Yang dinamakan satu sama lain itu, seharusnya bukan hanya ada informasi satu arah. Melainkan saling sama-sama mengetahui. Bukan hanya ada kau yang ingin tahu tentang aku, tapi kau tidak mau aku tahu mengenai dirimu. Tapi kurasa, jika itu bisa membuatmu tetap berada di sisiku. Aku bisa mengerti. Aku bisa mengalah. Dan aku bisa bertahan untuk tidak bertanya. Hanya demi dirimu. Aku tidak akan keberatan.
Ken menunggu kehadiran Bev lagi untuk pergi makan siang bersama. Ralat, pergi membeli Chanel 19 Maxi Handbag 2. Ah, tidak masalah mengeluarkan uang sebanyak itu asal bisa makan siang bersama seorang Bev. Hm, siapa ya nama panjangnya?
Akhirnya Ken sudah tidak sabar karena sudah hampir pukul 12. Jam berapa sebenarnya makan siang bagi seorang Bev. Tapi, saat Ken keluar dari pintu apartemennya.
"Eh? Kau sudah siap juga? Ya sudah, kita langsung pergi saja"
Ken hanya bisa terdiam saat melihat betapa cantik Bev siang ini.
"Ken? Ayo, berangkat!"
Tersadar karena teguran Bev, Ken segera mengangguk dan menggandeng tangan Bev.
Setelah memasuki lift. Bev baru menegur perlakuan Ken sedari tadi.
"Bisa? Lepaskan tanganmu?" Tanya Bev sopan.
"Tidak bisa, aku mau menggenggammu seperti kau menggenggam Chanel 19 Maxi Handbag" ah Bev menyesal. Apa harus seperti ini?
"Baiklah, terserah kau saja, Ken"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Next Door: 🤍 [Completed]
FanficVRENE Western Version. New York merupakan kota metropolitan di mana semua transaksi meliputi ekonomi, banyak terpusat di sana. Merupakan kota terpadat, terdepan, kota yang paling berpengaruh dari segala aspek seperti perdagangan, keuangan, media...