22

148 14 0
                                    

🐱 Happy Reading~ 🐱
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

"Bagaimana?"

Tari menolehkan wajahnya, menatap seorang laki-laki yang mendekat ke arahnya dengan semangkuk bubur di tangannya.

"Lebih baik. Terima kasih, Taehyung-ssi." Jawab Tari, tersenyum dan menerima mangkuk tersebut. Tari mulai mengaduknya.

"Nuna... Beneran Tari 'kan? Aku sedikit ngeri jika nuna memanggilku dengan formal." Ucap Taehyung curiga.

Tari hanya merotasikan matanya. Ia tahu jika Taehyung hanya bercanda.

"Apakah aku perlu membuktikannya dengan mengung-"

"Oke, oke. Aku percaya. Ayo, makan." Potong Taehyung dengan kedua tangannya membentuk tanda silang. Bisa berantakan jika rahasia memalukannya diumbar di sini. Sedangkan, Tari hanya tertawa melihat ekspresi panik Taehyung. Ia pun mulai memakan makanannya.

"Yang lain ke mana?" Tanya Tari disela acara makannya. Ia baru sadar jika hanya 2 pasien yang sedang dirawat, dirinya, dan juga Taehyung di sini.

"Mereka sedang berada di kantin, termasuk Dohyun." Jawab Taehyung.

"Dohyun?" Tanya Tari, mengingat-ingat sosok yang bernama Dohyun.

Salah satu sifat buruk Tari, ia jarang menghafal orang yang ia temui jika hanya sekali atau beberapa kali dengan intensitas yang cukup jarang ia temui. Bahkan, ketika ia baru masuk dan bekerja di agensi BigHit, ia baru mengingat dan menghafal member Bangtan seminggu kemudian. Untung saja intensitas pertemuan mereka sangat sering.

"Nu-"

Ceklek

"Sudah enakan?"

"Dohyun?!" Pekik Tari ketika Dohyun membuka pintu dan masuk ke ruangan, diikuti member Bangtan yang mengikut di belakangnya. Jungkook yang terakhir menutup pintu.

Ia ingat sekarang sosok Dohyun seperti apa rupanya.

"Bagaimana? Kamu sudah enakan, Tari-ssi?"

"A-ah... Hm, l-lebih baik. Tapi, a-apa yang kamu lakukan di sini?" Tanya Tari, sedikit heran dengan kehadiran Dohyun di sini.

Walau dia mengenal Dohyun karena insiden yang terjadi beberapa hari lalu, Tari pikir Dohyun tidak perlu merepotkan dirinya untuk datang ke sini. Terlebih, bukan Tari yang sakit.

"Hanya ingin menjenguk. Melihat kamu dan artismu yang terluka, karena insiden kemarin." Jawab Dohyun santai.

"Ta-"

"Hanya menjenguk. Itu tidak merepotkan. Terlebih, saya sedang cuti. Oh, bukan cuti karena kamu. Jadwal cutinya saya sudah ajukan dari jauh-jauh hari sebelumnya, bahkan sebelum bertemu kamu. Jadi, kamu tidak perlu khawatir." Potong Dohyun, menjelaskan tujuan ia ke sini.

Tari hanya diam, memperhatikan Dohyun yang telah duduk melantai dengan tenang di hadapannya yang sejak tadi duduk di sofa dengan meja yang menjadi pembatas di antara mereka. Tari mencoba mencari kebohongan yang ditunjukkan Dohyun, tapi ia tidak menemukannya. Tari menghela nafas sebentar dan melanjutkan makannya yang tertunda, karena kehadiran para member dan Dohyun di ruangan.

"Lalu, bagaimana kamu bisa sampai di sini?" Tanya Tari lagi.

"Atas bantuan Suga-ssi." Jawab Dohyun.

"Suga-oppa?"

Merasa namanya disebut, Suga mengalihkan pandangan dari buku yang ia baca ke arah Tari dan Dohyun.

"Dia merengek di lobby, memintaku untuk mengantarnya menemuimu." Jawab Suga acuh.

[✓] 'Special' ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang