21. Life Goes On

505 84 96
                                    

Beverly dan Oliver kini sudah berada di dalam Audi R8 V10 Plus, saat Bev bertanya di mana Rolls Royce miliknya, Olie berkata itu milik ayahnya, sementara ia sendiri menggemari produk Audi, dan Olie sedikit terkesima dengan pengetahuan otomotif milik Beverly.

"Livy, tadi kan kau berkata destinasi kita hari ini, kau percayakan padaku. Sekarang aku ingin es krim. Ayo carikan aku kedai es yang enak sekarang" keluh Beverly.

"Livy? Kau memanggilku Livy?" Tanya Oliver.

"Iya, memangnya kenapa? Kau tidak suka?"

"Bukan, aku hanya. Ah, sudahlah. Kau boleh memanggilku sesukamu. Tapi untuk es krim di pagi ini, apa kau sudah makan pagi sebelumnya?" Tanya Oliver memastikan.

"Belum" muka Beverly tertekuk karena tahu akan gagal memakan es krim di pagi ini.

"Jangan sedih begitu. Es krim mu akan kita beli nanti, tapi pagi ini kita makan dulu ya? Isi perutmu sebelum makan es krim" Oliver mengarahkan mobilnya ke salah satu restoran favoritnya.

 Es krim mu akan kita beli nanti, tapi pagi ini kita makan dulu ya? Isi perutmu sebelum makan es krim" Oliver mengarahkan mobilnya ke salah satu restoran favoritnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil sudah terparkir dan mereka masuk ke dalam kedai sederhana yang menjual bubur.

"Porridge and puffs? Are you kidding me?" Tanya Beverly pada Oliver.

"Memangnya kenapa? Kau tidak suka bubur di pagi hari? Astaga, cuaca sedang dingin dan bubur sebagai sarapan adalah hal terbaik" ucap Oliver lalu menggandeng tangan Beverly untuk masuk ke dalam kedai itu.

Mereka duduk dan Olie mulai memesan sesuatu.

"Kau tidak mengizinkan aku memesan makanan?" Tanya Beverly.

"Aku yakin kau akan suka pesananku, jadi nikmati saja ya menu untuk sarapan pagi ini"

Tidak butuh waktu lama, pesanan mereka datang, ternyata Olie memesankan bubur udang untuk Beverly. Sebenarnya Bev cukup menggemari udang, tapi entah mengapa hari ini, perutnya begitu bergejolak mencium bau udang yang cukup menusuk hidungnya.

"Huek" awalnya hanya seperti mual, tapi Bev belum siap jika harus mengakui kehamilannya pada Olie sepagi ini.

Jadi Bev memilih menutup mulutnya, menetralkan dirinya dan perlahan menghilangkan rasa mualnya.

"Bev, are you okay?" Tanya Olie lagi.

"I'm good. Aku coba ya makanannya"

Bev memaksakan sesendok bubur itu masuk ke dalam mulutnya tapi sekali lagi ia mual.

"Jika tidak sesuai seleramu, jangan dipaksakan, Bev. Kita bisa memesan menu lain atau pindah restoran" tapi Bev menggeleng.

"Tidak perlu. Aku sesungguhnya menyukai makanan ini, tapi ku rasa baunya agak sedikit menyengat kali ini"

Bev terus mencoba memasukkan sendokkan bubur itu ke dalam mulutnya sampai ia tidak tahan. Berakhir ia pergi ke wastafel untuk memuntahkan makan paginya.

Bad Boy Next Door: 🤍 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang