11

324 31 6
                                    

🐨 Happy Reading~ 🐨
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

"Hm? Tumben sekali para hyung menjemputku. Apa hari ini kita ada jadwal tampil atau ada undangan dari stasiun tv?"

Jungkook kebingungan saat memasuki mobil yang biasa mereka gunakan untuk pergi ke mana pun saat ada jadwal yang berisi seluruh member Bangtan. Bahkan, sopir yang harusnya ikut untuk mengantar mereka tergantikan posisinya oleh Seokjin.

Dan sepertinya, managernya tidak mengatakan apapun mengenai jadwal hari ini.

"Kita ada acara, Jungkook. Kamu ingin makan apa?" Tanya Jhope yang duduk di sebelah Jungkook, menghiraukan pertanyaan Jungkook.

"Bukankah kalau ada acara, mereka yang seharusnya menyiapkan sampai ke makanannya? Lagipula, manager-nim bilang bahwa tidak ada jadwal hari ini." Ucap Jungkook mengingat-ingat kembali jadwal hari ini dan ucapan manager sebelum ia pergi ke sekolah.

Lagipula, ia menyempatkan diri untuk ke sekolah karena tidak ada jadwal khusus hari ini. Ia benar-benar merasa aneh dan bingung dengan situasinya sekarang. Hingga, ia membalikkan badan saat seseorang bertanya.

"Jungkook, kamu mau makan apa?"

"Astaga, kau mengagetkanku, nun- LOH? NUNA?!" Pekik Jungkook kaget.

Bagaimana tidak kaget, sudah setahun ia tidak menemui perempuan yang dulunya bekerja di BigHit Entertainment sebagai staf magang selama 3 bulan. Selama itu pula, Jungkook merasa cukup dekat, ditambah ia selalu membantu Jungkook dalam beberapa hal yang membuat pria itu dapat menangani hal sulit yang dilaluinya. Bahkan, setelah masa magangnya berakhir, pria itu masih sempat mengirimkan beberapa pesan singkat kepada Tari.

Tari cukup berarti bagi Jungkook.

"Hey, Jungkook-ah. Pelankan suaramu. Kamu membuatku kaget." Ucap Tari menahan tawa. Ia tidak tahan dengan ekspresi kaget Jungkook.

"Tari-nuna? Kenapa nuna di sini?" Tanya Jungkook masih berusaha memahami situasinya.

"Hanya menjemputmu. Aku sedikit kurang kerjaan hari ini." Jawab Tari santai.

"T-Ta-Tap-"

"Perkenalkan. Dia manager baru kita, Jungkook." Potong Namjoon saat Jungkook ia mengemukakan kebingungannya.

Jungkook mengerjap-ngerjapkan matanya. Mencoba memahami maksudnya. Hingga, ia bersuara dengan cukup lantang.

"HEH?! SERIUS?!" Tanya Jungkook lagi masih tak percaya.

"Jungkook-ssi, pelankan suaramu." Peringat Tari.

"Hyung, serius?" Kali ini, tatapan mata Jungkook mengarah ke Suga.

Suga yang merasa ditatap hanya menganggukkan kepalanya tanda bahwa berita itu benar.

"Ya! Nuna! Aku senang mendengar itu!" Ucap Jungkook senang, kemudian sedikit berdiri dan menyeberangkan tubuhnya, berusaha untuk memeluk Tari.

Tari menerima pelukan Jungkook sebentar dan segera melepasnya, karena pelukan mereka terhalang oleh kursi penumpang.

"Maaf, Jungkook. Pelukannya kita akhiri dulu, karena pelukan kita terhalang oleh kursi ini." Ucap Tari begitu pelukan mereka terlepas.

Jungkook pun kembali ke posisinya dengan senyum mengembang.

"Kalau begitu, aku akan menjalankan mobilnya." Seokjin mulai menjalankan mobilnya.

Sepanjang perjalanan, mereka bercerita. Suara Jungkook mendominasi dalam mobil yang menceritakan kegiatannya hari ini dan para hyung meresponnya dengan baik. Sesekali Tari ikut nimbrung dengan menceritakan bagaimana pengalaman Tari saat masa SMA dulu yang notabenenya ia berasal dari Indonesia.

[✓] 'Special' ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang