni pelupa yah?" Ejek Ara.

"A-apa?" Tari tetap merasa bingung atas pernyataan Ara.

"Ihhh... Sekarang tahun ***. Eonni, jangan buat aku gemas sama eonni."

Sekali lagi, Tari mengerutkan alisnya. Kenapa ia tidak bisa mendengar atau menangkap ucapan Ara yang menyebutkan tahun ini?

"Eonni kenapa?"

Dan anehnya, Tari merasa ada yang aneh dengan perutnya sekarang.

"E-eonni..."

Tari langsung pergi, meninggalkan Ara yang memanggil namanya. Ia tidak peduli dengan orang-orang yang berada di koridor perusahaan. Ia terburu-buru menuju kamar mandi.

Hoekkk...

Tari terduduk di salah satu bilik toilet, memuntahkan sesuatu yang berada di dalam perutnya. Walau, tidak ada yang keluar.

"Hahhh... Hahhh..."

Tari keluar dari bilik toilet tersebut. Entah mengapa ia merasa mual tiba-tiba. Ia juga tidak terlalu merasa lapar. Karena jam makan siang, sudah seharusnya Tari akan makan siang mengingat energi di tubuhnya terkuras karena pekerjaan yang ia sedang pelajari.

Tari mencuci tangan dan membasuh mulutnya. Saat akan menengadahkan kepala untuk melihat pantulan dirinya, ia tidak menemukan cermin. Benda yang akan melakukan fungsinya untuk memantulkan bayangan seseorang.

'Toilet macam apa yang tidak meletakkan cermin di kamar mandi?'

Tari melihat ke arah 2 orang perempuan yang baru saja masuk ke toilet.

"Permisi, apa kamu memiliki cermin?" Tanya Tari.

2 orang itu saling berpandangan. Tersirat kekagetan di mata mereka. Tari merasa bingung dan tetap menunggu jawaban mereka.

"Kalian punya-"

"Tidak ada dan jangan pernah menyebutkan kata itu!" Bentak salah seorang dari mereka, kemudian pergi meninggalkan Tari sendirian.

Sekali lagi, Tari bingung.

Brak

"AAA!!!"

Tari langsung keluar dari toilet. Menemukan sekelompok orang yang sedang mengerubuni sesuatu. Tari menerobos orang-orang tersebut, demi melihat secara langsung apa yang terjadi.

[✓] 'Special' ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang