9. Tasya

929 69 0
                                    

Happy Reading💕

*****

Alta duduk termenung memikirkan keputusannya tadi khawatir saat nanti orang rumah tau kalau dia bukan Tasya yang asli takut mengecewakan mereka karena tidak mengatakan yang sejujurnya bahwa dia bukan Tasya yang asli. Dia merasa tidak berhak mengambil keputusan yang seharusnya hak Tasya.

"Argggghhh, gue bingung Tasya" erangnya frustasi.

"Lo nggak perlu bingung Alta" mendengar suara itu Alta langsung mendongak dan betapa terkejutnya saat melihat Tasya yang asli berdiri didepannya dengan senyum manis. Tapi berusaha kembali menormalkan mimik wajahnya.

"Gue seharusnya nggak bisa ngambil keputusan seperti ini Tasya, saat orang rumah nggak tau kalo gue ini bukan Tasya Asli. Gue ngerasa jadi penipu tau nggak" ucapnya merasa bersalah.

Tasya menggeleng "Enggak, gue nggak mau kalau orang tua gue dan Wisya tau kalau gue udah mati. Gue mohon sama lo jangan pernah kasih tau sama siapapun kalau lo itu bukan Tasya yang sebenarnya. Please Alta bantu gue."

Mendengar nada permohonan Tasya membuat Alta geram "Maksud loh gue akan hidup dengan kebohongan gitu?!!" Tukasnya kesal.

"Bukan itu maksud gue Alta" elak Tasya.

"Trus, apa? Gue juga rindu sama keluarga asli gue Tasya. Gue kangen sama Papa, Mama dan Bang Al...hiks" isaknya.

Sedikit merasa bersalah dengan keegoisannya berfikir sejenak, lalu mengangguk. "Ok gue setuju tapi nggak sekarang lo bisakan? Gue mohon."

Alta mengangguk mengusap bekas air mata yang terdapat di pipinya "Ok gue setuju." Alta beranjak ingin memeluk Tasya tapi dia malah jatuh karena tidak bisa memegang Tasya. Melihat itu Tasya tertawa puas. Membuat suasana Mewek itu tergantikan dengan suasana ngakakkk.

"Hahahah, lo o'on bangetsih gue kan hantu dodol. Gue sedikit nggak yakin kalau lo Alta sang ketua Gengster yang terkenal kejam itu Black Shadow" ejeknya.

Pipi Alta memerah menahan malu mendengar ejekan dari Tasya. Rusak dah ruputasi gue pikirnya.

"Udah deh berhenti ngetawain gue" kesalnya pada Tasya. "Terus tentang Louis gimana? Lo nggak sakit hati karena--" ucapannya terpotong saat mendengar sahutan dari Tasya.

"Gue udah ngiklhasin dia sama lo. Karena gue yakin Tasya yang sekarang pasti bisa naklukin hati dia yang kaya' batu itu. Oh iya nggak pa-pa juga kok kalau lo ampe jatuh cinta sama Louis, hehe" ucapnya berniat menggoda Alta.

Tapi respon Alta hanya memutar bola mata "Amit-amit gue jatuh cinta sama tu kulkas berjalan" hardiknya.

"Awas nanti lo makan ludah sendiri hahah" baru saja Alta bersiap melempar bantal pada Tasya tapi si hantu itu udah lenyap aja. "Bener-bener hantu lo hantu" monolog Alta.

Alta beranjak ke kamar mandi untuk menyegarkan dirinya tidak lupa mengambil air Wudhu karena dia ingat belum melaksanakan Sholat Isya.

*****

Seorang gadis yang tertidur di atas kasurnya bergerak gelisah saat telinganya mendengar jam Becker yang berbunyi nyaring sedari tadi. Meraba ke atas nakas mencari asal bunyi itu. Gotca dia mendapatkannya tapi langsung melempar kesembarang arah dan melanjutkan tidurnya lagi.

"Wisya bangun kamu mau kita terlambat hah?" Gerutu Alta saat sudah sampai di kamar adiknya. Walaupun dia bukan Tasya asli tapi rasa sayangnya pada Wisya tidak akan jadi penghalang untuknya. Dia akan menjaga Wisya dari bahaya apapun.

Alta New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang