Happy Reading💕
*****
Bell tanda istirahat sudah berbunyi dari lime menit yang lalu. Alta dan kedua temannya Yasmeen dan seina berjalan beriringan menuju kantin. Sepanjang menyusuri koridor banyak tatapan-tatapan yang di terima mereka dari siswa atau siswi yang kebetulan berada di koridor tersebut. Tapi mereka hanya mengabaikannya lebih memilih terus berjalan kekantin karena perut sudah tidak bisa diajak kompromi lagi.
Brukk
Alta tidak sengaja menabrak seseorang yang juga berjalan berlawanan arah dengannya.
Meringis memegangi pantatnya yang sudah mencium lantai dingin itu "Auuh, siapa sih yang nabrak gue nggak punya mata apa?!" Gerutunya sambil berusaha bangkit dan membenahi roknya yang sedikit kotor.
Hal yang dia lihat saat mengangkat pandangan adalah seorang laki-laki dengan tatapan dingin muka datar yang sialnya sangat tampan itu membuatnya membulatkan mata kaget. Dia Louis bersama teman-temannya yang sedari tadi berdiri dibelakangnya.
"Kalau jalan tuh yang bener" Kesal Alta menatap Louis yang hanya berdiam bak patung tidak berinisiatif untuk meminta maaf.
"Heh lampir lo sendiri yang tiba-tiba muncul kek kuntilanak" bukan Louis tapi si buaya maksudnya si Arjuna.
Alta yang dikatai lampir dan mirip kuntilanak pun merasa tidak terima. Baru saja ingin membalas ucapan itu tapi tangannya keburu di tarik sama si Yasmeen.
"Eh tunggu dulu Yasmeen, gue mau bales tuh si buaya. Enak aja ngatain gue lampir" omelnya dengan menengok ke belakang. Tapi Yasmeen terus menariknya.
"Udahlah ta mending kita makan aja gue udah laper" tapi Alta masih melawan hingga Seina bertindak dan menariknya juga.
"Jangan ikut-ikutan Sei, awas ya loh buaya darat tunggu pembalasan gue" ancam Alta sebelum menghilang di balik koridor.
"Tai masa gue di bilangin buaya sih?" Arjuna menatap sinis kepergian Alta dan teman-temannya itu.
"Lo kan emang buaya haha" semuanya ikut terkekeh mendengar menuturan Wisma.
"Ssst auh" Wisma meringis memegangi kepalanya saat mendapat tabokan penuh cinta dari Arjuna.
"Rasaain. Enak aja gue disamain sama buaya".
"Udah, kantin aja yok. Gue laper nih" ucap Delian dan di angguki oleh semuanya. Akhirnya mereka putar balik mengikuti langkah Alta dkk yang dipastikan ke arah kantin.
*****
Alta dkk bersama Wisya yang sudah berada di salah satu meja, menunggu pesanan makanan masing-masing. Selang beberapa menit pesanan mereka pun datang. Mereka mulai fokus dengan makanan mereka. Hingga seorang siswi mendekati meja mereka dengan membawa nampan makanannya sendiri.
"Gue boleh gabung nggak? Soalnya mejanya udah penuh".
Deg
Alta seketika menegang mendengar suara yang sangat fameliar itu. Perlahan dia mengangkat kepala mendongak, seketika sendok yang ada ditangannya terjatuh membuat suara nyaring saat berentuhan dengan lantai kantin.
Matanya membola saat melihat perempuan cantik yang sangat dirindukannya berdiri dihadapannya dengan senyuman manis. Semua murid heran dibuatnya saat melihat ekspresi Alta yang kaget seperti baru melihat hantu saja.
"Kakak kenapa?" Wisya menepuk punggung Alta berusaha menyadarkannya.
"Aah nggak" Alta menggeleng seperti orang linglung. "Ehh iya duduk aja" berusaha mengalihkan pembicaraan. Fya gue kangen batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alta New Life
FantasíaCover by pinterest Namanya Alta. Seorang ketua gengster black shadow, bersifat dingin, ahli dalam setiap bidang akademik maupun non akademik, suatu hari dia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dia meninggal dunia. Tapi, saat dia membuka matanya...