33

94 10 0
                                    

🐥 Happy Reading~ 🐥
✨️✨️✨️✨️✨️✨️✨️✨️✨️✨️

Hanya bayanganmu yang dapat melihat dirimu dan sisi terdalam mu. Kamu yang bisa meretakkan cermin dihadapanmu. Ilusi itu palsu, dan ruangan yang menjadi saksi bisu kehadiranmu.

Kayaknya, aku harus menyingkirkan cermin ini

Kalimat yang beberapa hari ini terngiang-ngiang di kepala Tari. Kalimat yang tiba-tiba ia dengar dan terdengar tidak asing, serta gumaman mamanya yang Tari pikir tertuju pada cermin di kamarnya.

Ada sesuatu yang salah.

"Bagaimana keadaanmu selama liburan?"

"Dohyun-ssi, jangan mengagetkanku! Kau benar-benar mengesalkan!" Tari terperanjat kaget saat Dohyun tiba-tiba merangkulnya. Seperti yang Dohyun harapkan, ia suka dengan ekspresi kesal seorang Tari dan Dohyun hanya tertawa.

"Jangan tertawa! Aku kesal!"

"Iya, cantik. Maaf, baru menemuimu hari ini di kantor. Harusnya, aku menemuimu di rumah saat kamu sedang sakit."

Status hubungan Tari? Tari merasa, sepertinya mereka telah resmi berpacaran, walau seingatnya ia belum menjawab pernyataan Dohyun. Yang ia ingat, Dohyun sempat mencium keningnya di sungai Han beberapa hari lalu.

"Tidak apa-apa. Lagipula, kamu merupakan manager Bangtan dan kamu harus siap sedia mengikuti jadwal mereka, 'kan? Ceritakan saja, bagaimana pengalaman pertama di Amerika?" Tanya Tari, membuka topik baru yang membuat Dohyun bersemangat untuk menjawabnya.

Benar, BTS sudah mulai terkenal di negara bagian Eropa dan Amerika berkat album mereka yang baru dirilis. Bahkan, lagu mereka masuk ke dalam Billboard Chart 200. Menjadi sebuah prestasi yang sangat membanggakan bagi mereka dan agensi mereka.

Tari mendengarkan dengan seksama seluruh cerita Dohyun dan ikut senang jika pria disampingnya senang. Tari benar-benar jatuh cinta dengan pria di sampingnya.

"Kalau perusahaan punya proyek yang bisa membawa member dan beberapa staf ke Amerika atau Eropa, aku akan memilih dan mengajak dirimu. Kamu memiliki cukup potensi untuk mengerjakan sesuatu dengan baik. Cukup membuat alasan yang tepat untuk mengajak dirimu." Ucap Dohyun antusias.

"Semoga. Jika ada waktu luang, jangan lupa mengajak ku ke wahana yang pernah kamu pergi." Tambah Tari yang membuat Dohyun mengangguk sebentar, kemudian mengacak gemas rambut Tari. Sekali lagi, Tari kesal karena hal tersebut bisa membuat rona merah di wajah Tari.

Hanya bayanganmu yang dapat melihat dirimu dan sisi terdalam mu. Kamu yang bisa meretakkan cermin dihadapanmu.

"Dohyun, boleh aku bertanya sesuatu?"

Perjalanan mereka terhenti. Sedikit lagi mereka berdua sampai di pintu masuk perusahaan.

"Tentu saja." Jawab Dohyun, menghadapkan tubuhnya ke arah Tari.

"Apakah kamu mempunyai cermin di rumah?"

Dohyun terkejut dengan pertanyaan yang diajukan oleh Tari, tapi ia masih berusaha untuk menutupi ekspresi keterkejutannya.

Dohyun berjalan sedikit lebih dekat, bahkan mencodongkan tubuhnya ke arah Tari. Mata mereka berdua bertemu, membuat Tari susah payah menahan nafas. Berharap, suara detak jantungnya tidak terdengar oleh pria di depannya yang kini tersenyum.

"Jangan menyebut benda itu, cantik."

Nginggg...

Dohyun memundurkan sedikit tubuhnya. Bersamaan dengan itu, suara dengungan yang cukup memekakan telinga menghampiri Tari.

[✓] 'Special' ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang