༻Chapter 22༺

890 116 7
                                    

"Nii san, apa kita akan bertemu dengan [name] nee san kembali?." gumam daki pada Gyuutarou sambil menatap bulan.

"Adik bodoh,[name] nee san pasti akan datang cepat atau lambat." ujar Gyuutarou memberikan jawabannya dengan ragu ragu, menurut firasatnya pasti akan ketemu kembali.

'Aku sangat merindukan mu [name] nee san.' batin Gyuutarou kenangan lamanya pertama kali bertemu [name] dan menyukai nya pada pandang pertamanya.



































Langit malam yang dingin, dibarengi oleh bintang bintang kecil menyinari kecil, begitu pula sinar bulan menyinari Distrik hiburan itu.

[Name] berjalan dengan jubahnya yang ia pakai dan juga mengenakan topeng nya, dan juga yoriichi mengikuti [name] sembari menatap roh tersesat yang memandang [name] dengan kelaparan.

Yoriichi menatap mereka dengan tatap dingin nya, seketika roh tersesat itu pergi jauh dari hadapan yoriichi.

Dan beberapa menit kemudian, rombongan orang-orang pada berlari ke arah berlawanan dari jalan [name], [name] yang melihat itu langsung melompat menujuh atap terdekat, rombongan Orang-orang itu tidak memedulikan tindakan [name], mereka terus berlari sambil berteriak.

"LARI ADA ONI!!!!."

"ADA ONI, CEPAT KITA AKAN MATI!!."

Begitu [name] mendengar teriakan yang amat kencang, segera berjalan dari atap melompat menuju atap dari arah lari rombongan Orang-orang itu, begitu pula dengan yoriichi merasakan hawa negatif dari Oni itu, dan entah kenapa yoriichi langsung merasakan ketarik dan menghilang.

[Name] terus berlari melewati atap distrik hiburan itu, sekali berhenti untuk membantu seseorang yang membutuhkan bantuan nya, dan hingga sampai dimana pertempuran terdapat suara pertengkaran.

"Ghhhaaaa!!! Kenapa kau sibuk melawan pilar , dasar bodoh kenapa selalu saja aku yang membersihkan kekacauan mu!??." teriak Gyuutarou marah pada daki.

"Aku sudah berusaha melawan pilar itu!!!." balas daki pada Gyuutarou.

"Andaikan saja kau itu tidak ada!!!, pasti hidup ku sudah berbeda adik bodoh!!!!!."

"Gyuutarou."

"[N-name] nee san."Gumam Gyuutarou kaget pada kedatangan orang yang ia rindukan.

"Seharusnya kamu menarik kata kata mu itu, Gyuutarou kamu akan menyesalinya." gumam [name] yang mengarah kan tangannya yang di kelilingi oleh bersinar putih lembut itu dan berpindah pada kepala Gyuutarou.

"Aku tidak akan menghianati
Niii chan!!." ujar ume pada sang samurai itu, segera mundur dari nya.

"Chih, dasar pelacur jual mahal, bisa saja kamu menjadi umpan untuk
si jelek itu, tapi sayang sekali aku ingin menjadi kan mu selirku." ujar sang samurai menangkap tangannya ume.

Refleks tangannya ume yang satunya, segera menarik tusuk rambutnya itu, segera menusuk ,salah satu mata sang samurai itu dengan kejam.

"Aku tidak akan membiarkan mu membunuh Nii chan!!!, kamu pantas mati sampah sialan!." teriak ume pada sang samurai, ume paling benci orang yang menghina Nii chan tersayang nya, meskipun itu salah satu pelanggan dari distrik hiburan ini atau orang kaya berkuasa sekali pun, ia tetap tidak akan menghianati
Nii chan nya.

"U-ume, maafkan Nii chan mu yang bodoh, seharusnya aku senang kamu tetap tidak menghianati ku, dan meninggalkan ku." ujar Gyuutarou menangis sejadi-jadinya setelah mengetahui fakta sebenarnya, kenapa adiknya melakukan hal bodoh itu, untuk membela dirinya.

"Nii chan!, [name] nee chan! Ume takut ume ingin bersama sama dengan kalian." ujar ume entah kenapa seperti nya Nii chan nya mengetahui rahasia yang ia tidak beri tahu pada Nii chan nya.

"Nii chan menyayangi mu UME!!!." teriak Gyuutarou pada ume yang sudah menghilang tertiup angin.

Tanjiro hanya merasakan Sedih juga pada hal di alami oleh kedua iblis itu, [name] yang melihat itu mengusap kepalanya tanjiro, bersamaan kepala Gyuutarou ikut menghilang.

"[Name] san, semoga kita tidak terpisahkan." ujar tanjiro sambil memeluk [name] sambil memandang langit yang mulai cerah.

"Uzui sama!!, huaaaa kupikir kau akan meninggalkan ku." ujar hina pada uzui tengen.

"Hina aku hampir tercekik." ujar Uzui tengen pada hina mengunakan salah satu tangannya mendorong wajah hina.

Dan [name] memperhatikan
keberisikan itu, segera menghampiri Uzui tengen dan menarik salah satu tangannya yang terpotong, segera mengeluarkan sinar keemasan, dan Uzui tengen dapat merasakan kehangatan yang aneh bagi nya.

Segera cahaya sinar itu menghilang, [name] melepaskan tangannya dari tangannya Uzui tengen yang tumbuh, segera pergi balik kembali pergi.

"T-tangan ku tumbuh kembali!." gumam Uzui tengen terkejut dan memegang tangannya yang tidak terpotong lagi.




























Author nangis pada bagian ini kayak bawang nya makin banyak sekali ˚‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author nangis pada bagian ini kayak bawang nya makin banyak sekali ˚‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚











Author gak tahanan melihat versi Original masa lalu ,Ume sama Gyuutarou kisahnya bikin author menangis˚‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚

Akhirnya update juga, maaf kalo lama ('༎ຶ ͜ʖ ༎ຶ ')♡ yaa kalo pendek soalnya lagi merenung kan diri kenapa ujiannya masih ada mana ujian sekolah lagi ╥﹏╥

Belum lagi yang lain, malah curhat lagi ,pokoknya author dah update untuk readers kesayangan author nih, maaf kalo pendek (◞‸◟ㆀ)

Jangan lupa tekan ✰

The Goddess of Fortune.                      [kimetsu no yaibah X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang