14. Setuju

677 52 0
                                    

Happy Reading.

*****

Sesuai ucapan Alta tadi di sekolah untuk kerumahnya beserta teman-temannya. Maka disinilah mereka berkumpul di ruang tamu yang ada di rumah Alta. Tapi bukan mereka saja yang ternyata di ajak Alta untuk kerumahnya ternyata ada 2 sahabat Alta juga dan adiknya Wisya.

"So?" Alta mengangguk mengerti dengan isyarat tersebut.

"Kita tunggu 1 orang lagi" semua mengangguk mendengar ucapan Alta.

Tidak berselang lama bell pintu Alta berbunyi, segera Alta bangkit dan menuju ke pintu untuk membukanya.

"Papa?!" Ucap Delian kaget dan refleks berdiri.

"Lian?!" Ucap Pak Rian sama kagetnya. "Ngapain kamu disini?" Lanjutnya.

"Maksudnya Delian anak Pak Rian?" Pak Rian mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Alta.

"Ehh silahkan masuk Pak" Pak Rian mengangguk.


"Maksud lo apa ngumpulin kita semua disini? Malah ngajak bokap gue segala!. Papa juga katanya ada kerjaan" sarkas Delian.

Alta melirik ke Pak Rian melihat Pak Rian menganggukkan kepala, Alta juga ikut menganggukkan kepala.

"Eh malah ngangguk-nganggukin kepala" Alta memutar bola mata malas.

"Ok fine. Jadi papanya Delian ini adalah detektif yang nanganin kasus di sekolah kita. Tujuan gue ngumpulin kalian semua karena....Pak Rian ngajakin gue buat gabung karena gue dulu juga pernah jadi sasaran pembunuh berantai itu" semua kaget dengan penuturan Alta.

"Maksud kakak yang nyerang kakak pake pistol itu kemungkinan si pembunuh berantai?" Kaget Wisya.

Alta mengangguk "iya, tapi ini masih dugaan sementara. Pak Rian ngajakin gue buat gabung dan menurut gue kita butuh tim buat mecahin kasus yang selama ini belum bisa di pecahin."

"Jadi gini maksud Alta itu dia mau ngajak kalian ikut serta untuk mecahin kasus pembunuhan ini." Semua mengangguk mengerti dengan ucapan Pak Rian.

"Gue nggak maksa kalian mau ikut atau nggak. Tapi, apa salahnya membantu? Ini juga demi sekolah kita kan?" Alta menatap semua orang yang ada disana.

Hening

"Kali ini gue setuju sama Mak Lampir" Alta lantas memelototi Arjuna berani sekali dia menyebutnya Mak Lampir sedangkan Arjuna hanya cengengesan tidak jelas.

"Aku ikut kak!!" Seru Wisya semangat.

"Kita berdua juga itu ta" ucap Yasmeen sementara Seina hanya menganggukkan kepala.

"Gue juga, lo gimana bos, Wis, Daff?" Ucap Delian.

"Kalau gue ngikut aja" Wisma menngangguk. Louis dan Daffa juga ikut mengangguk. Gak capek apa ngangguk mulu lo berdua ckck.

"Baik, kalau begitu nanti kalian semua pergi ke kantor om. Disana kita akan membahas masalah ini lebih lanjut." Ucap Pak Rian.

"Ya sudah om pamit duluan masih ada kerjaan di kantor." semua mengangguk. "Delian jangan pulang malam-malam papa mau lembur nanti mama kamu sendirian di rumah" lanjut Pak Rian.

Alta New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang