1. Prolog

73 37 11
                                    

Sinar matahari pagi yang hangat. Desir similir angin membelai dengan lembut. Di depan gerbang sekolah yang berdiri cukup megah, Alea keluar dari mobil hitam sambil menggendong tas merah di pundak, lalu menurunkan koper mini miliknya.

Libur semester dua sebenarnya sekitar sebulan, tapi bagi siswa yang naik kelas 12, seminggu terakhir akan di gunakan untuk camping atau berkemah di salah satu hutan wisata di Jawa Barat. Di bagi menjadi dua giliran, giliran pertama siswa dari kelas 12 IPA 1, 12 IPA 2 dan 12 IPA 3. Sedangkan giliran kedua yaitu kelas 12 IPA 4, 12 IPS 1 dan 12 IPS 2. Yang masing-masing akan menginap selama tiga hari dua malam.

Alea pun berjalan dengan anggun sambil mendorong koper memasuki gerbang sekolah. Hembusan angin sepoi-sepoi meniup rambut panjangnya yang di biarkan terurai. Lalu, gadis cantik itu berbalik dan tersenyum simpul melihat sang Mama melambaikan tangan ke arahnya.

"Ma, Alea ingat selalu kok pesan Mama! Jadi pulanglah!"

Mamanya mengangguk lalu menutup jendela mobil. Saat mobil hitam milik Mamanya melaju, terlihat sebuah mobil putih dari brand merek mewah terparkir di belakangnya.

Senyum Alea memudar. Pandangannya tertuju ke arah seorang pria berumur sekitar empat puluhan mengenakan jas hitam dengan rapi yang membuka pintu mobil putih itu, sempat terlihat ada seorang wanita yang sedikit lebih muda dari pria itu, duduk di dalam mobil.

"Benar, anaknya juga bersekolah di sini" Ujar Alea ketika mobil putih itu melintas di depannya.

"Aleaa!" panggil Bella sambil merangkul pundak Alea.

"Emm ..., Apani?" Rissa menunjuk baju Alea dan Bella yang terlihat mirip. Baju kaus pink lengan pendek dan overall jeans.

"Couple ...!!" sahut Alea dan Bella hampir serentak. Dan Bella yang paling bersemangat.

"Hei! Kalian!" panggil Oliv sambil berlari. "Yuk kita ke lapangan terus!" Oliv menarik tangan teman-temannya.

"Aah, Oliv!!" keluh Bella yang pasrah di tarik.

Setelah semua siswa berkumpul di lapangan untuk mendengar sedikit himbauan atau arahan dan pemeriksaan barang. Semua siswa pun di persilahkan masuk ke dalam bus. Ada tiga bus untuk kelasnya masing-masing.

"Yuhuu! Camping!" teriak Chan dengan gairah dan semangat saat berjalan menuju ke bus.

Lalu Alfa menutup mulut Chan dari belakang. "Semangat amat Lo! Tadi nangiis pas drone di sita! Ngapain coba bawa drone ke hutan?!"

"Lo gak bakal paham! Gue nih kan pecinta alam. Jadi gue mau ambil beberapa foto dan video di sana! Hehehe ..."

Alfa memasang raut datar, tapi tiba-tiba memperbaiki rambutnya. Terlihat ada beberapa gadis yang sedang berjalan dari lapangan menuju ke bus dan salah satunya gadis yang paling ia tunggu.

"Alea ayo cepat!" Oliv terus-terusan sewot.

"Kalian duluan aja! Ada yang perlu gue urus sebentar!" sahut Alea yang ketinggalan di belakang.

"Assamualaikum, Rissa!" ucap Alfa.

Rissa si gadis cantik yang mengenakan hijab ungu muda tersenyum sambil menjawab salam dari Alfa.

"Mulai dah, Alfa! Udah yuk-yuk kita masuk!" kali ini Bella yang menarik tangan teman-temannya.

"Eh, Alea mana?" tanya Chan.

"Katanya ada urusan sebentar" jawab Oliv.

Di lapangan, Alea tertegun, dia tak kuasa melihat seorang gadis yang rambutnya di kuncir dan mengenakan kacamata sedang di rundung tiga gadis yang lain di dekat bus milik kelas 12 IPA 2. Dia pun berlari ke sana untuk menolong sang gadis itu, yang bernama Diana.

"Alea mana sih? Lama banget!" ketus Bella.

"Iya nih, bentar lagi bus berangkat" tambah Rissa sambil melihat jam tangan miliknya.

The MessagesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang