😊 Happy Reading~ 😊
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨Tepat setelah menyelesaikan ujiannya, perempuan itu sedikit terburu-buru keluar kelas dan menuruni tangga. Sebelumnya, ia mendapat panggilan telepon dari salah seorang dosen yang terkenal tegas di kampusnya. Di kepalanya berkecamut pikiran-pikiran negatif. Bagaimana perempuan itu tidak berpikiran negatif, dosen tersebut memanggilnya tepat di hari terakhir ujian. Ayolah, sejauh ini ia merasa cukup baik dalam bersikap, serta nilai akademiknya juga cukup memuaskan untuk menunjang beasiswa yang ia peroleh dan ia jalani dalam kurung 3 tahun terakhir. Ia bisa berkuliah karena mengandalkan beasiswa dan hasil kerja part timenya. Gadis itu harus benar-benar berjuang mengingat ini bukan negaranya, tetapi negara orang lain. Kalau ada masalah dan dapat menghancurkan beasiswanya saat ini, ia harus ke mana lagi? Kerja part timenya hanya bisa menghidupi dirinya sehari-hari dan baru sedikit tabungan yang ia kumpulkan. Belum cukup membuatnya untuk kembali ke Indonesia.
Kini, ia telah tiba didepan pintu ruang dosennya. Ia mengatur nafasnya dan menguatkan sedikit mentalnya.
'Semoga berita baik, please...' Ucapnya dalam hati.
Disekanya keringat yang mengucur, dihembuskan nafasnya, lalu dibukanya pintu dihadapannya.
"Permisi, selamat sore." Sapa gadis itu masuk ke ruangan, lalu ditutupnya pintu dibelakangnya.
"Akhirnya kamu datang juga. Silahkan duduk."
Laki-laki paruh baya yang merupakan dosen yang menelponnya tadi bernama Lee Chung-ho atau sering disapa Mr. Lee. Ia mempersilahkan perempuan itu masuk dan duduk di salah satu kursi kosong tepat dihadapannya yang dibatasi oleh meja.
Di ruangan ini terdapat 3 orang laki-laki paruh baya yang sedang duduk. Mr. Lee dan dua lainnya yang ia tidak kenal.
"Bagaimana ujianmu hari ini?" Tanya Mr. Lee kepada perempuan tersebut dengan senyumnya.
"Baik, Pak." Jawab perempuan itu.
"Dia merupakan murid terbaik saya sejauh ini dan saya bisa merekomendasikan dia ke perusahaan kalian." Ujar Mr. Lee kepada dua lelaki paruh baya lainnya di dalam ruangan ini.
Merasa dirinya sedang dibicarakan dan mata mereka mengarah padanya, langsung saja perempuan itu memperkenalkan dirinya.
"Selamat sore. Perkenalkan, nama ku Aara Anatari, mahasiswi semester 6 di jurusan Broadcasting, Universitas Nasional Seoul." Kata perempuan bernama Aara Anatari sambil membungkukkan badannya sedikit.
"Kamu yakin ingin merekomendasikan ia yang berasal dari luar untuk bekerja di perusahaan kami di Korea Selatan? Ia juga sedikit berbeda dengan kita yang mayoritas di negara ini." Tanya salah satu dari mereka yang memakai kacamata.
Perempuan itu sadar jika ia merupakan kaum minoritas di sini. Dan karena fakta tersebutlah, ia hampir kesulitan untuk mendapatkan kerja part time dan sedikit kesulitan dalam menunjang kehidupannya di sini, Korea Selatan.
"Walaupun ia berbeda dengan kita, ia benar-benar melakukan pekerjaannya dengan baik. Saya bisa menjamin itu. Banyak dosen yang menginginkannya untuk menjadi asisten mereka, karena ia dikenal dengan kerajinan, kefokusan, dan ketelatenannya dalam menyelesaikan tugas. Cara bersikapnya pun ramah. Ia mahasiswa, tapi ia menyelesaikan pekerjaannya dengan cukup profesional." Ucap Mr. Lee dengan bangga.
"Bagaimana jika kami kecewa dengan hasil kerjanya?" Tanya seorang lelaki lainnya tanpa menggunakan kacamata dan sedikit lebih muda dari lelaki yang memakai kacamata.
"Saya menjamin kalian akan puas. Lagipula, kalian ingin mencari yang terbaik untuk mengembangkan agensi kalian 'kan? Ini baru permulaan. Kalian bisa mengontraknya selama 3 bulan. Jika kalian puas, silahkan tetapkan ia sebagai staf tetap kalian nanti ketika ia menyelesaikan pendidikannya di sini." Ujar Mr. Lee yakin.
![](https://img.wattpad.com/cover/276891712-288-k164855.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 'Special' Manager
FanficSeperti sebuah takdir, Tari yang merupakan mahasiswi beasiswa di salah satu universitas di Korea Selatan bertemu dengan idol grup rokie Korea Selatan, Bangtan Sonyeondan. Awalnya, idol tersebut hanya mengenal Tari sebagai staf magang di agensi merek...