23

158 16 3
                                    

🐱 Happy Reading~ 🐱
✨✨✨✨✨✨✨✨✨

"Ada apa?"

Tari menoleh, melihat seseorang yang mendekat dan kini duduk disebelahnya.

"A-ah, tidak apa-apa. Aku baik-baik saja, Namjoon." Jawab Tari, tersenyum.

Ya, laki-laki yang kini duduk disebelahnya adalah Namjoon.

"Kalau nuna baik-baik saja, pasti nuna mendengar panggilanku daritadi. Dan, nuna sadar tidak kalau sekarang sedang hujan deras? Apakah nuna sudah mulai menyukai hujan?" Tanya Namjoon menyelidik.

Atensi Tari langsung mengarah keluar jendela. Benar, di luar sedang hujan deras dan sebenarnya Tari tidak terlalu menyukai hujan. Hanya tidak menyukai, bukan membenci. Para member juga tahu tentang hal tersebut.

"Ada yang nuna risaukan?" Lanjut Namjoon menyambung pertanyaan lain.

Tari menghela nafasnya sebentar.

"Entahlah. Aku... Seperti kehilangan sesuatu? Saat bangun tidur, aku merasa aneh. Ada sesuatu yang terlintas dibenakku, tapi aku tidak bisa menjelaskannya. Aku jadi berpikir, apakah semalam kepalaku terbentur? Hanya itu..." Jawab Tari, bingung.

Namjoon mengangguk paham. Ia paham dengan keresahan Tari dan sepertinya, Tari sudah bisa merasakan keganjalan tentang dirinya kemarin. Itu artinya, Tari mulai pulih.

"Mungkin saja semalam nuna terbentur di sandaran sofa. Bisa nuna lihatkan seberapa keras sandarannya." Ucap Namjoon, mengetuk-ngetuk sandaran sofa sampai berbunyi. Tari mengangguk-anggukkan kepala, membenarkan ucapan Namjoon tentang sandaran sofa, tempat di mana mereka sedang duduk. Mungkin saja kepala Tari memang terbentur.

"Ayo, aku sudah siap untuk melaksanakan misi selanjutnya." Ajak Tari.

"Tunggu sampai Dohyun dan Suga-hyung ke ruangan ini. Mereka berdua sedang menemui dokter untuk mengetahui keadaan mereka." Jelas Namjoon, menahan pergerakan Tari yang mulai berdiri dari tempatnya, sehingga Tari tetap duduk di tempat.

"Hah? Astaga, harusnya-"

"Tidak apa-apa, nuna. Jangan khawatir. Itu semua keingingan hyung, karena ia ingin mendengar langsung penjelasan dokter." Potong Namjoon.

Sekali lagi, Tari hanya bisa menghela nafas. Tari merasa bahwa hari ini benar-benar buruk baginya dan ia tidak bisa fokus seperti sebelumnya.

Hening beberapa saat. Di ruangan ini hanya Seokjin dan Jhope yang masih terbaring di ranjang rumah sakit, serta Namjoon dan Tari yang sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Jimin, Taehyung, dan Jungkook masih berada di kantin dan belum kembali hingga saat ini, begitu pula dengan Suga dan Dohyun yang masih menemui dokter.

Hanya bunyi detak jam di tiap detiknya yang menggantung di ruangan ini.

"Namjoon-ah." Panggil Tari, kemudian menatap Namjoon yang sekarang sedang menatapnya dengan alis yang ia tinggikan sebelah, seolah-olah ia menjawab panggilan Tari dan menyatakan 'Ada apa?' secara tersirat.

Tari tersenyum sebelum ia mengucapkan kalimat yang membuat Namjoon bingung.

"Seandainya terjadi apa-apa dan misinya tersendat, jangan lupa panggil jiwaku yang lain."

"Nuna-"

"Seandainya, Namjoon. Kita hanya bisa berencana. Kalau misinya selesai tanpa ada hambatan, berarti kita bisa kumpul lagi dan kalian bisa mempersiapkan comeback kalian secara tepat waktu. Aku tidak sabar ingin menyibukkan diri dengan kalian dan melihat penampilan kalian. Terlebih, kalian akan melaksanakan konser pertama. Wow, itu sangat menakjubkan jika membayangkannya dan menjadi satu-satunya hal yang paling berkesan dalam pekerjaanku." Jelas Tari, tersenyum.

[✓] 'Special' ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang