15. When I'm With You

784 126 34
                                    

Setelah kejadian itu, Bevy enggan berbicara dengan Kenric. Dengan inisiatif penuh, Kenric pun terus membujuk Bev dengan cara mengajaknya berjalan-jalan bukan pulang ke apartemen.

Kenric memberhentikan mobil mereka di kedai gelato dan membawa Bev untuk turun dan menikmati es itu, bersama. Tentu, wanita mana yang tidak luluh diberi manisnya gelato dengan rasa dingin di mulut yang turut meredam panas di hati.

"Yang tadi itu, saat aku mengobatimu, aku sangat khawatir, bisa kah kau jangan terluka lagi?" Ujar Bevy sedih.

"Aku akan berusaha sebaik mungkin dan akan kembali hidup-hidup kepadamu" jawab Kenric apa adanya.

"Jahat! Kau tidak tahu bagaimana paniknya aku tadi! Tentu kau harus kembali hidup-hidup!" Bevy terdengar marah.

"Jangan menangis, hm? Aku minta maaf, aku yang salah. Tapi memang begini, Bev pekerjaanku, aku bisa berjanji padamu untuk keluar dari pekerjaan ini, tapi bukan sekarang waktunya"

"Lalu kapan? Saat kau meninggal nanti karena tertembak? Atau saat kau cacat karena luka di tubuhmu yang sangat parah? Aku menyayangimu Kenric, kenapa kau tidak paham maksudku!" Aduh, perhatian sekali Mrs. Harris ini.

"Iya, sayangku. Aku mengerti maksud cintamu"

"Menjijikan! Aku kesal Kenric!" Mulai lagi, ia menghentakkan kaki kecilnya tanda emosi.

"Cup" Kenric mencari kesempatan dalam kesempitan.

"Manis, rasa strawberry" kata Kenric membuat pipi Bev bersemu.

"Kalau mau minta es milikku bilang saja, akan ku bagi, tuan" Bev sengaja mempertemukan bibir Kenric dengan es miliknya sehingga bibir Ken penuh es.

"Awas kau ya!" Bev mulai berlari dan Kenric mengejarnya.

Dan tentu saja tidak butuh waktu lama untuk membuat bercak es yang tadinya mengotori bibir Kenric untuk berpindah ke pipi Bevy.

"Ah, Kenric, pipiku jadi lengket! Sekarang bagaimana ini!" Bev kesal lagi.

"Eum, sekarang ya? Mau tidak kau pindah ke rumah utamaku, jadi kita selalu bersama, karena aku memang banyak menghabiskan waktuku di sana, aku hanya ke apartemen untuk persembunyian Sabtu Minggu, lagi pula aku tidak suka kalau kau diganggu Kevin di apartemen" jelas Kenric panjang.

"Maksudmu, rumah senjata milikmu?"

"Ah, iya. Benar. Rumah yang penuh senjata itu rumah utama. Kau boleh menggunakan mobil-mobil koleksiku atau menghabiskan uang di brankas milikku, tapi jika sekali saja mendengar suara senapan api. Jangan sekali-sekalinya kau keluar dari kamar tidurmu, mengerti?" Iya, mau tidak mau bayang sang mantan kekasih yang tertembak di rumah itu masih menjadi mimpi buruk bagi Kenric.

"Siap, dimengerti kapten! Jika kau menyediakan kulkas dan es stawberry yang banyak di dalam kamarku, seharian juga aku rela jika kau mengurungku di dalamnya" konteksnya memang beda. Tapi Kenric tetap sama.

"Kau mau aku kurung bersama es seharian? Apa kau tidak akan kelelahan kalau kita bermain dengan es seharian? Ku pikir itu ide yang bagus. Pasti menyenangkan. Kau ditambah es yang manis akan membuat aku semakin menyukaimu. Baiklah, keputusanku sudah final. Ayo kita pulang sekarang. Aku sudah tidak sabar mencicipi dirimu dengan rasa es strawberry" Beverly sudah ditarik Kenric untuk kembali ke mobil secara paksa.

"Dasar laki-laki mesum!" Tapi Bevy juga tidak menolak.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bad Boy Next Door: 🤍 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang