🍁. 6

714 71 5
                                    

"Ujian Akademi"








Utusan Nyonya Tertua telah mengantar pakaian dan perhiasan yang akan ia kenakan di ujian akademi. Di ujian akademi sebelumnya, naeun akan menggunakan pakaian yang 'normal' yang berakhir di permalukan dan di tertawakan. Pakaian mewah yang penuh dengan hiasan dan juga warnanya yang gelap sehingga terlihat seperti pakaian wanita tua yang boros.

Ujian akademi selain untuk ajang kepintaran juga di jadikan ajang pencarian jodoh untuk para bangsawan yang memiliki anak perempuan. Oleh karena itu tak akan heran jika mereka akan membuat pakaian baru dan mempercantik diri hanya untuk sebuah ujian akademi.

Apalagi Nyonya Tertua, dia amat senang untuk ujian ini. Karena dia akan mencarikan calon yang sepadan untuk adella dan juga mencarikan pendamping untuk naeun, tentu saja untuk kepentingan dirinya sendiri yang haus akan kekuasaan, sebut saja naeun di jual.

Naeun menatap datar kotak kayu di hadapannya itu. Tanpa dibuka ia sudah menebak isinya seperti apa, dengan tak berekspresi ia berkata "kak bomi tolong singkirkan kotak ini dan kak jiae bantu aku untuk mencari gaun dan perhiasan."

Jiae dan bomi terkejut. Untuk pertama kalinya naeun tidak menyukai pemberian dari Nyonya Tertua. selama ini apapun yang disarankan atau di berikan oleh Nyonya Tertua pasti akan di terima dengan senang oleh naeun, karena menurutnya pilihan Nyonya Tertua itu yang terbaik untuknya. Naeun bahkan tidak pernah mendengarkan nasehat mereka yang selalu tak suka dengan pilihan Nyonya Tertua itu.

Kini nona muda mereka meminta mereka mencarikan gaun baru?.

"Kak jisoo, aku ingin kakak yang meriasku besok."

Jisoo kini juga ikut tertegun. Ini, benarkah nona muda mereka? Tanpa bisa dicegah, ketiga gadis itu menatap penuh haru sang majikan.

"Baik lady !!"jawab ketiganya penuh semangat.

Naeun menahan senyum miliknya. Dia mengerti bagaimana perasaan ketiga pelayannya itu saat ini. "kak jiae, carikan gaun yang sederhana saja dan lengan panjang yaa. Untuk perhiasannya juga yang sederhana dan jangan emas."terang naeun pada jiae yang di balas dengan anggukan lembut oleh jiae.

"Kak bomi, tolong ambilkan kotak kecil yang tahun kemarin di berikan oleh mama."

Bomi langsung beranjak melaksanakan perintah lady kecilnya itu.

"Ini lady."

Naeun mengambilnya dan membuka isinya. Ini adalah kotak perhiasan yang di berikan oleh Grand Duchess Michelles padanya, ada beberapa perhiasan yang tidak bisa ia kenakan jadi lebih baik ia jual saja. Keuangan milik naeun di pegang oleh Nyonya Tertua, jadi dia membutuhkan uang untuk merubah keinginan gaun dan perhiasannya.

Naeun memberikan beberapa cincin dan kalung emas pada jiae, "tolong jual perhiasan ini kak, lalu gunakan seperlunya untuk membeli gaun dan perhiasan dan nanti sisanya tolong di simpankan ya kak."

Jiae kembali tertegun. Entah mengapa ia merasa sedih akan nona mudanya. Dia adalah nona muda dari keluarga Michelles secara resmi tapi entah mengapa dia malah di perlakukan tidak lebih seperti pembantu atau anak selir yang tak di inginkan. Untuk membeli gaun saja dia harus menjual perhiasan yang di berikan oleh ibu tirinya.

"Baik lady."jawab jiae dengan sedikit getir. Jiae berharap dengan perubahan sikap nonanya ini, ia mampu menggerakkan hati gurunya agar membiarkan ia mengelola sendiri keuangannya.

Start Over Again [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang