"Pertemuan Kembali dan pedang harimau"
Sore telah tiba dan ujian akademi akhirnya usai. Masih banyak yang tidak percaya dengan hasil akhir dari ujian. Nona muda yang terkenal bodoh dan bodoh memenangkan dua ujian sekaligus dengan salah satunya pemenang pertama dari empat seni inti.Kini tinggal satu kegiatan lagi. Sesuai adat yang biasa di lakukan, akan ada perburuan untuk para siswa laki-laki. Bukan hanya siswa akademi saja, tapi terbuka untuk alumni atau para pangeran jika mereka ingin bergabung. Mereka akan berburu dan memberikan buruan mereka kepada nona muda yang mereka sukai sebagai sarana pendekatan dan nanti biasanya sebelum para lelaki muda berburu, nona muda akan menyerahkan pita keberuntungan milik mereka kepada lelaki yang akan mempersembahkan buruan mereka. Ya seperti itulah adatnya.
Dan naeun yakin tidak akan ada yang mau repot-repot mempersembahkan hewan buruan untuknya, walau itu kelinci sekalipun. Seperti di kehidupan sebelumnya, ia hanya bisa melihat iri ke arah luna dan adella yang menjadi bahan perebutan.
"Mau kemana?."
Naeun menghentikan langkahnya yang ingin menjauh dari para nona muda penjilat itu. Menatap mijoo yang terlihat enggan menjauh darinya. "Saya ingin menemui pelayan saya sebentar." Naeun tidak ingin mijoo mengikutinya, karena dia ingin menghabiskan waktu seorang diri.
Naeun ingat di kehidupan sebelumnya, dia memutuskan menetap di sisi luna dan adella, menatap mereka dengan ke irian. Lalu pangeran sehun lewat bersama pengawalnya, kala itu adella langsung memprovokasinya. Mengatakan jika pangeran sehun mungkin sangat ingin ia memberikan pita keberuntungan miliknya, lalu saat ia berjalan menuju pangeran sehun saat itu ia malah di dorong oleh luna dan mengakibatkan dirinya menabrak pangeran sehun. Pangeran sehun hanya menatapnya dengan dingin dan dia dengan bodohnya malah menyodorkan pita keberuntungan miliknya, pada akhirnya pangeran sehun melengos pergi begitu saja dan ia pun kembali menjadi bahan omongan dan tertawaan.
Naeun memasuki hutan yang berada di taman belakang akademi, hutan ini juga yang di jadikan ajang untuk perburuan. Naeun ingin menuju sungai bersih yang berada di dalam hutan, kemarin terakhir ia memasuki hutan ini bersama mijoo ia tidak jadi kesana. sungai itu sangat jernih dengan air murni berasal dari mata air, airnya juga segar untuk di minum.
Senyum tipis muncul di wajah manisnya, akhirnya ia sampai juga. Dengan perlahan naeun melepas sepatu berserta kaos kakinya lalu mengangkat sedikit gaun miliknya dan memasukkan kedua kakinya ke dalam sungai. Naeun memejamkan kedua matanya, menikmati udara segar dan damai di sekitarnya. Sungai ini berada di hutan bagian dalam jadi sangat jarang yang mau sampai di sini, karena katanya daerah pedalaman hutan ada banyak hewan liarnya.
Tapi naeun yang telah hidup lama tahu jika itu semua hanya rumor belaka. Hutan ini memang luas tapi tidak ada hewan liarnya, mungkin cuman ular dan babi hutan saja. Tidak ada beruang hutan, tidak ada macan hutan dan tidak ada singa hutan jadi naeun tidak perlu khawatir.
Srek.
"Anda cukup berani berada di sini seorang diri nona."
Naeun membuka matanya lalu menoleh ke samping kirinya, manik coklat miliknya bersitatap dengan manik hitam itu. Tertegun untuk beberapa saat, kejadian ini tidak ada di kehidupan sebelumnya.
"Saya cukup terkesan dengan lukisan anda tadi. Tidak menyangka jika nona muda michelles bisa cukup memahami situasi perang hanya dengan sebuah cerita singkat. Anda sangat pintar nona." wajah itu terlihat dingin namun nada suaranya sedikit berbeda, seperti ada sindiran yang terselip.
Naeun beranjak lalu menyilangkan kakinya dan sedikit mengangkat gaunnya lalu membungkuk sedikit, "salam dari saya, Tuan Muda Bence."sapanya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Start Over Again [End]
Fanfiction(Reinkarnasi #2) Palsu, sakit, bodoh dan.... dendam Itu yang naeun rasakan saat ini. naeun harap, jika boleh mengulang semuanya dari awal maka dia akan mengubah alur cerita miliknya. dia tak ingin menjadi gadis bodoh yang buta akan cinta. kriet. m...