"Jiwa Yang Kembali"
Rumah itu terlihat mewah, benar-benar mewah dan memberitahu kita jika yang meninggalinya sudah pasti orang terpandang. Rumah bertingkat tiga yang terbuat dari dinding tebal terbaik, pagar kayu yang menjulang tinggi tampak melindungi sekeliling rumah. Memiliki dua halaman luas, halaman depan dan halaman belakang, samping kanan rumah penuh dengan beraneka ragam tanaman yang di tanam dengan cantik, samping kiri rumah itu tampak kolam ikan yang di sampingnya ada pohon maple tengah menemaninya, ada juga di samping pohon maple itu beberapa susun meja santai dan kursi-kursi untuk bersantai.
Oh jangan lupakan juga bunga tulip yang menghiasi taman belakang, tulip merah dan tulip orange. Sungguh rumah yang sangat asri dan nyaman untuk di tinggali.
Malam ini hujan turun dengan derasnya, hawa dingin benar-benar menusuk kulit manusia. Terlebih lagi saat ini masih musim dingin, sungguh benar-benar bisa membekukan tubuh manusia. Di salah satu kamar yang ada di rumah mewah itu, terlihat dua sosok perempuan tengah menatap khawatir gadis manis yang tengah tertidur di atas ranjang miliknya.
"Ini sudah 4 jam nona muda tertidur, tabib tadi bilang malam ini nona akan terbangun tapi kenapa tidak bangun-bangun? Aku sungguh khawatir."tutur salah satu dari kedua perempuan yang terjaga itu. Satunya yang berambut hitam lebat tampak menghela nafas pelan, "mungkin sebentar lagi, tenanglah jisoo, demam nona muda sudah turun tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi."serunya menenangkan.
Pada saat itu kedua mata mereka dapat melihat jika kelopak mata sang nona muda bergerak dengan perlahan. Lalu perlahan manik itu terlihat, manik coklat yang sangat indah. Sang pemilik tampak tengah menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya, melirik sejenak dua perempuan yang berdiri di sisi kanannya.
"Apakah ini ilusi setelah mati? Sungguh sangat indah."bisiknya pelan dengan manik sendu menatap kedua perempuan yang kini tengah menatapnya bingung.
"Nona muda? Apakah ada yang sakit?."tanya gadis bernama jisoo kepada sang tuan, junjungannya itu terlihat aneh karena berbicara tentang sesuatu yang tidak ia mengerti maksutnya. "Apakah setelah mati masih bisa merasakan sakit?." pertanyaan polos itu membuat dua perempuan yang sedari tadi mengkhawatirkan sang tuan pun saling menatap bingung.
Naeun menatap kedua perempuan yang tampak kebingungan itu, perasaan rindu muncul di hatinya. Dia memiliki tiga pelayan peringkat pertama, yoo jiae, seo jisoo dan yoon bomi. Mereka semuanya sangat cerdas dan cantik, sayangnya pada akhirnya tidak ada yang tersisa. Saat ia menjadi sandera di erlos, untuk melindungi ia yang di permalukan oleh putra mahkota erlos, yoo jiae meninggal di tangan putra mahkota erlos.
Yoon bomi meninggal untuk melindungi violette dari serangan yang tak di kenal, saat mereka akan berangkat berkunjung ke kerajaan libert untuk membahas pertunangan antara violette dan putra mahkota libert. Lalu seo jisoo, dia adalah yang tercantik di antara mereka. Untuk membantu sehun naik ke posisi tertinggi dan menang atas pejabat, jisoo secara sukarela menjadi selir dan menggunakan kecantikannya untuk menarik dukungan pejabat tersebut namun pada akhirnya di bunuh oleh istri pejabat tersebut dengan alasan yang acak.
Naeun tidak bisa membela mereka, yang ia lakukan hanya berdo'a untuk mereka dan meminta maaf atas ke egoisannya. Karena pada awalnya dia memang belum sadar, hingga kematian yang mendekatinya kemarin itulah dia baru sadar, jika semuanya telah di rencanakan sedari awal.
"Nona muda? Apakah demam membuat anda bingung?." naeun tersentak saat ia merasakan tangan dingin menyentuh keningnya. Bukankah ia sudah mati? Lalu kenapa dia masih bisa merasakan sebuah ilusi?. Perlahan naeun mengangkat kedua tangannya, menatap jari-jari ramping yang terlihat lembut, kulit putih bersih yang terlihat sekali di rawatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Start Over Again [End]
Fanfic(Reinkarnasi #2) Palsu, sakit, bodoh dan.... dendam Itu yang naeun rasakan saat ini. naeun harap, jika boleh mengulang semuanya dari awal maka dia akan mengubah alur cerita miliknya. dia tak ingin menjadi gadis bodoh yang buta akan cinta. kriet. m...