"Perubahan Yang Tak Terduga"
Dua minggu telah berlalu dari pertemuan yang tidak di sengaja antara dirinya dan pangeran sehun. Dan sejak dua minggu kemarin itulah tugas naeun semakin menumpuk. Pekerjaan kediaman Grand Duke Michelles telah di alihkan kepada sang ratu rumah yaitu Nyonya daisy. Dan tugas menumpuk naeun itu ya apa yang dia minta kepada Tuan astorn michelles, membuat proposal kerjasama dengan beberapa bangsawan jujur untuk pembukaan toko miliknya.
Belum lagi beberapa hari ini naeun memikirkan ide lainnya, ia ingin membuka beberapa tempat penampungan untuk anak terlantar di daerah kekuasaan Grand Duke Michelles. Hal itu naeun pikirkan saat tiga hari yang lalu ketika dia tengah menyamar di pasar dekat kediaman Grand Duke Michelles, dia melihat beberapa anak kecil terlantar yang kelaparan, dia juga menjumpai anak yang mencuri untuk satu potong roti dingin. Melihat hal itu membuat hati naeun sakit, dia merasa harus melakukan sebuah kebaikan untuk mereka. Selain itu naeun juga bisa dapat bonus, keluarga Grand Duke Michelles akan semakin bersinar dan pendukung pun akan semakin banyak.
Tok. Tok. Tok.
"Mi Lady, apakah saya mengganggu anda?."
Naeun menoleh lalu tersenyum pada seorang lelaki dewasa yang seumuran dengan Grand Duke Michelles. "Paman rean, silahkan masuk. Paman tidak mengganggu sama sekali," tuturnya dengan lembut.
Rean Olio Wods, tangan kanan Tuan astorn michelles di kediaman Grand Duke Michelles. Ia berjalan menghampiri sang Lady yang kini tengah duduk tegak dengan setumpuk kertas di hadapannya. "Mi Lady, ini sertifikat tambang Tell milik Baron Marvin di kekuasaan utara telah di ganti atas nama Anda, Lady."
Naeun segera mengambil gulungan berwarna hijau itu lalu membukanya. Mengangguk puas saat melihat sertifikat asli yang telah menjadi miliknya itu, lalu ia berkata dengan senyum di wajah ayunya, "paman, tolong pilih orang yang paman percayai untuk menggali tambang Tell ini sedalam sepuluh meter ya."
"Tapi Lady, saya dengar tambang Tell ini kosong. Apakah anda yakin?." Rean terlihat ragu karena setahunya tambang Tell milik Baron dari utara itu memang kosong, oleh karena itu si Baron menjualnya dengan harga murah.
"Paman harus percaya dan tolong lakukan saja yaa."
Rean melihat ketidak adaannya rasa ragu di mata coklat milik sang nona, itu membuatnya jadi penasaran. Mengapa nona mudanya seyakin itu? Namun ia tidak ingin mengecewakan sang nona jadi dia pun mengiyakannya.
"Dan paman, boleh saya merepotkan paman lagi?."
Tutur kata itu terdengar sopan, belum lagi tatapan hangat itu terlihat menenangkan. Nona mudanya yang pangkatnya jauh lebih tinggi darinya tengah meminta dengan hormat, lalu apa alasan untuknya menolak?.
"Silahkan Lady, saya akan mendengarkan."
Naeun melebarkan senyumnya lalu menyerahkan beberapa gulungan yang telah ia selesaikan pada lelaki dewasa itu, "paman, ini proposal yang telah saya buat untuk rencana pembukaan toko yang telah saya diskusikan dengan Ayahanda. Karena paman tangan kanan Ayahanda di kediaman ini, tolong paman menjadi perwakilan saya untuk mengantar proposal ini ke kediaman para bangsawan itu. Di dalamnya telah saya cantumkan untuk bangsawan mana saja. Apakah saya merepotkan?."
Rean masih terdiam untuk memproses ucapan nona mudanya itu. Sebenarnya dia telah mendengar rencana ini dari Tuan astorn namun hingga saat ini ia masih belum mempercayainya. Benarkah ini nona mudanya? Mengapa begitu banyak perubahan baik dari dirinya.
Dengan tangan sedikit bergetar ia mengambil beberapa gulungan itu, lalu berkata dengan haru, "baik Mi Lady."
"Terimakasih paman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Start Over Again [End]
Fanfiction(Reinkarnasi #2) Palsu, sakit, bodoh dan.... dendam Itu yang naeun rasakan saat ini. naeun harap, jika boleh mengulang semuanya dari awal maka dia akan mengubah alur cerita miliknya. dia tak ingin menjadi gadis bodoh yang buta akan cinta. kriet. m...