🍁. BonChap

189 18 0
                                    


"Garis Takdir: Semua Berhak Untuk Bahagia"






Mobil Ferari F8 berwarna merah itu terparkir dengan sempurna di parkiran Universitas ternama di korea. Tak berselang lama seorang lelaki tinggi keluar dari dalam mobil dengan gerakan slow motion. Angin berhembus dengan santai dan menggoyahkan helai-helai rambut hitam milik lelaki tinggi itu, dengan gerakan pasti ia mengusap rambut yang menutupi dahinya kebelakang dan setelah itu memasangkan kacamata hitam untuk menambah kesan menawan pada dirinya.

Orang-orang yang berada di sekitarnya tak mampu berkata dengan pemandangan itu, mereka terdiam dengan segudang jeritan yang tertahan, beberapa di antaranya bahkan tidak menyadari akan lelehan merah yang keluar dari hidungnya. Lelaki ini benar-benar mempesona !!

Tanpa memperdulikan sekitar lelaki tinggi itu memasuki gedung kampusnya, tujuannya adalah kantin karena ia yakin jika gadisnya saat ini ada disana.

"Hai sayangku," sapanya hangat terhadap gadis cantik bersurai coklat, tak lupa kecupan ia bubuhkan di puncak kepala si cantik.

Gadis yang tengah membaca buku di salah satu meja kantin itu menatap sosok tinggi berkulit putih di hadapannya, senyum tak bisa ia cegah akan hadirnya sosok tampan ini. "Halo pangeran kampus," balasnya.

Si lelaki tampan memutar bola matanya malas lalu melepas kacamata hitamnya dan mendudukkan tubuh tingginya di kursi depan gadis itu, mata tajamnya menatap sekitar kantin yang terbilang sepi. "Sayangku satunya kemana?"tanyanya saat tak mendapati kehadiran wanita miliknya lainnya.

"Kau lupa?" bukannya mendapat jawaban si tampan malah mendapatkan pertanyaan dengan mata bulat itu yang menatapnya dengan sedikit memicing.

"Lupa?"beonya.

Helaan nafas terdengar sebelum si cantik membalasnya dengan malas, "tadi malam kan Mijoomu itu mengeluh jika hari ini ia ada kuis, lupa dengan rengekannya yang tak ada hentinya itu?"

Mendengar itu si tampan tak bisa untuk tidak meringis, ia ingat jika gadisnya yang ia cari tadi malam telah mengganggu malam berharganya dengan rengekan dan keluhannya.

Lalu keheningan terjadi, si gadis cantik kembali fokus dengan materi yang akan di pelajarinya nanti di kelas, sedangkan si tampan tengah menikmati minuman dinginnya dengan mata yang tidak teralihkan dari ponsel mahalnya.

"Besok Krystal pulang," seru si tampan dan hanya mendapat deheman singkat sebagai balasan.

Tak berapa lama si gadis cantik mulai beranjak dari duduknya dan membereskan barang-barangnya, "kelasku akan di mulai, aku pergi dulu,"Ujarnya dan pergi meninggalkan si lelaki tampan.

Lelaki muda dengan segudang pesonanya itu hanya diam sambil bermain ponsel, kelasnya masih sedikit lama jadi ia masih bisa bersantai.

"OH SEHUN !!"

Teriakan super keras terdengar dengan di iringi langkah kaki terburu. Lelaki tampan itu hanya diam tak bergeming namun saat ia merasa jika atensi itu telah dekat ia mengulurkan tangan panjangnya dan menjangkau tubuh ramping itu untuk duduk di sampingnya, meletakkan secara asal handphone seharga belasan juta itu lalu memeluk tubuh ramping gadisnya dan sebuah kecupan hangat ia bubuhkan di kening putih itu.

"Kau pasti lelah dengan kuis itu bukan? Jadi aku memberi pelukan hangat untuk Princess Mijooku yang cantik,"ujarnya lembut.

Mijoo yang tadinya akan kembali mengeluarkan keluhannya pun terdiam dengan bibir yang ia kerucutkan. Hari ini ia stres karena menghadapi kuis, belum lagi beberapa tugas yang belum ia selesaikan, ia semakin menyesal karena mengambil jurusan yang bukan kemampuan otaknya.

Start Over Again [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang