🐿 Happy Reading~ 🐿
✨️✨️✨️✨️✨️✨️✨️✨️✨️✨️Bruk
"Ah, maafkan saya."
Tari membungkuk badannya sebentar dan menyentuh bekas noda pada baju seseorang yang baru saja ia tabrak. Menepuk-nepuk sebentar, walau Tari tahu noda tersebut tidak akan hilang jika hanya dilakukan seperti itu.
"Tidak apa-apa, nuna. Baju ini bukan untuk keperluan syuting."
Tari menengadahkan wajahnya. Seseorang yang ia tabrak adalah leader dari grup BTS, Kim Namjoon.
"Lagipula, ini salah saya. Hah, hampir setiap harinya pasti saja ada kecelakaan kecil seperti ini. Saya ke ruang ganti dulu, nuna..."
"A-ah, p-panggil saja Tari." Jawab Tari langsung. Ia paham dengan kalimat Namjoon yang menggantung.
Namjoon menganggukkan kepala sejenak.
"Hm, Tari-nuna tenang saja. Ini hanya masalah kecil. Sampai bertemu lagi. Saya sering melihat nuna dan saya sudah mengingat nama nuna di kepala saya." Ucap Namjoon pamit, kemudian berjalan cepat ke arah ruang ganti para artis.
Tari tersenyum malu. Entah mengapa, Tari merasa senang bertemu dengan leader BTS, Kim Namjoon, terlebih dia akan mengingatnya karena sering melihatnya.
Hari ke-30. Lusa, syuting MV BTS selesai dan jatah liburan mereka untuk sementara waktu akan mereka peroleh. Bisa dibilang, Tari benar-benar nyaman dengan dunianya yang sekarang. Perasaan yang ia rasakan sekarang sudah melekat dengan dirinya. Ia mulai membiasakan diri dan mengikuti alur permainan dunia yang ia tempati sekarang.
Dimulai dari Tari yang terbiasa tanpa kaca di toilet, bayangan yang mulai terlihat di kaca gelap toko, momen yang tidak mengenakkan akan hilang di keesokan harinya, dan lain sebagainya.
Bahkan, beberapa keping memory di masa lalunya terlupakan.
"Hai."
Tari menoleh, mendapati seseorang yang sangat ia kenal sedang berdiri, menekan sesuatu pada vending machine yang ada dihadapannya.
"Hai. Sedang merasa kehausan?"
Krang
"Ya. Pekerjaan hari ini sangat berat. Kamu lebih suka soda? Tidak takut gemuk?" Tanya laki-laki tersebut, Dohyun, membuka topik baru saat melihat sekaleng soda berada di tangan Tari.
"Jika dibandingkan kopi, aku akan lebih memilih soda. Terkadang, kopi membuatku cepat mengantuk." Jawab Tari, membuat Dohyun menaikkan sebelah alisnya atas pernyataan Tari.
"Hm? Bukannya terbalik?"
"Entahlah. Bagi tubuhku, kafein tersebut membuatku mengantuk. Hal tersebut juga yang aku pertanyakan kepada diri sendiri waktu awal-awal aku mengkonsumsinya. Mengapa kafein tersebut tidak bekerja pada tubuhku? Dan akhirnya, aku lelah sendiri dan menganggapnya sebagai sesuatu yang unik dari diriku. Lagi pula, kopi tidak cocok untuk pencernaanku. Karena, aku akan merasa mual sehabis meminumnya." Jelas Tari.
Dohyun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Mendengarkan Tari menjelaskan panjang lebar adalah sesuatu yang unik dan menggemaskan. Ada jeda sebentar sebelum Dohyun membuka topik baru lagi.
"Oh, kamu tidak lupa 'kan dengan acara kita lusa?"
"Tentu saja. Aku tidak akan dan tidak boleh melupakan janjiku dengan seseorang." Ucap Tari tersenyum.
Nuna pasti baik-baik saja
Ayo menetap bersama kami sebagai manager
Saya tetap akan menunggu kamu apapun yang terjadi
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 'Special' Manager
Fiksi PenggemarSeperti sebuah takdir, Tari yang merupakan mahasiswi beasiswa di salah satu universitas di Korea Selatan bertemu dengan idol grup rokie Korea Selatan, Bangtan Sonyeondan. Awalnya, idol tersebut hanya mengenal Tari sebagai staf magang di agensi merek...