༻Chapter 18༺

1.1K 133 3
                                    

pov Giyuu•

"[Name] akhirnya aku bertemu dengan mu, setelah kau membuat ku tidak merasa bersalah dari sabito." gumam ku menatap cahaya bulan malam hari.

Aku meletakan tangan kanan ku, di atas Kepala ku, aku tersenyum tipis mengingat pertemuan pertama ku dengan [name], sekaligus membuatku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.









"S-Sa-sabito!a-aku takut ada oni!." ujar ku gemetar, seketika bayangan nee chan yang mati menghantui ku.

"T-tenang giyuu aku akan melindungi mu! Dari oni itu." ujar sabito pada ku  sambil berdiri di depan ku, sambil merentangkan kedua tangannya untuk melindungi ku.

Oni itu mengeluarkan air liur nya, dan aku bisa melihat matanya yang bagaikan darah segar, gigi taringnya yang tajam, bagaikan siap merobekku dengan sabito.

"Hahahahah!!!, aku sangat beruntung sekali mendapatkan dua mangsa, aku akan kenyang dan menjadi kuat!!." teriak Oni itu dengan tawa mengerikannya.

Lalu aku melihat dia berlari kearah sabito dengan cepat, aku segera menarik sabito untuk cepat menyingkir agar tidak terluka.

Namun sabito mendorong ku, karena kuku tajam itu hampir mengenai mata kanan ku,aku menangis melihat bahwa pipi sabito terluka, karena melindungi ku.

"S-Sa-sabito! Ma-maafkan aku yang sangat lemah ini! Hiks hiks hiks, seharusnya kamu membiarkan aku buta saja!."ujar ku gemetar sambil berjalan menuju sabito, lalu memeluknya dengan erat.

" giyuu ini bukan luka berat kok, kamu tidak perlu khawatir, tapi sekarang kita harus lari dari oni itu."ujar sabito padaku, lalu menarik tangan ku berlari dengan cepat.

Aku dan sabito terus berlari tanpa tujuan, meski kaki sudah sakit berjalan terlalu lama, akan tetapi aku tidak mau menjadi lemah lagi!.

Oni yang sedari tadi mengejar kami, berlari lebih cepat dan melempar kan batang kayu yang cukup besar kearah kami.

Kayu itu menutup jalan , kami segera berhenti sebelum menabarak kayu itu, dan berbalik oni itu sekali lagi langsung melompat ke arah kami.

Aku menutup mata ku, siap menerima ajal ku, akan tetapi tidak merasakan sakit sama sekali, apa aku sudah mati?.

"Bukalah mata mu anak manis, kamu sekarang sudah aman, oni itu sudah mati."

Aku langsung membuka kedua mata ku setelah mendengar suara yang amat indah itu, aku melihat gadis cantik dengan rambut pirang emasnya dan mata biru bagaikan langit.

"Ayo aku akan mengantarmu ke rumah mu."ujar gadis cantik itu sambil mengusap kepala ku dengan lembut,entah kenapa aku merasa jantung ku ingin keluar dari tubuh ku.

"H-haik!, arigatōgozaimasu  nona cantik."ujar ku gugup entah kenapa kenapa tiba-tiba aku merasa panas di muka ku.

"Arigatōgozaimasu nona cantik sudah menolong kami,kami sangat berhutang  nyawa pada anda nona cantik."ujar sabito entah kenapa di memalingkan wajahnya dan samar-samar aku melihat warna merah muda di wajahnya.

"Pff,iya adik manis terima kasih
pujian nya,oh iya nama ku [name]  kalo kalian?." ujar [name] memperkenalkan dirinya pada ku dan juga pada sabito.

"Namaku sabito, dan di sebelah ku ini tamioka giyuu." jelas sabito pada [name].

Aku hanya diam, dan mantap [name] diam diam, aku sangat malu ingin berbicara banyak pada [name].








Setelah kejadian itu aku mengenal [name], sabito pernah memberi tahu bahwa dia menyukai [name], dan aku tidak berani memberi tahu bahwa aku juga menyukai [name].

[Name] adalah tujuan ku hidup, selalu ada suka maupun duka, pada saat sabito dan makomo meniggalkan ku, [name] lah yang menghibur ku, dan juga memberikan semangat.

Meski sabito sudah meninggalkanku, aku tidak berani menyatakan perasaan ku pada [name], aku akan menunggu suatu saat aku menyatakan cinta ku pada [name].

Ya pasti ada saatnya aku bisa menyatakan cinta ku, aku tidak akan menyia-yaikan nya.

•pov giyuu end•












"Eh sabito sudah lama tidak bertemu dengan mu." ujar [name] pada sabito sambil menikmati cahaya bulan di atas pohon.

"Sudah lama tidak bertemu dengan mu juga, [name] chan  aku teryata tidak salah pilih mengikuti tanjiro setelah giyuu terpilih menjadi pilar." ujar sabito pada [name] sambil mencoba mengengam tangan [name] akan tetapi sia-sia karena tangan nya menembus.

Yoriichi yang kesel ingin berduaan dengan [name], di kejutkan oleh sabito yang numpang lewat, langsung menghampiri [name] hingga sekarang, datang tak di undang pulang tak di antara dasar jelangku-
Dasar hantu.

{Dasar kamu yoriichi, kok kamu tidak ngaca pada dirimu sendiri, apa perlu author kasih satu kaca. }

Yah berakhir yoriichi menahan diri untuk tidak menarik rambut sabito, karena dapat merusak Image nya sebagai yoriichi yang baik hati dan sopan.

Dan berakhir [name] bercerita cerita pada sabito, sabito pun tidak keberatan karena sabito juga menyukainya berbicara lama dengan [name] hingga pagi hari.
















Akhirnya author update juga,  karena sekarang author full jadwal sekolah offline, mana tadi sempat lupa karena sekolah.

Jadi dah pada full sekolah belum kayak author?, tapi masih jaga jarak pakai masker.

Tadi pengen nya tunda karena mager, tapi karena author tau menunda-nunda itu gak baik kalo kebiasaan nunda author jadi gak enak ama readers kesayangan author.

Jadi author update heheheh~~, oh iya btw bagi yang menunggu kang donat, mohon bersabar ya karena masih ada flashback masa lalu para pilar sih.

Kan author agak dag dig dug, setelah menonton anime kny bagaian kang donat :)

Jadi mohon bersabar untuk mengetahui nasib kang donat kita semua.





Jangan lupa tekan ✰

The Goddess of Fortune.                      [kimetsu no yaibah X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang