"Itsuki pasti menyukai daging yang aku beli. " ujar [name] di jalan setelah pulang dari toko daging dengan belanjaan di keranjang kayunya.
"Pukuli dia!!! "
"Masih berani kau mencuri lagi hah!?"
[Name] mendengar suara rebutan, dari dua orang pria dewasa memukuli seorang anak kecil, dan [name] bergegas menuju anak kecil yang di pukuli itu.
"Tuan tuan, tolong berhenti mari kita selesai kan dengan kepala dingin dulu. " ujar [name] memberhentikan kedua pria dewasa itu untuk memukul anak kecil tersebut.
"Nona tolong jangan ikut campur!, dia sudah mencuri uang saya ketiga kalinya!." ujar pria dewasa itu dengan yukata biru yang memegang tongkat kayu dengan rumulan darah.
"Ya! Benar anak kecil itu sudah mencuri uang temannya saya selama beberapa kali. " ujar pria paru bayah yang mengenakan yukata abu abu.
"Sudah sudah ini apa sudah cukup kalian melepaskan anak ini? " ujar [name] menyerahkan satu koin emas dari tas kantung kainnya.
"Baik kami melepaskan anak ini, awas aja kamu mencuri lagi!. " ujar pria yang mengenakan yukata biru dengan cepat mengambil koin emas dari [name] pergi meninggalkan anak kecil itu.
Setelah kedua pria dewasa itu benar-benar pergi, [name] mengeluarkan obat luka dari keranjang kayu itu.
"Kamu kenapa mencuri nak? " tanya [name] sambil mengobati luka anak kecil itu.
"....... "
Anak kecil itu terdiam tidak menjawab pertanyaan [name] yang sedang mengobati lukanya terus menatap kantug yang berisi koin emas itu.
"Tidak apa apa bila kamu tidak mau menjawab pertanyaan nee san ,
nee san tidak mempermasalahkan hal tersebut. " ujar [name] setelah selesai mengobati luka anak kecil itu dengan hati hati tidak lupa dengan perban yang menutupi luka tersebut."Aku menginginkan koin emas itu. " ujar anak kecil itu dengan mata terus menatap kantung koin emas [name].
"Baik baik, ini tujuh koin emas nya semoga ini mencukupi, dan kamu tidak mencuri lagi. " ujar [name] dengan ramah memberikan tujuh koin emas itu kepada anak kecil yang langsung mengambil dengan cepat.
"Nama nee san siapa?, nama ku hakuji. " ujar hakuji memberikan tahu namanya pada [name].
• pov hakuji •
Aku memberi tahu namaku kepada seorang nee san yang kelihatan baik.
"Nama ku [name], senang bertemu nama mu hakuji, nama yang indah. " ujar [name] pada diriku.
"Te-terima kasih banyak [name] nee san. " ujar ku kepada [name] nee san.
"Oh iya hakuji ini nasi kari dan onigiri. " ujar [name] nee san memberikan kedua bento kepada ku dengan senyum ramahnya.
"Ta-tapi apa tidak apa apa [name]
nee san?,aku tidak bisa menerima ini. " ujar ku sedikit gugup baru pertama kali ini ada orang yang baik, pada pencuri seperti dirinya dan menerima dua bento."Tidak apa apa kok hakuji, ini memang untuk mu dan keluarga mu." ujar [name] nee san sambil mengusap kepala ku dengan lembut.
"Se-sekali lagi Terima kasih [name] nee san. " ujar ku pada [name] nee san dan dia pergi melambaikan tangannya pada ku dengan senyum lembutnya.
"Tadaima Otousan. " ujar ku pada Otousan setelah membeli obat untuk Otousan dan mengeser pintu.
"Okaeri hakuji. " ujar Otousan pada ku dan duduk dengan senyum lemahnya.
"Otousan, ada orang baik memberikan hakuji uang ,dan makanan untuk hakuji. " ujar ku sambil mengeluarkan kedua bento dan mengeluarkan sisa koin emas dan sisa kembalian uang untuk membeli obat Otousan.
"Oh? Siapa orang baik itu hakuji. " tanya Otousan pada sambil mengusap kepala ku.
"Namanya [name] nee san Otousan, dia memberikan hakuji koin emas , dua bento ini dan mengobati hakuji. " ujar ku pada Otousan.
" wah [name] san, baik sekali hakuji bila kamu bertemu dengan [name] san lagi tolong sampaikan rasa Terima kasih Otousan pada [name] san, kamu juga ya karena dia sudah mengobati dirimu hakuji. " ujar Otousan dengan lembut.
"Baik Otousan. " ujar ku pada Otousan yang mengajak diriku untuk makan bersama.
• pov hakuji end •
---------------------------------
"Untuk kebeli kue yang enak ini. " gumam [name] membawa keranjang kayu berisi kur yang dijual oleh toko kue terkenal rasanya yang enak.
Pada saat [name] berjalan tiba-tiba dia merasakan ada seseorang menarik tangannya dari belakang, dan [name] berbalik badan untuk melihat siapa yang menarik tangannya.
"Hakuji? " gumam [name] yang bisa didengar oleh hakuji.
"Iya [name] nee san ini hakuji, ini bento yang nee san berikan Terima kasih atas bento nya dan uangnya, Otousan juga mengucapkan rasa terima kasihnya. " ujar hakuji memberikan dua bento yang telah di bersihkan dan sisa koin emas yang [name] berikan dua hari yang lalu.
"Tidak usah ini uang untuk mu, aja hakuji. " ujar [name] pada hakuji menolak mengambil sisa koin emasnya.
"Tapi in-" ucapan hakuji terpotong oleh [name].
"Hakuji, [name] nee san hanya tidak ingin kamu mencuri lagi, itu tidak baik jadi gunakan uang ini sebaik-baiknya, bagaimana kalo kita makan kue yang [name] nee san beli tadi bersama Otousan mu? " saran [name] pada hakuji.
"B-baik [name] nee san. " ujar hakuji gugup dengan muka semerah tomat, menggandeng tangan [name] menunjukkan arah rumahnya.
Sejak saat itu [name] dan hakuji saling dekat dan [name] sering membantu hakuji bila berada dalam masalah, tidak lupa [name] menyembuhkan sakit yang diderita Otousan hakuji.
Jangan lupa vote bilang kamu suka cerita ini.
Jadi author sengaja buat agar [name] bisa bertemu dengan hakuji atau alias akaza, setelah tau kisah masa lalu hakuji/ akaza, author merasa hakuji/ akaza memliki masa lalu yang buruk dan kebahagiaan yang sedikit jadi author ingin membuat setidaknya hakuji/ akaza memiliki setidaknya ada orang yang peduli samanya dan memiliki kenangan setidaknya indah.
Spoiler!
Btw hakuji sebenarnya menyukai [name] pada kebaikan dan ketulusan [name]
KAMU SEDANG MEMBACA
The Goddess of Fortune. [kimetsu no yaibah X Reader]
ФэнтезиBagi Para dewa dewi akan selalu melakukan pekerjaannya masing-masing itu hal yang wajar,dan tidak pernah turun ke bumi melihat para manusia. Hingga ada suatu saat ada seseorang dewi turun ke bumi tempat hidup manusia, sang dewi ingin menikmati kein...