11. Black Shadow

815 57 0
                                    

Happy Reading💕

*****

Hari ini Alta mengunjungi markasnya bersama Lifya tidak lupa memakai topeng untuk menutupi wajahnya yang memang hanya orang kepercayaannya saja yang tau bahwa dia adalah ketua dari Black Shadow.

Mengamati bangunan yang berdiri didepan mereka yang terlihat menyeramkan. Mungkin sudah saatnya dia mengatakan yang sebenarnya pada mereka bahwa dia masih hidup walau berada di raga orang lain. Dia percaya mereka pasti bisa mempercayainya.

Ya, itu pasti. Alta mengangguk dan tersenyum bohong jika dia tidak merindukan mereka semua.

Perlahan melangkah, hingga mereka berdua tiba di depan pintu. Alta menarik nafas panjang. Perlahan Lifya mendorong pintu itu. Menatap semua orang yang berada disana Alta sedikit tersenyum dibalik topengnya.

Tatapannya menatap empat orang yang paling mencolok dari anggota lainnya. Orang yang sangat dia percaya selain Lifya. Tersenyum dengan mata berkaca-kaca, betapa rindunya dia pada mereka.

"Queen?" Ucap salah satu dari empat pemuda itu. Anta. Lebih tepatnya Antaraksa Bagaspati.

"QUEENN!"

Semua anggota berseru dan Alta mengangguk sebagai balasan.

"Impossible!" tiba-tiba Anta menyahut. Mendengar itu semua anggota selain ke-tiga orang disampingnya merasa heran.

"Semuanya bubar!" Mendengar perintah itu mereka semua pun bubar menyisahkan 6 orang ditempat itu.

"Jangan bercanda fi. Alta udah meninggal!!" Seru salah satu dari mereka Grisam Andala. Orang yang tadi memberikan perintah.

Lifya menggeleng, perlahan melangkah ke arah pemuda itu memegang pundaknya lalu tersenyum.

"Lebih baik kita bicara didalam saja" mereka akhirnya melangkah memasuki salah satu ruangan yang terdapat di markas ini. Ruangan khusus yang hanya mereka saja yang bisa memasukinya.

"Ok langsung aja. Gue nggak bakalan bertele-tele. Dia emang Queen kita, Alta Aurbey Division" ucap Lifya to the poin.

"Ini gue guys" ucapan Alta sedikit serak karena efek menahan air mata.

Dion, pemuda yang duduk tepat disamping Anta berdiri melangkah mendekat ke arahnya. Mengangkat tangan membuka topeng itu.

Ke-empat pemuda itu kaget melihat wajah asing saat topeng itu terlepas. Wajah itu, itu bukan Queen mereka dia bukan Alta.

Yang lain ikut berdiri dan mendekati Alta.

"Lo mau coba-coba nipu? Mungkin lo bisa nipu Lifya tapi nggak dengan gue" sarkas Dion. Lifya menggeleng baru saja ingin berucap tapi di urungkan saat Alta terlihat menggeleng.

"Gue tau kalian nggak akan mudah untuk percaya. Tapi please biarin gue jelasin semuanya. Terserah kalian mau percaya atau tidak" kemudian Alta menjelaskan secara rinci tentang kecelakaan yang dialaminya hingga jiwanya masuk keraga Tasya jangan lupakan air mata yang terus menetes di pipinya.

"Kalian masih nggak percaya? Mau bukti? Mau gue bongkar rahasia kalian semua?" Tanyanya dan diangguki mereka ber-empat.

"Oke, yang pertama lo bang" tunjuknya ke arah Faroz.

Alta New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang