Bad Boy Next Door: 🤍 [Completed]

7. Loneliness

Ada suatu waktu di mana kita ingin sekali memiliki kekasih. Tapi sebenarnya kita mungkin tidak tahu atau kurang tepat dalam mengartikan makna kekasih di sini. Sejujurnya, mungkin kita hanya ingin memiliki seseorang yang selalu berada di sisi, selalu perhatian, selalu mendengarkan, dan tulus mencintai apalagi mengagumi kita dengan seluruh nafasnya. Iya, kita hanya membutuhkan seseorang yang selalu mengerti dan memaklumi kita, menuruti semua keinginan kita. Mungkin, kita hanya salah mengartikannya.

Belle tampak masih mengenakan piyamanya di Sabtu pagi ini. Belle bahkan seolah lupa dengan kegiatan wajibnya untuk berolah raga di Sabtu pagi tanpa terkecuali. Semua masalahnya hanya satu. Dari awal senin lalu, Bev memang sudah mencurigakan. Pesan dari Belle dibalas seadanya, dan makin lama makin jarang untuk dibalas. Benar-benar tidak biasanya karena biasanya, Bev itu selalu berisik dan bahkan mengganggu Belle dengan pesan-pesan tidak bermutunya seperti "Belle tadi aku satu lift dengan Peter, astaga atasanku yang satu itu tidak pernah tidak tampan ya" atau "Belle, coba tebak, tadi saat makan siang aku satu meja dengan siapa? Kevin, Belle! Oh my God. Walaupun ia tidak begitu tinggi, kau tahu kan betapa memesona dirinya dengan wibawanya itu" sangat berbeda dengan pesan Belle pada Beverly "Pagi ini berangkatlah lebih awal, tadi berita mengatakan jalan pagi ini lebih padat dari biasanya" atau "Aku harap kau tidak pulang dalam keadaan mabuk setelah pesta kecil-kecilan yang diadakan divisimu, kalau kau hangover aku tidak mau mengurusmu" tapi kali ini Bev hanya membalas dengan satu kata seperti 'iya, oke, baik, hm, ya' dan bahkan seharian kemarin Beverly sama sekali tidak membalas pesan Belle. Jangan salahkan Belle jika pagi ini ia menerobos masuk ke apartemen Bev.

Dan benar, sekitar pukul 8 Belle sudah memasuki apartemen Beverly yang senyap tapi begitu terlihat berantakan. Tidak biasanya. Karena biasanya Bev tidak suka barang-barang yang tidak teratur dan tidak berada pada tempatnya. Maka dari itu Bev juga tidak suka orang masuk dan memindah-mindahkan barang-barangnya atau mengacak-acak apartemennya. Tapi lihat sekarang.

"Holy shit! Beverly! What are you doing!"

Sudah berantakan, barang pecah belah, dan di sekitar kasur banyak tisu bekas berserakkan. Sekalinya Bev menyembulkan kepalanya dari balik selimut. Terjawab sudah pertanyaan yang sedari tadi memutar di kepala Belle.